IPDN harus diteruskan
Hasil diskusi mendalam dengan teman teman alumni melalui SMS, chat, email dan mailist:
-
- Keadaan terkini
- Emosi masyarakat sebagai fenomena atau reaksi sementara bisa dimaklumi karena mereka sangat terpengaruh media khususnya TV
- Ketika media mulai mengurangi porsinya maka perhatian masyarakat cenderung berkurang
- Dalam keadaan emosi yang lebih dipikirkan adalah membubarkan IPDN dan membatasi kiprah alumninya tanpa memikirkan nafkah orang lain
- Adanya blog alumni IPDN yang mencoba seobyektif mungkin tetap jadi sasaran kemarahan dan cacian bahkan kejorokan hal mana merupakan bukti bagaimana sesungguhnya blogger Indonesia yang rata rata adalah orang terdidik itu bersikap, berpikir dan bertindak
- Keadaan terkini
- Menyikapi reaksi panas emosional masyarakat
- Berpikir tenang, bijaksana, proporsional, tidak mudah diprovokasi
- Memilah mana respon yang dewasa dan matang mana yang kurang mencerminkan intelektualitas
- Memilah mana blogger yang intelek dan tulus mana yang sarkastis tidak konseptual
- Masa depan alma mater & alumni
- Tetap harus diteruskan karena masyarakat dan negara masih membutuhkan
- Perlu adanya penggantian nama hal mana akan membantu pemulihan citra
- Oknum oknum yang selama ini merugikan IPDN baik sebagai praja, pamong maupun lainnya seyogyanya diberi sanksi (dinonaktifkan, dipensiun dini)
- Alumni harus merapatkan barisan untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi pengabdian kepada nusa dan bangsa dan pengembangan karir masing masing
-
1
Ping balik on Apr 26th, 2007 pukul 2:18 am
[…] Apr 24th, 2007 at 8:46 adalah bapak2 ini kurang berwawasan rupanya, coba bapak2 cermati semua petinggi2 korup adalah produk2 dari PTN umum mereka memang sudah di set untuk mengacak-acak perekonomian rakyat kecil, orang2 yang menamakan dirinya politikus itu siapa coba ??? hemhh… adalah jebolan2 institusi yang tidak jelas, sedangkan kami ??? hanya pegawai tingkat daerah yang nota bene sudah di setting untuk melayani masyarakat.. saya belum pernha dengar ada alumni IPDN yang ..diberitakan KORUPSI….mana buktinya klo ada ??? kami warga IPDN menjunjung tinggi martabat… dan berani bilang kalau anda2 yang menghujat kami adalah manusia2 indonesia yang GAGAL… !!! dan tak BERGUNA … […]
-
2
Ping balik on Apr 28th, 2007 pukul 11:57 am
[…] di tulis oleh admin / owner blog tersebut. dan juga pada post terakhir yang berjudul “ipdn-harus-diteruskan” pada awal post ada tulisan yang berbunyi : Hasil diskusi mendalam dengan teman teman alumni […]
April 23, 2007 at 8:12 am
kurang 1, Karena 37 Orang Praja lagi harus menjadi tumbal……
+++
April 23, 2007 at 8:26 am
Coba anda sebijak ini ketika anda masih di STPDN, mungkin bisa mengurangi kesalahan2 yang anda anggap perlakuan oleh oknum2 🙂 .
Tentang oknum… menurut anda apakan merapatkan barisan dan bersatu hanya untuk yang enak2 saja. Saya tahu anda orang pintar dan beradap. Dan karena kepintaran dan adab anda ada satu pertanyaan… “Mengapa anda dan barisan anda yang pintar dan beradap tidak mampu berbuat apa2 terhadap oknum yang anda maksudkan padahal sudah berada di depan batang hidung anda ?”
Anda berharap banyak berita buruk tentang komunitas anda di media akan berkurang ? Itu pasti… Anda dan komunitas anda cuma 1 dari sejuta masalah di Indonesia tercinta ini. Ketika media memberitakan masalah yang lain yang lain (rakyat) akan mulai menghitung dengan jari dan memasukkan ke otak mereka tentang kebobrokan2 itu.
Oh iya… Ada satu pertanyaan yang cukup fair saya kira…
“Apakah di komunitas STPDN anda ada pembinaan bakat olahraga beladiri ?”
Seperti akan lebih ok kalau ketidakdisiplinan yunior yang jadi kedok terjadinya tindakan brutal di komunitas anda di curahkan ke olahraga beladiri. (Mungkin di arena senior bisa duel dengan yunior secara adil).
*nb : Apa anda tidak takut anda dan komunitas anda (alumni juga) bisa jadi sasaran amuk massal ? (Karena issue seperti ini cukup mudah menyulut rakyat di masa sulit seperti ini), Apakah ketika orang2 di komunitas anda ketika berjalan di kerumunan ramai (misal pasar) menampakkan kepongahan seperti ketika anda tampakkan di kampus anda atau pekerjaan anda (PNS) ? Cobalah pongah sekali2… saya yakin tidak sampai 5 menit anda sudah di tusuk pisau oleh preman pasar / terminal 🙂
+++
April 23, 2007 at 8:48 am
Aku setuju, pelaku kekerasan adalah oknum mahasiswa IPDN yang tidak bertanggung jawab. Hanya satu yang aku belum jelas, apakah menurut Anda di IPDN pemukulan dan tendangan terhadap praja dalam suatu kegiatan intrakurikuler / ekstrakurikuler seperti yang masyarakat lihat di video (yang oleh sebagian dari Anda di Blog ini disebarkan oleh pengkhianat)termasuk ‘KEKERASAN’ ? Kalau bukan, itu semua apa?
+++
April 23, 2007 at 8:50 am
aku kurang yakin dengan luusan IPDN=STPDN atau apalah,,,, kayaknya sangat spesial klo dah nacap dipemerintahan ,,, apa sih bedanya dengan sarjana bidang ilmu lain,,,,,, atau karena cuman pernah belajar ilmu pemerintahan aja,,,, orang lain bisa lebih dari anda-anda loh,,,,
bukan mengahsut atau apalah namanya, tapi ini hanya sekelumit realita saja yang coba saya utarakan,,,
masyarakat dah PINTER SEMUA OM,,,,,,,,,,
di kantor nanti (pns) sy yakin sepenuhnya ilmu anda banyak yg gak diperguankan klo dah di kantor,,, apalagi ilmu kanuragan anda,,,,
+++
April 23, 2007 at 9:32 am
IPDNmania
Kami putera puteri terbaik bangsa!
Kami mohon maaf atas kesalahan penulisan diatas pada pemberihan tanda seru (!)
Dari penulisan “Kami putera puteri terbaik bangsa!”
…yang benar adalah “Kami putera puteri terbaik bangsat”
Kami juga mohon maaf atas penulisan “Kami bukan penjahat, kami orang yang bermartabat”
…yang benar adalah “Kami bukan penjahat, kami vampire yang bermartabat”
…Buktinya Kami (Rektor, Dosen, Mahasiswa) sewaktu diberi pertanyaan oleh Ryaas Rasyid, kami semua BISU! BUTA! Kami semua bisu karena kami vampire jadi tidak bisa bicara, Kami semua buta karena kami semua takut Matahari, jadi gak tahu menahu apa yang terjadi ditengah2 lapangan disiang hari itu.
…Sekali lagi kami mohon maaf…
April 23, 2007 at 9:46 am
Klo emang yang mbunuh tuch oknum tertentu aja yang ga bertanggung jawab, knapa kmaren yang mbunuh seolah2 di dukung,
Bahkan PAda nggak ngaku klo di tanyain(aksi tutup mulut)
Kebobrokan kok di tutupi dengan tututp mulut,
Makin keliatan……….
April 23, 2007 at 10:47 am
Semakin memperhatikan ‘sanggahan’ alumni/praja IPDN ini semakin kelihatan betapa mereka ini menganggap dirinya ‘paling’ dan lebih dari yg lain. Kalau Anda2 ini mengklaim diri bermartabat..martabat seperti apa..sudah jelas2 ‘kekerasan’ di ekspose o/ media spt itu masih merasa tidak bersalah.
Kalau anda katakan harus ada batasan kekerasan….siapaun yg melihat tayangan TV..itu sudah sangat2 tidak manusiawi…jangan disamakan dg kecelakaan kuli bangunan…itu memang real kecelakaan.
Anda juga kayaknya gila hormat sekali yaa..?? pantes aja birokrasi kita tidak ada perkembangan yg lebih baik.
Sehebat apapun anda ‘membela diri’…kita serahkan hasilnya pada Ryass Rasyid dkk.
Kalaupun toh ini tidak mampu juga ‘menghilangkan’ kebobrokan di IPDN…ada pengadilan yang paling tinggi dari Allah SWT.
April 23, 2007 at 11:14 am
Imm.Required EnglishFemaleTeacher s:Est.EngInstitute i nJkt lookingfor severalEngFemaleTeachers for c hildrenlevele,Freshgrads/Noexperi ences may apply.Diploma/Degree in related field Preferred,Intereste d applicants,Plssend fullresume w ithphototo:HRD PoBox1009/JKB11010
PT Karya Pak Oles bth Staf Mktg d g fas u/mkn u/hdr u. transp bns mgg bns khsus jenj.karier Hub Jl.Pa ndega Sakti No3 885716,Ruko Prayu dan Permai A34 Mgl 0293-5503347,J l Pemuda 55C Mtlan 0293-586137
Gratis TKW Hongkong Eks/Non Bisa Dijamin GajiFull HK$ 3400(Rp4,5jt)Resmi+Saku 1jt.PT.BGS 0271-727044
Bengkel Mobil cari driver pria/wn t,tahu mesin,mekanik ,admin wnt max 22th.PO BOX 111 Yogya 55400 SPP
Bth Supir SIM B1 & STM Jrsn Listr ik Lmrn diantar ke P O BOX 6304/YKGD cantumkan No telp/HP
AATC(Adista Aviation Training Cen ter)pend pramugari/A ,staf airlinetour& travel T/F:7449077,871036
Dibut Kary utk ditmptkan di Foto Sampurna Ambarukmo P laza diutmkanmenguasai Photoshop max 23th Lam Foto Sampurna Jl Adisucipto 61Yk
Dibutuhkan: Pengemudi Taksi untuk Ops.Taksi Baru SIM.U Umum,Pddkn min SLTA.Hub: Pandawa Taksi,Ringroa d Sltn.Krapyak Kulon Telp.447231
Dicari karyawan 16 untuk Toko/Swa layan+Grosir/Rumah M akan10 DaftarHari ini LangsungKerja T:7491809
Prshn Mbl but Marketing Krton but berpngl+punyaRelasi mencapai target hub AMP Jl Imogiri brt 65 Btl
Yayasan Penyalur PRT&Baby Sister mencari sponsor/peke erja fee/gajis/d900rb H:02170462255/0817734330
Dicari serius Dancer Parttime pri a/wnt max 25th cantu umkan CV fotoNo Telp yg bisa dihub plg lmbt 30 Apr 07 lamrn ke POBOX 6360 YKGD info lebih lanj
Dibut:Operator Game dan Warnet sy :Diut.tdk aktif kul, waktu flex,kend+HP prib,bs.game+komp kirim:Roe mah Mirota Jl.Suroto 1 Yk plg lam bat 30 April\’07
Customer Service wnt SMU/SMEA max 25th Hub Optima Auto care Jl.Seturan 4A CT Sleman bawa lamaran 1mgg
Bth Tentor Privat Bdng Study;musl im/ah taat,max 27th. Krm lam lkp ke Telp 0274-7100288
Bth PRT Wanita syarat:KTP,rajin,j ujur,cekatan. Serius Hub:0274-882634 Jl.Sulawesi 2 No.5
Dicari Tenaga Fotocopy yg bisa Ji lid Skripsi & Operat or mesin cetak Toko yg berpengalaman.Hub:Jl.Mu nggur No.26 Pengok Yk Tlp:7004066 Dibutuhkan 2 Kapster Perempuan bi sa Creambath,serius bekerja. Hub:(0274) 7188866
Dicari:tng wnt unt perusahaan rot i,SLTA/SLTP.Hub:Jln Poncowinatan56 Yk
Dicari sgr bbrp kapster pengalama n tdk diutamakan blh h tdr dlm hubIdea Salon Jl Solo km12 T.7404203
Dicari Karyawati SLTA single supe l menarik jujur Lama ran dibawa kePlaza Ambarukmo Lt.I B3
Dibthkn bnyk krywn pria utk cuci mbl/mtr ulet,rajin H ub Doni 7423304 Jl.Janturan No.75 Yk
Dibthkn kywti utk kasir min lulus SMU rajin & jujur Hu ub Doni Jl.Janturan No.75 Yk Telp.7423304
Dcr tkg patri lgm/panci u.krjn lo gam,Jl.Imogiri Brt k m6,5 Ngoto Telp 445572 CV Lentera
PT Walikajaya bth 5Sls Force,2Kpa la Cab.syrt:SMU-S1 s mua jrsn H:Andi 7877089 Agus 6552331.
Dibthkan wnt PRT usia25-35th ditm ptkan diJkt,Hub 0274 6539096 paling lmbt 28April07 datang langsung
Sophie Martin Trima Member,Ktlog Baru,Disc,Souvenir,L ayani psnan prod H:7470528/08157919241
Pramuniaga Putra Putri jujur sema ngat kerja tinggi+Sr t Lamaran Dtglsg ke Batik Canting Emas Maliob oro Gg.Sosromenduran dpan DPRD Yk
Cr Mktg Jasa,Lk,pglmn/non,min SMU ,max 40th,Bumi Intan Permai D1,Jl.Godean Km 4(blkg SPBU) 2 minggu
Bth sgr SMP/A u/Staf,Pniaga,Sopir ,RM,Londre,SPA,Srbtn H:Dian DriyaBrt/3an Disnaker Bantul T:7894089
But Tng Collect/Pnagihan max30th minSLTA pny mtr sndr Lmr ke CiptaKarya Abadi Jl.Palagan 99 RT4/36 Jts Denggung Sleman 7490904
Prsh Garmen bth:Opr Prod.Packing Gdg,SPG&Spr pa/i gj5 80 H:Jl.WatesKm8 No27B Per3an Gamol(DpnWartel)
Knvksi Jjg bth3SPG/Stf/Ksir/Spr G j560 JlGodeanKm5(Sot oKadipiro5 keutr150m sltnPosRonda No28)7848464
Pers swasta but:Kbg Keu&Adm kntor Sekret&Satpam Gj:600 -1,5jt SMU-S1Hub:Jl.Ngeksigondo 15A KotagedeYk
Bth sgr 15 terapis wanita max 25 menarik unt kota Jam mbi transportmakan tidur ditanggung perusahaan
Hub:081713133/081366461711
Dcr bbrp Krywn/ti untuk Toko Bati k min SMA/D3 blm ber keluarga,umurmax 23th. Lam+Foto dikirim ke Jl .Malioboro No.95 Yogya.
Prush Elktro&Garmen Levis Bekasi Bth 60Krywan/ti max2 8th Gj820-1jtLsg krja.Brkt 30Apr H:02747816830
Dibut cpt teknisi HP prfsional bs hrdware sftware apli ikasi.Anda mmnuhi syarat Hub Bossindo 7445667
Budimas Bth Salesman Spreading & SPG,Syrt Ulet & Pglm .Hub:Jl.Wader89 Sambilegi Lor.0274-7469572
Dibutuhkan:Public Relation Manage r(Wnt,Inggris Aktif, Max 28Th,S1,Pengalaman Min 1Th/Familiar Dgn Ke -Pr-An.Lamaran ke:Griya Gawe Lt3 Griya Solo Pos Jln.Adisucipto 190 Solo.Max 28 April 2007 Cap Pos.
Dibut sgr 15 Pa/i SMP/A u/ Mnmark et,SPG,Staf,Sopir,Ko lektor,Hotel,Satpam.Hub:617594 langsung kerja
Dcr Dsain Grafis Corel,PSD,Pgmake r L/P max 25th,baik. Lmrn ke QW-Offset Jl.Ki Penjawi 30 H:7455098
Bth Sgr Llsn SMU/K-S1 utk Admins, Skretaris,Acont,Fron t Office H:CVFajar Utama T:6415463,6509777
Bth 4Kary u/ Coun HP,Max25th,MaxS MU,jjr,displn,penglm n di Kartu+Voucher,Muslim Taat,bs kompter.Max2 4Aprl.Jl.Anggajaya II/230A ConCat
Dibut Front Office Usia 20-30Th Inggris Aktif Mengua sai Komputer&Desain.Lam Indraloka Home Stay Jl Cik Ditiro No 18 Yogyakarta
Urgent 1Chef Asian&Euro Food 3Mas sage Therapist(Thai Shiatsu Reflexology) 1Bartender(Exp2Years) 4Se rvers.Work in Lounge Spa-Jepara. Candidates Must Dynamic&Friendly. Telp 081325556550.
Dibutuhkan PRT/Wanita/Umur Max 30 /Jujur/Bisa Momomg/N Niat Bekerja.Hub:0274-7818439/6545500 (Cpt)
Di Bthkan Tng Pemasar IT Dev Bisa Komp&Internt(Karir,B onus,Gaji)KrmCV ke:
Kerj mdh hsl lmyn 50-100rb/hr sbg sales soal&LKS SD.Sy rt min SMA,mtr,SIM,jujur,nganggur.Dtg ke Pedak Gg.Alamanda 388 utr Sorowajan Yk.
Bth krywti u/ isi ulang prfm impr t min.SMU,pny mtr 1m gg,H:Istana Parfum Jl.Mojo 32 Baciro.T:549963
Butuh Cpt Kryawan/ti u/Staf Kntor Min SMU Lmrn pd Rosi ta SE BBC Plaza 13 babarsari Yogya T.6533488
But:Satpam,Staf Notaris,BPR/Bank, Sopir,STM,PRT,Colekt or,Pelayan Toko Dll.Hub.LestariKarya.T.7885316
Bth kary HP pa/pi pnglmn prnh krj dibdngnya min.SMU pn mpln mnrk jjr,pnya mtr sndri.Lmr krm Andita Ce ll Ramai Mall LtI/B08 max.26-4-07
April 23, 2007 at 11:30 am
Gile… bener2 ya orang IPDN memang udah mengalami cuci otak yang dahsyat sekali.
Begitu ada yang tidak sependapat dengan mereka, langsung dibilang “menghasut”…
Mau dibawa kemana negara ini dengan sdm-sdm seperti ini…. prihatin…. prihatin….
April 23, 2007 at 11:30 am
Ketika berbicara mengenai oknum, saya jadi teringat wawancara detikcom dengan beberapa tersangka penganiaya Cliff Muntu. Pengacara mereka mengatakan bahwa sejak mereka masuk IPDN, mereka sudah didoktrin untuk melakukan “pembinaan” dengan cara kekerasan.
Sehingga saat mereka menjadi senior, mereka akan melakukan kesewenang-wenangan sebagaimana mereka pernah diperlakukan pada saat mereka Junior. Pengacara ingin mengarahkan bahwa pembunuhan itu lebih diakibatkan karena sistem yang salah.
Jika demikian siapakah yang dimaksud dengan “oknum” itu ? Apakah anda yang membuat blog ini termasuk juga pelaku kekerasan akibat kesalahan sistem tersebut?
BERANIKAH ANDA BERSUMPAH ATAS NAMA TUHAN YANG ANDA PERCAYAI BAHWA ANDA TIDAK PERNAH MELAKUKAN KEKERASAN SELAMA DI IPDN ?
……tanya kenapa?…….
April 23, 2007 at 11:38 am
idih… orang lagi seru2nya debat ada iklan numpang lewat…
April 23, 2007 at 11:39 am
+++
Anda insinuatif dan menghasut, tapi kami percaya masyarakat cukup arif untuk tidak main hakim sendiri lagipula secara umum mereka masih menaruh hormat pada pamong praja kecuali diracuni pikirannya oleh orang orang berpendidikan yang keblinger
+++
Salah satu etika dalam berdiskusi yang sehat adalah tidak menyerang “orangnya”, melainkan “opininya”. Jika ada orang lain yang menyerang “orangnya”, (istilah kerennya “flaming” http://en.wikipedia.org/wiki/Flame_war), cuekin aja. Toh yang udah dewasa pasti bisa membedakan. Kalo dilayanin malah jadi lucu, kayak ngeliat anak SD berantem.
April 23, 2007 at 11:45 am
“Kami adalah putra putri terbaik bangsa, abdi negara yang siap melayani masyarakat menuju Indonesia yang adil dan makmur. Ada praja meninggal jangan dibesar besarkan. Media berlaku tidak adil!”
maaf mas menurut sy ini adalah pengklaiman yang dasarnya tidak valid, please think it!jangan omdo mas! buktinya mana?
g adil gmn?
apakah kematian bbrpa praja cliff, praja ktk bernama stpdn dan praja-praja akpdn yang meninggal adalah suatu bntuk kecelakaan. logis g? sy jg menyaksikan bbrpa video jaman AKPDN, stpdn, dan trakhir ipdn.
y seandainya itu adalah oknum brarti hampir semua anggota institusi itu adalah oknumnya. knp? y, dilihat dari bbrapa kejadian adalah di tempat terbuka dan d siang hari (ni blom yang malam hari lho) dan tidak logis jk tdk mungkin yang mengetahuinya sdkit orang. ato d dalam ipdn dah ada “gengster”-nya kali y?
pikir2 lg y mas…toh klo emang merasa tdk bersalah y buktikan! buktikan dengan cara ilmiah! tunjukkan kalian mahasiswa bukan preman! jangan malah bikin malu mahasiswa! tunjukkan klo klian jg ada yang beragama!
maaf saya emosi!
April 23, 2007 at 12:03 pm
kematian para praja di IPDN adalah orang-orang yang tidak mampu, orang-orang yang tidak bisa membayar upeti kepada seniornya
Mau gimana negara kalau para prajanya saja sudah minta uang kepada juniornya…
Jadi tukang palak !!!
April 23, 2007 at 12:05 pm
Kami adalah putra putri terbaik bangsa, abdi negara yang siap melayani masyarakat menuju Indonesia yang adil dan makmur. Ada praja meninggal jangan dibesar besarkan. Media berlaku tidak adil! Trial by the press!
ketawa gua, kami putra putri terbaik bangsa????
kalo lo anak UI, atau ITB gua percaya lo putra putri terbaik bangsa….
you feel so special because you thoght
pintar akademis saja tidak cukup, nah kelebihan kami adalah:
1. pembekalan di kuliah
2. kerja lama di lingkungan instansi pemerintah
3. terbiasa prihatin
4. sangat faham lika liku birokrasi yang tidak sesederhana matematika
1.kalian di kuliah dibekelin apa?? Tonjokan tiap pagi siang dan malam???
2. Kerja lama di lingkungan instansi pemerintah??? ingat kalian belum kerja(buat yang yang masi kuliah), membanggakan masa depan yang belum terjadi apa hebatnya sih???
3.Terbiasa prihatin. Saya juga prihatin ngeliatnya
4.Sangat faham lika liku birokrasi yang tidak sesederhana matematika???
Lika liku birokrasi maksudnya alur penyuntikan formalin???
You thoght wrong, maybe you think like that because you don’t know math at all
Persyaratan buat masuk IPDN apa sih???
Ada test fisik gak???
Biar ga mati kalo ditonjok ya???
emang sih media massa suka berlebih kalo nyampein berita, tapi mereka ga akan melebihkan sesuatu yang ga ada
April 23, 2007 at 12:06 pm
mas-mas alumni ipdn, bagaimanapun kalian membela mati-matian kebiasaan buruk di sana, masyarakat semuanya sudah tahu. yang penting buktikan saja dengan tingkah lakumu. jangan hanya bisa bersembunyi dibalik kata oknum atas perilaku-perilaku barbar yang sudah merenggut sekian banyak nyawa manusia tak berdosa.
eling mas, nyebut, kalian begitu masuk ipdn sudah dicuci otak, sehingga sudah tertutup mata hati kalian pada yang namanya kebenaran.
Usul saya hanya satu, tidak lagi ada alasan untuk mempertahankan ipdn (institut pembunuh dalam negeri). sisa mahasiswa yang ada sekarang suruh lanjutin belajar di universitas yang ada. kalo udah lulus biar sama-sama di tes lagi apakah standar mereka layak untuk menjadi pns, jangan secara otomatis diterima jadi pns, malu-maluin aja.
April 23, 2007 at 12:16 pm
argh..pusing gw baca nya semua..udah bubarin aja…gitu aja pusing….dari pada lulus cuman jadi tukang pukul pejabat….\!!!!
April 23, 2007 at 12:22 pm
Tidak semua pelajar di IPDN bajingan semua. Hanya karena alasan balas dendam sehingga kekerasan dihalalkan.
solusi :
1. tahun 2007 s/d 2009 TIDAK menerima pelajar baru (dosen,staff dll diperbantukan di aceh, pulau seribu, dan daerah2 lain yg kurang personil)
2. atribut dicopot (seragam tetep)
3. bebas rapi bukan berarti ga boleh gondrong
4. hukuman fisik diganti dengan hukuman mental (ie. kalo telat disuruh nyanyi bugil didepan kampus)
5. disumpah atas nama agama masing2 dengan disaksikan orang tua/orang yg dekat dengan bunyi ” Demi Tuhan aku bersumpah bahwa jika saat pendidikan aku melakukan kekerasan (atau apalah..freesex, korup dll) maka aku dan orang tuaku akan dilaknat hingga neraka jahanam
6. klub tabuhan drum band diasuh oleh ari tulang
7. klub olahraga (yg berhubungan dg fisik) diasuh dr. boyke
jangan didengerin kalo kuping sakit, jangan dibaca kalo mata sakit
tetapi setelah sakit sembuh kita akan mensyukuri apa yang kita punya (………HALAH)
ada yang punya foto2nya praja lg digebukin ga? mau duong… 🙂
April 23, 2007 at 12:33 pm
Ngapain repot2 mikirin IPDN , wong mereka cuman kumpulan dengkul ama bogem, buang2 waktu kita aja!!
Tadi gw baca mereka(IPDN), menghina PTN(ITB, UI, UGM) wong deso gak tau malu, kalo tuh dengkul pada kerja siapa atasannya??? wong 60%-90% menteri tuh lulusan PTN, orang IPDN cuman babu aja belagu . Eh dengkul2 butuh kerja gak, gw punya tawaran kerja nih, chris john kekurangan lawan sparring/latihan mau daftar gak jadi sasaran pukul :p:p:p
April 23, 2007 at 12:45 pm
Emosional,…
kira-kira begitulah pada umumnya, komentar dan pendapat yang bisa saya baca pada Blog ini…
Pembelaan, pembuktian, alibi yang disusun oleh para praja ataupun alumni praja, ternyata tidak menyurutkan caci maki dan ucap nista pada mereka
kawan-kawan prajaku tercinta “perlu kesabaran dan jiwabesar” untuk menghadapinya…
Kita harus sadar dan percaya diri bahwa sebenarnya dan sebenar-benarnya “kta-kita adalah putra-putri terbaik bangsa”
berapa banyak orang lain yang ngiler untuk bisa mengenakan uniform dan atribut praja IPDN, tetapi karena mereka dilahirkan bukan sebagai anak bupati, walikota, kepala dinas, sekda, gubernur, atau orang kaya.. seperti kita,
mereka tidak bisa…
kita harus bersyukur dan bangga bahwa kita terpilih menjadi anak pejabat,
kalau orang bisa merencanakan dan memilih oleh siapa dia dilahirkan
betapa akan banyak yng akan memilih jadi Saudara Kandung Kita agar bisa menjadi praja ipdn,…
kalau diantara kita ada yang mati,anggaplah itu sebagai tumbal dari cita-cita luhur yang ingin kita wujudkan.bukankah kematian adalah sesuatu yang biasa, di ITB ada yang mati, di Stan ada yang mati, di IPB ada yang mati…ditempat tidur ada yang mati, keselek baso ada yang mati…
dan mereka tidak pernah persoalkan…,
mereka persoalkan kematian wahyu, Cliff karena mereka ngiri dengan status kita,…
Jadi bersabarlah
berjiwa besarlah,
April 23, 2007 at 1:07 pm
kalau memang IPDN adalah orang yang bermartabat, lalu kenapa IPDN bungkam seribu bahasa ketika ditanya tentang kebenaran yang terjadi.
lalu kenapa IPDN menghujat dosen inu yang memberikan keterangan jujur pada pers, yang tentunya lambat laun akan semakin terbukti mengenai kebenaran yang dikatakan oleh dosen tersebut.
Kalau IPDN itu terdiri dari makhluk2 yang bermartabat, lalu kenapa ada tradisi mendatangi senior pada saat lebaran dan kemudian nantinya junior yang mendatangi senior tersebut akan di “kerjai” oleh senior tersebut, padahal itu adalah hari suci umat islam.
Apakah brain wash di IPDN begitu kuatnya, sehingga seluruh mahasiswa IPDN menganggap semua kejadian di institut tersebut adalah biasa??
kalo anda menganggap seluruh aktivitas IPDN itu adalah normal, lalu kenapa lebih dari 50% masyarakat indonesia menganggap bahwa IPDN itu kampus Horor????
kalau temen2 IPDN memang menganggap itu hanya karena provokasi oleh Media? dan masyarakat terpengaruh oleh provokasi yang dilakukan oleh media, maka anda salah..
kita juga berfikir disini, dan kita juga melakukan analisis terhadap apa yang dilakukan oleh IPDN terhadap mahasiswanya, saya pada khususnya juga bertanya ke rekan rekan saya yang kuliah di IPDN. makanya saya tau ritual anda ketika libur lebaran.
Saya yakin temen temen semua punya yang namanya otak,
dan saya yakin meskipun sedikit, tapi kemampuuan otak temen temen masih bisa digunakan untuk berpikir lebih jerniiih.
just thiiink dude….
April 23, 2007 at 1:09 pm
mmm… ada comment dari yg bikin blognya… okeh.. tolong dijawab pertanyaan gw..
sebelumnya gw mau mendefinisikan kekerasan, yg masyarakat luas maksud kekerasan di ipdn adalah… ketika seorang senior ipdn memukul juniornya… that’s it… itu adalah kekerasan… karena ipdn adalah institusi pendidikan…. yg output nya adalah pegawai negeri sipil…. yg merupakan “pelayan” masyarakat… jadi harusnya di ipdn itu belajar “melayani” masyarakat… bukan memukuli masyarakat…
beda lagi kalo ipdn adalah salah satu kelompok perguruan karate ato pencak silat… atau nama sekte yg mempelajari kekebalan tubuh…
nah… apakah anda sepakat dengan definisi tersebut?
apakah anda setuju jika mahasiswa ipdn (dengan alasan apapun) memukul dan/atau memukuli mahasiswa lain?
jika anda setuju, maka pertanyaan saya cukup sampai disini, dan bagi saya anda penganut paham kekerasan, dan jika sebagain besar alumni ipdn seperti ini, maka sangat layak tuntutan masyarakat untuk membubarkan ipdn.
jika anda sepakat dengan definisi itu, jika anda tidak pernah setuju dengan pemukulan…. alhamdullilah… saya bisa percaya kalo pemukulan di ipdn itu hanya dilakukan oleh “oknum” saja… dan saya hanya berharap bahwa sebagian besar alumni ipdn lainnya juga tidak setuju dengan pemukulan..
nah.. jika anda tidak setuju dengan pemukulan tersebut, pertanyaan saya berikutnya adalah:
1. Saat senior, apakah anda pernah memukul junior anda? (dengan alasan apa pun)
2. Pernahkan anda melihat rekan anda memukuli junior anda?
3. Dan yg terakhir, pada saat anda melihat rekan anda memukuli junior anda… apakah anda melaporkan itu ke dosen/pengasuh anda? atau anda diam saja? jika diam, kenapa anda diam saja?
tolong dijawab dengan jujur…
April 23, 2007 at 1:14 pm
Gw sih ngerti ama suara2 yang membela STPDN ini & juga yang ngecaci-maki STPDN.
Mohon dimaklumin – namanya juga pers, berita2 yang negatif tuh artinya berita yang laku. Apalagi masyarakat sangat menyukai berita semacem ini, yang bakalan nggak akan mudah dilupakan. Orang mendengar berita bagus bisa cepet lupa, tapi begitu mendengar berita jelek tentang seorang atau institusi pasti bakalan keinget lebih lama…
Para praja juga jangan besar kepala yah, putra-putri terbaik bangsa yang jelas bukan cuma kalian aja, tapi para mahasiswa / pelajar yang berprestasi terlepas apapun latar belakang pendidikan mereka, adalah putra-putri terbaik bangsa juga. Bangga boleh sebagai praja STPDN, tapi jangan berlebihan.
Masyarakat juga harusnya memandang lebih jernih persoalan ini. Jangan karena ulah beberapa oknum lantas menggeneralisasikan semua praja adalah sampah. Tapi bisa jadi masyarakat emosional begitu karena para praja ini akan duduk di pemerintahan, melayani rakyat. Kalo didikannya dari awal udah keras seperti itu, gimana ntar dia jadi pemerintah? Maen kekerasan aja jangan2..?? Gw juga prihatin sama hal ini.
Saran gw sih emang STPDN jangan dibubarkan, tapi dibekukan selama 4 tahun (gak nerima mahasiswa baru dulu) sehingga praja2 yang mentalnya masih otoriter kek gitu ya lulus. Baru deh nerima praja2 baru. Pembubaran bukan solusi yang bijak, tapi lebih ke emosional.
Ok?
April 23, 2007 at 1:23 pm
One more thing,
Gw nggak ngiler dengan seragam2 STPDN.
Gw juga nggak ngiler pengen masuk STPDN secara emang cita2 gw bukan duduk di pemerintahan kok. Gw pengen ahli Kimia malahan.
Gw kadang ngeliat anak2 STPDN yang libur di sabtu & minggu kemudian mengunjungi mall kek BIP atau BEC tuh pada pake seragam semua. Ada sih yang bilang demi menjaga kelakuan, jadi menjaga nama baik almamater. Tapi kok gw liatnya itu exclusive banget yah? Seolah2 mereka jaga jarak sama non-STPDN?
April 23, 2007 at 1:25 pm
mas pecinta ipdn,
Jangan beranggapan bahwa kematian cliff yang notabene digebukin adalah hal biasa.
anda mengaku terdidik kan.
di tempat kami para pekerja yang kebanyakan tidak seberuntung anda mendapatkan pendidikan yang layak diajarkan untuk bekerja dengan selamat.
mereka dibekali untuk menghargai nyawa mereka sendiri, bahkan rekan mereka yang lain.
bagaimana bisa anda mengatakan kematian seperti itu adalah hal yang biasa?
pendidikan yang bagaimana yang anda banggakan?
anda berfikiran kami iri pada anda?
apakah hidup keberhasilan itu hanya ada di IPDN?
tidak malukah anda pada kami yang berpendidikan rendah.
yang masih menghargai nyawa, meskipun nyawa binatang yang ternyata disini masih dilindungi.
jangan beranggapan bahwa hidup itu hanya untuk cari duit saja mas….
April 23, 2007 at 1:32 pm
bangsat!!
April 23, 2007 at 1:50 pm
Eeeee antonio….
nama lu kaya kebarat2an bahasa lo ternyata sama aja ya kaya gw…
kalo gw emang tinggal di hutan…
jancuk lu ….
April 23, 2007 at 2:01 pm
asu…
jancuk…
matamu picek
April 23, 2007 at 2:08 pm
udah pada kembali ke pohon aja… ngenyotin akar2an yang gelantungan
April 23, 2007 at 2:48 pm
Respon atas simpulan sementara diskusi oleh kaum sampah:
1. Kondisi terkini
a. Televisi merupakan salah satu media untuk mengungkap kebobrokan kalangan yang mengaku-aku sebagai manusia terbaik bangsa Indonesia.
b. Ternyata mentalitas baik pelajar maupun alumni sama busuknya, kecenderungan untuk menunggu suasana tenang dan memanfaatkan singkatnya ingatan masyarakat terhadap masalah merupakan senjata mujarab. Jangan heran jika metode yang sama juga ditemui di kalangan pejabat yang notabene merupakan role model para praja sampah ini.
c. Dengan tanpa malu mereka mengatas namakan nafkah, tanpa malu mereka mengklaim bahwa pengabdian masyarakat merupakan cara mencari nafkah, dan dengan tanpa malu pula mereka mengakui bahwa kemampuan bersaing mereka dalam dunia kerja saat ini sebatas menjadikan pengabdian masyarakat sebagai cara mencari nafkah.
Jangan heran jika dengan cara pandang seperti ini keserakahan mereka mengendalikan hati nurani.
d. Obyektivitas yang dipaparkan di blog ini tak lebih dari upaya untuk mendapatkan belas kasihan dari masyarakat. Sampah yang tak lebih dari barang tak berharga yang memohon untuk diangkat derajatnya dari tempat sampah.
2. Menyikapi reaksi emosional masyarakat.
a. Sayangnya kemampuan berpikir bijak dan tenang tak dapat diterapkan terhadap yang lebih lemah (mengingat saat ini posisi mereka terpojok, mereka berusaha untuk tetap tenang).
Di saat kondisi sebagaimana biasa, di mana senioritas, hirarki, posisi, menentukan cara bersikap, kerap kali penindasan terjadi. Apa yang diharapkan dari manusia-manusia sampah yang bersikap seperti itu?
b. Sikap dewasa, matang dan intelektual.
Sikap macam apa yang bisa diharapkan dari orang-orang terpojok yang mengeyam pendidikan karena keterpaksaan akibat ketidak mampuan bersaing dengan dunia luar?
Sebegitu bangga dengan intelektualitas sementara orang lain mendapat beasiswa ke berbagai negara menuntut ilmu untuk masa depan dan mereka menggunakan pajak dari rakyat untuk di kemudian hari menindas rakyat?
c. Memilah mana blogger yang bla bla bla…
Bibit dari gila hormat, gila sanjungan, tanpa menilai layak tidaknya diri sendiri untuk mendapatkan sanjungan.
3. Masa Depan Alma mater dan Alumni.
a. Tetap diteruskan karena memang tak ada pilihan.
Terimalah fakta kalian tak lebih dari sampah, hanya tempat sampah yang mau menerima kalian.
b. Penggantian Nama.
Sebuah tempat sampah sekalipun disebut sebagai trash can, dust bin, atau apa pun, tetap terisi sampah, sesungguhnya tempat sampah akan bermanfaat jika isinya tak bertingkah.
c. Menggunakan orang-orang yang terbukti bersalah sebagai kambing hitam.
Membiarkan sampah busuk lain yang kebetulan tak tercium baunya tetap di dalam untuk kemudian hari membuktikan pamornya sebagai sampah kelas atas.
d. Pengabdian pada nusa dan bangsa tak lebih dari jargon untuk menutupi keinginan “memperoleh mata pencaharian” (baca point 1 butir c).
Wake up you bloody dimwitted trash… you’re nothing and accept the fact that you’re nothing…!!!
Get a real job will you…!!!
April 23, 2007 at 3:06 pm
Pertanyaan :
Kenapa sih alumni STPDN/IPDN seperti menganggap dirinya so so special ? Kenapa pula menganggap dirinya lebih baik dan lebih tepat jadi PNS dibanding alumni kampus lain ?
Jujur saja, PNS kan harapannya jadi abdi masyarakat, bukan bos-nya masyarakat. Birokrasi di pemerintah yang rumit ? harusnya disingkirkan, bukan malah dipertahankan.
April 23, 2007 at 3:26 pm
Sejujurnya saya tidak terlalu peduli dengan kondisi IPDN, mau dibubarin kek, mau dibekukan tokh tidak berpengaruh dengan penghasilan saya kok…
Tapi yang saya masih tidak mengerti, kenapa juga harus dipukuli adik-adiknya itu….tidak ada penjelasan dari blog yang saudara buat ini…yang ada hanya pembelaan yang tidak jelas yang sangat jauh sekali dari seorang yang terdidik…
Masyarakat sendiri bisa jadi memang bukan kumpulan orang-orang suci, namun mereka berbicara karena merasa ikut membiayai kalian yang notabene hidup dari kumpulan pajak masyarakat tersebut. Sudah seharusnya lah kalian yang melayani mereka dengan baik dan sudah seharusnya pula mereka harus tahu buat apa saja dana yang telah mereka keluarkan. Ingat itu para birokrat sekalian!!!!
April 23, 2007 at 3:33 pm
ada yang jadi gila/mengalami gangguan jiwa, ada yang baru dua bulan terus melarikan diri, ada yang cacat fisik, ada yang kabur dan menghilang belum ditemukan sampai sekarang dari sejak 1992, yang terutama banyak yang kehilangan nyawa di IPDN. apakah anda-anda sekalian masih berani mngklaim sebagai putra-putri terbaik bangsa??? aksi GTM yang dilakukan praja IPDN, karyawan di IPDN dan sebagian orang di jajaran staf IPDN terhadap tindakan kotor yang menyebabkan praja IPDN “DIGULUNG” sampai tewas. apakah anda-anda yang mengklain sebagai putra-putri terbaik bangsa masih berani mengklaim kalau semua fakta itu tidak benar dan dianggap hal sepele? mana hati nurani putra-putri terbaik bangsa??? terlihat jelas sekali bahwa hasil didikan IPDN seperti apa, ya seperti kalian ini. BUBARKAN IPDN!!!!!! buat apa mementingkan nafkah dan masa depan preman-preman terbaik bangsa seperti kalian, masih banyak hal yang mendesak yang harus menjadi prioritas dibandingkan kepentingan kalian, putra-putri PREMAN laknat terbaik bangsa 🙂
April 23, 2007 at 3:34 pm
gw rela di tendangi, di pukuli, di siksa waktu bikin KTP…asal…
http://b0wo.blogspot.com/2007/04/ipdn-quo-vadis.html
April 23, 2007 at 3:40 pm
Hohoho…Makin asyik nih…
*Makan Popcorn*
Mau tahu, hidup IPDN sampai berapa lama… 😆
April 23, 2007 at 3:45 pm
MASA DEPAN CALON KORUPTOR KOK DIPIKIRKAN
LO ITU CALON TIKUS NEGARA
KEKERASAN BUKAN CIRI PUTRA-PUTRI BANGSA
BANGSAT IPDN….
April 23, 2007 at 3:49 pm
WANNA TO BE “CAMAT” JOIN WITH IPDN
MAU JADI “CAMAT” GABUNG DI IPDN
AJENG DADOS “CAMAT” SEKOLAH MAWON WONTEN IPDN
CAMAT —–>>>> “”CALON MAYAT””
NTAR DAPET NISAN WESSSS
April 23, 2007 at 4:30 pm
alumni STPDN itu belum ada yg menjadi bos-masyarakat, belum ada yg menjadi pejabat.
jadi alumnus mana yah yg banyak masuk penjara gara2 korupsi?……….
jika ada alumni STPDN yg korupsi pasti masuk berita, karena pers akan mencari2 kelemahan alumni STPDN.
tanya ken apa??????????
April 23, 2007 at 4:34 pm
silahkan tanya sama Bos2 kalian, lebih baik banyak bicara atau bicara yg tau saja?
dalam organisasi orang yg banyak bicara tetapi tidak tau percis apa yg terjadi itu bisa membahayakan organisasi………………..
yg paling baik itu berbicara apa yg kita tau, bukan asal bicara…
tanya ken apa?
April 23, 2007 at 4:37 pm
@PECINTA IPDN
dengkulmu iri, PNS gol III A aja belagu loe, eh asal loe tau aja yeh, prospek kerja gw puluhan kali lebih bagus daripada lulusan IPDN yg cuman bisa ngabisin duit negara, wong lulus cuman jadi camat ato kacung camat aja belagu.
April 23, 2007 at 4:45 pm
@teman Bang Saut
syukur orang IPDN gak ada yg jadi pejabat, wong jadi camat ama lurah aja udah nyolong & korup uang rakyat apalagi jadi Pejabat, bisa ilang kas negara dalam semalam, malah gw yakin orang IPDN kalo korup tuh kompak, satu sama lain saling menutupi makanya gak ketahuan, wong waktu praja nya mati aja pada kompak bilang gak ada kekerasan di IPDN.
@IPDN
MENTAL LOE SEMUA TUH YANG HARUS DIBERESIN, KALO GW DIPUKULIN MAH GW LAPORIN KE POLISI, BUKANNYA DIAM AMA DITUTUP TUTUPIN DASAR MENTAL ORANG TERJAJAH LOE SEMUA
kalo ketemu gw di jalan pukul gw dong di pantat :p
April 23, 2007 at 5:16 pm
King01=69 NSR97=65 Shogun97=41 Kr ipton97=44 Sigma98=3 4 Wartel Gamol Jl.Wates Km8 T.7409088
Dijual Kymco Matic Grandink 250CC Th 2003 Merah Hub 02 b 0274 376193
SupraFit06 Km9Rb XWnt BodiMsn Trw t ABkota Tg1 JrgPake Istw Sudirman60 Brt Betesda Nego.085868640286
New SupraVit05=7 Smes06=5 Legenda 2=4 CB125=14.Jetis C Cokrosuman803T7878292-081392927347.Lijo
Honda Legenda Th01 Kond Bgs AB Sl m Harga 5,7 Nego Sup ra X 125 KondBgs H.11Jt Nego Hub 7892532
KarismaX’05,Tgn1,ABSlm,ors,sttHdp ,(km10rb)H:10,1+Astr ea800’85,sttHdp,msnBaik,ABSlm,H:2,850.T7451536
Bebek Hnd Super Cub 81 AB waras w iris hitam 1,9jt Yan nto SonopakisLor RT4RW26 JlWates Km3 H:7855469
Tiger97 ABKdy htm=10/stater+panel hdp/2ban+aki baru/ms n+gir+rante+body bgs/cat ors/T.7162181-7402932
Shogun 01 AB tgn I orsnl srt2 kmp lt sgt istmw btl2 is tmw htm jarngada H:7,8jt Serius:6511106 asli!!
Supra 97 AB(6,6jt),SupraX99 AA(6, 5jt)stater Hidup Hub b:7181448 (NoSMS) setelah jam 8
SupraX03 ckrm AB Tg I=795/ShogunR 02 ckrm AB Tg.I=695/ ShogunR01 AB-Tg.I=665-T.7162181-7402932UPNLama
Dijual:Suzuki Tril TS.74 mono sho ck,modif AB-Rp:2,4Ne go Hb:Toro Kutu Ngemplak Sinduadi(081328891780
Grand99=64 SupraX’03=85 Karisma03 =84 Shogun00=56 Smas hR05=71 Crypton97=48 Bravo99=39 MocinSupra05=4 RC87=21 Alfa92=29 Pro87=43.Fatih Mtr KakapRaya Minomartani 7176317
Murah saja;Grend96 TgnI=595 Supra X’00=66 Kaze97 bgs=4 9 Prima89=485Grend93=45 GL100’95=39 Star86 Str hdp=395 F195=325 Alfa93=3 TnadoGS 94=31 Ast85 ors=295 RCDK92=27 SCu p81=18+82=19 Ida TriniKulon Rt1/J lMgl Km5 Slokan kebrt 2km 7838504
Jual cpt Vespa Endog’62 (2,6)’65 (2,7) AB nego Hub:Jl Dr Sutomo GK4/1452 stlh pkl.10.00 tlp.510738
PX=13 CB=14 C70=16 RC=17 GL82=21 Alva=22 FIZ=21 Bravo =28 PNurul JlKauman I/303Blk NaufalCel 7189844
Supra 03 Slm=78 Arashi 03 Slm=88 GL100 90 B=26 Yanto GampingLor RT8 Pasar Gamping Keutara T:7809705
Vega05=82 Gran95/96/93=49/54/43 A st85=23 Star95=41 Ki ng95/91/84=55/43/34 RGR96PlatAA=33 RGR94=38 RX Z93/91=38/33 Shogun97/96=46/38 FI ZR97/96=36/34 Tor96=27 Alva95=33 91=33 Max99=59 85=35 Sigma97=34 G L82=21 CB78=21 SCup82=21 YmhRobot 83=13 YmhRS78=17 Wartel Gamol Jl. Wates Km8 T.7409088
SupraX 2002 htm 8,5jt&Mega Pro 20 03 slv 13jt kond pri ma tgI H:Jl TegalMelati82 Monjali 081331234980
Dijual Honda Tiger’06 baru gress 19jt.Hub:Tk.Enggal M akmur Jl.Kaliurang Km.5,7 No.23B Telp.7417001
GrandImpresa’00 mls istmw=7,150jt AB tgI Hub:Stempel U tama JlLetjenSuprapto82(Ngampilan)085643031965
Prima’90 AB asli Btl sttr dan pan el2 hdp lengkap Pere mpatan Manding kebrt 1Km telp 7021473 H:4,7jt
BU SupraX 125 Th05 Istw ListHijau H10,8Jt Lngs Pemakai AB Sleman.Hub:6511928 Siapa Cepat Dia Dapat
Jual Grand 91 AB Slm TgnI Hitam H rg4,6Nego Bu Sri Kri cak Kidul RT37 Becak Ari Hp08175421244/7874771
April 23, 2007 at 5:16 pm
“KAMI BUKAN PENJAHAT, KAMI ORANG BERMARTABAT
Kami adalah putra putri terbaik bangsa, abdi negara yang siap melayani masyarakat menuju Indonesia yang adil dan makmur. Ada praja meninggal jangan dibesar besarkan. Media berlaku tidak adil! Trial by the press! ”
Ga salah nih? Kalo satu orang meninggal mungkin gpp lah bisa dimengerti. tapi ini kan berkali-kali kedian yang meninggal. Seharusnya IPDN udah ditutup dari kapan2 jangan cuma diganti nama.
Tingkah laku IPDN itu mirip Komunis aka PKI.. Kejam, Ga ngehargai nilai2 kemanusiaan. Ati2, komunis berusaha bergerak skrg. Mungkin IPDN udah disusupi ama komunis.
April 23, 2007 at 5:27 pm
Mustinya Pemerintah lebih tanggap.. tp kayanya ga mungkin soalnya mrk semua lebih mikirn perut sendiri
April 23, 2007 at 5:28 pm
Jakarta – Kurma yang legit menjadi bahan utama kue kecil kreasi Firta dari Jakarta. Setelah dicampur dengan adonan yang gurih, kue kering ini menjadi enak rasanya. Saat dipanggang, balutan kertas aluminium membuat kue lebih lembut teksturnya tetapi rasanya tetap renyah.
Bahan:
75 g mentega tawar
25 g gula bubuk
1/4 sdt vanili bubuk
50 g keju parmesan bubuk
100 g tepung terigu berprotein sedang
50 g NESTLÉ® Dancow Fullcream
250 g kurma, buang biji, haluskan
Cara membuat:
# Kocok mentega dan gula bubuk hingga lembut. Tambahkan vanili bubuk dan keju, kocok kembali hingga tercampur rata.
# Masukkan tepung terigu, susu Dancow, dan kurma, aduk rata hingga mudah dipulung.
# Ambil 1 sdm adonan. Bentuk hingga berbentuk lonjong. Lakukan hingga adonan habis.
# Bungkus setiap adonan yang telah dipulung dengan kertas alumunium.
# Panggang dalam oven panas suhu 180 derajat celcius selama 30 menit hingga matang. Angkat. Dinginkan.
Jakarta – Kroket kreasi Marleni dari Malang ini menjadi pemenang I Lomba Resep Kreatif Nestle-detikfood untuk kategori dessert dan camilan. Bahan utamanya nasi dan keju sehingga rasanya bukan saja gurih tetapi dijamin tidak pecah saat digoreng. Tambahan sayuran, susu dan telur membuat camilan ini mengenyangkan dan padat gizi.
Bahan :
1 sdm margarin
2 sdm bawang putih, cincang halus
2 sdm tepung terigu
5 sendok makan Nestlé®Dancow Fullcream, larutkan dengan 150 ml air
300 g nasi putih
1 butir telur ayam
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1 sdm gula pasir
5 buah buncis, iris halus
100 g wortel, serut
50 g keju cheddar, parut
20 butir telur puyuh, rebus, kupas
Lapisan :
100 g tepung roti
1 butir telur ayam
Minyak untuk menggoreng
Pelengkap :
saus cabai botolan
Cara Membuat :
# Panaskan margarin, tumis bawang putih hingga harum, masukkan tepung terigu, aduk rata, tambahkan susu cair, aduk rata hingga menjadi bubur.
# Masukkan buncis dan wortel, aduk hingga layu.
# Tambahkan nasi, garam ,merica, gula, dan keju, aduk rata, tambahkan telur, aduk rata, angkat.
# Bagi adonan menjadi 20 bagian, bentuk bola dan isi dengan telur puyuh.
# Celupkan bola-bola ke dalam telur, dan lumuri dengan tepung panir, simpan dalam lemari pendingin selama 1 jam.
# Panaskan minyak dan goreng hingga kecoklatan.
# Angkat, sajikan dengan saus sambal botolan.
Jakarta – Lumpia berisi labu kuning dan daging ini rasanya manis gurih dan unik. Tambahan tauge dan jamur membuat isinya makin padat. Dengan bumbu pedas, rasanya makin sedap. Apalagi jika dicocol dengan mayones yang lembut dan gurih!
Bahan:
10 lembar kulit lumpia, siap pakai
minyak goreng
Adonan Isi:
2 sdm minyak sayur
1 siung bawang putih, cincang
1 batang daun bawang, iris halus
75 g daging sapi, iris halus
3 buah jamur hioko, iris halus
100 g labu kuning, kupas, kukus, potong kecil
75 g tauge
1 sdm saua tiram
1 sdt cabai merah bubuk
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt gula pasir
1 sdt garam
Cara membuat:
# Adonan Isi: Tumis bawang putih dan daun bawang hingga wangi dan layu.
# Masukkan daging sapi, aduk hingga kaku dan berubah warna.
# Tambahkan jamur, labu dna tauge, aduk hingga layu.
# Tambahkan bumbu, aduk hingga rata dan kering. Angkat.
# Isi tiap lembar kulit lumpia dengan 1 sdm adonan isi.
# Gulung, lipat kedua sisinya hingga padat dan rapi.
# Rekatkan ujungnya. Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan.
Untuk 10 buah
Jakarta – Scallop yang bermutu bagus dan fat choy menjadi kunci kelezatan hidangan tumis ini. Sayuran bisa Anda pilih sesuai selera. Jangan merebus terlalu lama agar tetap renyah dan segar saat disantap. Supaya lezat, tumis ini harus disajikan panas!
Bahan:
75 g scallop kering
60 g lettuce/po chay/horenzo, bersihkan
30 g Chinese Fat Choy*)
15 g bawang putih, kupas utuh
Bumbu:
Garam
Gula pasir
Saus tiram
Merica bubuk
Minyak Wijen
Kaldu Ayam
Tepung Kanji
Cara membuat:
# Rendam scallop dalam air mendidih hingga lunak. Angkat, tiriskan.
# Kukus scallop selama 20 menit.
# Goreng bawang putih utuh hingga kuning. Angkat.
# Taruh di atas scallop, kukus kembali selama 30 menit.
# Tuangkan sedikit kaldu ayam dalam wajan. Beri sedikit garam dan gula. Masukkan horenzo/lettuce, aduk hingga layu, angkat dan tiriskan.
# Taruh di atas piring saji.
# Didihkan seidkit kaldu lagi, masukkan fatc hoy. Tiriskan. Taruh di atas sayuran rebus.
# Taruh scallop dan bawang putih di atas fat choy.
# Didihkan kaldu bersama saus tiram, garam, gula, minyak wijen dan tepung. Aduk hingga kental. Angkat.
# Tuangkan ke atas sayuran dan scallop.
# Sajikan panas.
Untuk 4 orang
*) Fat Choy adalah salah satu jenis jamur khas Cina. Bentuknya seperti rambut, hitam, halus dan bergumpal. Karena sulit dicari maka jamur ini sangat mahal harganya. Bisa dibeli di toko bahan makanan Cina. Jika tak ada, bisa diganti jamur jenis lain.
Jakarta – Hidangan segar, ringan, mudah dibuat paling cocok Anda siapkan seusai liburan panjang. Pilih tauge yang panjang dan segar dan aduk dengan bumbu saat akan disajikan sehingga rasanya masih renyah dan gurih.
Bahan:
200 g tauge, bersihkan
1 buah paprika merah, buang bijinya, cincang kasar
2 batang daun bawang, potong, iris memanjang
Saus, aduk rata:
1 siung bawang putih, cincang halus
4 sdm minyak salad/kacang
2 sdm kecap asin
1/2 sdt merica hitam bubuk
Taburan:
1 sdm biji wijen putih, sangrai
Cara membuat:
# Aduk bahan selada dengan Saus hingga rata.
# Taburi biji wijen dan sajikan segera.
Untuk 4 orang
Jakarta – Sebenarnya Rini dari Bekasi ini iseng-iseng membuat camilan sore hari buat keluarga. Ternyata apel berbalut tepung ini sangat disukai keluarganya. Lapisannya renyah, taburan susu dan karamel membuat rasa apel yang renyah asam menjadi lebih enak. Apalagi jika dinikmati hangat-hangat.
Bahan I ( apple Ring ):
3 buah apel Fuji yang tua
2 sdm NESTLé®Dancow Fullcream
100 g tepung terigu
1/2 sdt soda kue
50 g gula pasir
1 butir telur ayam
2 sdm mentega tawar,lelehkan
Air secukupnya
Minyak Goreng
Topping & Karamel:
50 gr gula halus
1 sdm NESTLé Dancow Fullcream
susu kental manis Carnation sesuai selera
75 g gula pasir
Cara membuat:
# Kupas apel dan buang bagian biji sehingga berlubang di tengahnya, potong masing-masing menjadi 5 bagian agar nampak seperti cincin, rendam dalam air dingin supaya warna tidak berubah.
# Campurkan tepung terigu, susu Dancow dengan baking soda, aduk rata.
# Kocok telur dengan gula pasir hingga lembut, tambahkan mentega cair.
# Tambahkan campuran terigu, tambahkan air sedikit demi sedikit hingga menjadi adonan lembut dan kental.
# Masukan potongan apel, goreng dengan minyak sedang sampai kuning kecoklatan angkat dan tiriskan.
Topping:
# Campur gula halus dengan susu Dancow hingga rata. Sisihkan.
# Panaskan panci di atas api kecil, masukkan 1 sdm gula pasir. Biarkan hingga leleh. Tambahkan sisa gula sedikit demi sedikit hingga seluruhnya leleh dan kecokelatan. Angkat.
Penyelesaian:
# Susun apel goreng di piring saji, taburi campuran gula dan Dancow.
# Beri susu Carnation. Hiasi dengan karamel.
Jakarta – Dengan sedikit tambahan shoyu atau kecap asin, ikan kukus jadi lebih gurih sedap rasanya. Apalagi berpadu dengan jamur yang sangat alami aromanya. Sayuran lain bisa Anda tambahkan sesuai selera. Ikan kukus ini harus dimakan selagi panas!
Bahan:
500 g daging ikan gindara/kerapu, potong-potong
2 sdm kecap asin/kecap Jepang
1/2 sdm air jeruk nipis
2 siung bawang putih, cincang
1 cm jahe, iris tipis
1 sdt arak masak, jika suka
75 g tauge besar
10 g bawang Bombay, iris kasar
100 g jamur shitake/shimeji
Cara membuat:
# Aduk ikan dengan kecap, air jeruk, bawang putih dan arak.
# Taruh dalam wadah tahan panas. Tambahkan sayuran dan jamur.
# Kukus dalam kukusan panas selama 20 menit.
# Angkat, sajikan panas dengan taburan daun ketumbar, jika suka.
April 23, 2007 at 5:45 pm
lagu Sikancil anak nakal
versi IPDN
Si IPDN anak nakal
Suka mencuri uang negara
Ayo lekas dikurung
Jangan diberi ampun
Written by : IPDN MANIA
April 23, 2007 at 5:52 pm
Jablay
Waktu tamasya ke Jatinangor
pulang pulang ku berbadan dua
meski tanpa restu orang tua sayang
aku rela abang pukulin
ngga kerasa uda setahun
si abang mulai berlagak pikun
uda ngga pernah pulang ke rumah sayang
kepincut perek di Jatinangor
lay…. lay….
lay…. lay….
lay…. lay….
panggil IPDN si jablay
abang jarang pulang aku jarang di pukul
anak kita sekarang uda besar
mulai bingung bapaknya nyasar
kenapa bapak ngga pulang-pulang emak
kata tetangge “mampus di penjara”
April 23, 2007 at 5:53 pm
Jablay
Waktu tamasya ke Jatinangor
pulang pulang ku berbadan dua
meski tanpa restu orang tua sayang
aku rela abang pukulin
ngga kerasa uda setahun
si abang mulai berlagak pikun
uda ngga pernah pulang ke rumah jablay
kepincut perek di Jatinangor
lay…. lay….
lay…. lay….
lay…. lay….
panggil IPDN si jablay
abang jarang pulang aku jarang di pukul
anak kita sekarang uda besar
mulai bingung bapaknya nyasar
kenapa bapak ngga pulang-pulang emak
kata tetangge “mampus di penjara”
April 23, 2007 at 6:02 pm
Takbir
Takbiratul Ihram —> ALLAAHU AKBAR (Allaah Maha Besar)
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Adapun Rasulullaah ketika membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai menuliskan makna iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin, dalam satu kitabnya yang berjudul Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita ketika di suatu kota ia menderita sakit, maka ia membacanya per ayat dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa setiap selesai satu ayat dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya. Subhaanallaah.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam)
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin
(KepadaMulah, kami menyembah, dan kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal, mustaqiim —> berharaplah dengan penuh harap ketika membacanya.
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan do’a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang itu :
1. Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi.
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
—> kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali, dan sesekali beliau
berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam), sehingga lama ruku’nya hampir mendekati
lama berdirinya.
2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.
(Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan ruh) –> Riwayat Muslim
3. Allaahumma, laka raka’at, wa aamantu, wa laka aslamtu,
(Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku’ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku Islam (menyerahkan diri).)
anta rabbiiy, khasa’a laka sam’iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa ‘adzhomii, wa fii riwaayah
(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku tunduk)
wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil ‘aalamiin.
(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)
(HR. Ad-Dharuquthni)
Memperpanjang Ruku’
Diriwayatkan bahwa :
“Rasulullaah Sallallaahu ‘alayhi wa sallaam, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.”
(Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Rasululullaah Sallaahu ‘alayhi wa sallaam mengangkat punggungnya dari ruku’ sambil mengucapkan,
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Maka ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu
(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji, Nya)
“Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya saw., “Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Maka mari kita baca :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :
mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba’du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a-do’a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu ‘alayhi wa sallaam.
1. Subhaana, rabbiyal, a’laa
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur)
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
2. Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh
(Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh)
Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo’a sepertinya do’anya Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta’ala.
Di dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu ‘alayhi wa sallaam mengucapkan :
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii
(Ya Allaah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Duduk At-Tasyaahud Awal
01. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau – sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —> (Mari dihafalkan setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.
Assalaamu ‘alayka * , ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat Allaah, dan berkatNya.
Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh.
Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allaah.
Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu.
Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.
* Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu ‘alannabiy.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi.
02. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i.
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
–> Artinya sama dengan yang diatas, insha Allaah.
Bacaan shalawat Nabi di akhir shalat
Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum di kita, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa, aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad
Kamaa, shallayta, ‘alaa ibrahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.
Innaka, hamiidummajiid.
Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Allaahumma, baarik, ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad
Kamaa, baarakta, ‘ala ibraahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.
Innaka, hamiidummajiid.
Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Cara Mengucapkan Salam
Mari kita simak hadits berikut, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi serta dishahihkan olehnya.
“Rasulullaah saw. mengucapkan salam ke sebelah kanannya : Assalaamu ‘alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya), sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaykum warahmatullaah (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
Perhatikanlah, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih banyak daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua).
Atau dalam riwayat lain, ketika salam yang pertama beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaykum warahmatullaah, dan pada salam yang kedua beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaykum.
Alhamdulillaah, Maha Benar Allaah atas segala FirmanNya. Maka semoga kesebelas artikel ini menjadikan jalan kemudahan bagi kita di dalam usaha kita berusaha khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan, sehingga benar-benar memiliki ruh dan nilai yang sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam kata-kata, karena begitu nikmatnya shalat itu. (SELESAI)
April 23, 2007 at 6:07 pm
Inu Kencana: Mati Sekalipun Saya Siap!
Minggu 15 April 2007, Jam: 8:38:00
KEBERANIAN dosen IPDN Inu Kencana Syafi’i mengungkap berbagai kasus
kekerasan dan penyelewengan di lingkungan kampus tempat dia
mengabdikan diri puluhan tahun, disadari Inu bukan tanpa resiko.
Inu merasakan, sejak tahun 2004, ketika dirinya mengungkap kasus
penganiayan terhadap Praja Wahyu Hidayat, berbagai macam teror, mulai
dari ancaman akan dipecat, bahkan sampai dibunuh, terus menerus
diterima keluarga dan dirinya.
Begitu juga ketika dia membongkar kebobrokan IPDN yang memakan korban
Cliff Muntu kali ini. Namun resiko tersebut dihadapi dengan penuh
keberanian. Upayanya ini didukung sepenuhnya oleh istri tercinta Ny.
Indah Prasetiati. Dalam wawancara khusus dengan Pos Kota pertengahan
pekan ini, di rumahnya Kompleks IPDN, Jalan Raya Jatinangor,
Kabupaten Sumedang, Inu menyebutkan, dirinya tidak takut terhadap
ancaman tersebut.
“Jangankan dipecat, mati sekalipun, saya dan keluarga siap. Saya
yakin, Allah SWT akan melindungi saya dan keluarga, karena apa yang
saya lakukan adalah bentuk jihad, menjalankan perintah-Nya, yakni
amar ma’ruf, nahi munkar. Bukan untuk membuka aib seseorang, tapi
untuk memperjuangkan kebenaran dan menegakkan keadilan, supaya
praktik-praktik kotor tidak terus menerus terjadi di lingkungan yang
seharusnya menjunjung tinggi moral dan etika, ” tegasnya.
JAUH DARI MAKMUR
“Saya ini orang berani, berani mati dan berani hidup sengsara.
Kematian bagi saya bukan malapetaka dan itu merupakan ‘kewajiban’
makhluk hidup untuk mempertanggungjawab kan segala perbuatan di
dunia. Kesengsaraan bagi saya bukan suatu siksaan yang harus
diratapi, tetapi pemberian Allah yang harus diterima dengan hikmah,”
tuturnya.
Memang kalau dilihat dari ukuran manusia, sebagai seorang dosen,
dengan pangkat Golongan IV C dan sudah mengabdi puluhan tahun di
almamaternya, kehidupan ekonomi Inu Kencana Syafi’i jauh dari
makmur. Ia bersama istrinya Ny. Indah Prasetiati dan tiga putra-
putrinya tinggal di rumah dinas sederhana ukuran kecil. Menurut Inu,
jika mengacu ke standar kepangkatan, rumah yang ditinggalinya untuk
golongan II, padahal dia sudah golongan IV.
Rumah yang terletak di Kompleks IPDN Blok C-25 ini, terdiri dari dua
kamar tidur ukuran 3 x 2,5 meter, ruang tamu yang bersatu dengan
ruang keluarga ukuran 3 x 5 meter, dilengkapi sebuah kamar mandi dan
dapur. Sebagai kamar tidur utama, Inu membangun tanah kosong di
bagian belakang rumahnya.
“Walau kecil rumah ini memberikan ketenangan dalam hidup. Saya bisa
mengabdi pada pekerjaan dengan nikmat dan bisa hidup dengan tenang di
rumah kecil ini,” tambahnya mantap.
Perabotan rumahnya pun, jauh dari kesan mewah. Hanya ada satu set
kursi tamu dan sebuah lemari yang penuh dengan buku. Keluarga Inu
Kencana, tidak memiliki kendaraan bermotor, baik sepeda motor,
apalagi mobil. “Kemana saja bepergian, saya selalu naik
angkot. “Untuk mencapai jalan Raya Jatinangor, yang jaraknya sekitar
1,5 kilometer, saya berjalan kaki, biar sehat dan yang tak kalah
pentingnya supaya irit ongkos,” tambahnya sambil senyum.
“Saya harus banyak berjalan kaki, selain ngirit ongkos, juga untuk
menjaga kesehatan, karena saya menderita tekanan darah tinggi, jadi
saya harus banyak jalan kaki, biar sehat.”
ANAK KULIAH KEDOKTERAN
Menyinggung tentang biaya pendidikan untuk ketiga anaknya, seorang
kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang,
seorang lagi kuliah di Fakultas Seni Universitas Pasundan Bandung,
dan seorang lagi di SMAN 23 Bandung, Inu menyebutkan, didapat dari
honor mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta dan honor dari
menulis buku. Sampai saat ini Inu telah menulis 43 judul buku,
terbanyak tentang Ilmu Pemerintahan yang dijadikan mata kuliah di
beberapa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Inu Kencana menyebutkan, walau sering kekurangan uang, karena gajinya
‘digadaikan’ ke bank untuk biaya kuliah program S2 di Unversitas
Padjadjaran, Bandung sekaligus dipakai biaya meneliti kasus kematian
Praja Wahyu Hidayat, serta berbagai kasus kekerasan di IPDN, Inu
tetap bahagia. “Saya bersyukur Allah SWT memberikan berbagai
kenikmatan melebihi apa yang saya inginkan,” tukasnya.
BERANGKAT HAJI
“Sebagai muslim, sejak tahun 1990-an, saya ingin sekali menunaikan
ibadah haji, namun sebagai pegawai negeri yang tidak bisa ngobyek,
apa lagi jika menyerempet- nyerempet hal yang terlarang, keinginan
tersebut, tidak lebih hanya sebagai khayalan. Namun sebagai muslim
taat yang percaya kepada kemurahan Allah, Inu selalu berdoa, agar
bisa ibadah haji.
Keinginan tersebut akhirnya terwujud, ketika 1994, kakaknya, seorang
produser film yang akan shooting film di Mekah mengajak Inu ibadah
haji. Ajakan tersebut tanpa pikir panjang disambutnya. Ia bisa naik
haji dengan biaya tak lebih dari Rp 10.000. Ongkos untuk perjalanan
Bandung – Jakarta, naik kereta api. Sisanya dibiaya kakak dan
bantuan orang lain yang tiba-tiba saja datang, padahal orang
tersebut tidak dikenalnya.
(chevy ganda)
April 23, 2007 at 7:23 pm
Alumni IPDN kok KUPER yah, kagak tai berita ,sampai sampai ngomong gini
Alumnus IPDN terbukti bersih-bersih, tidak seperti alumni ITB dan UI berikut:
– Aburizal, pemantik bencana LAPINDO
– Laks, jualan BUMN
– Syaukani HR, tersangka korupsi
– Widjanarko Puspoyo, tersangka korupsi
aburizal dan laks kan lulusan ITB.
wijanarko lulusan UGM.
syaukani, wallohu’alam, mungkin Perguruan tinggi bayangan.
jangan lihat orang lain deh, YANG PASTI LEBIH BANYAK LULUSAN IPDN YANG KORUP, KARENA LULUSAN IPDN KAN CUMA KERJA DI BIROKASI.
LULUSAN IPDN TIDAK LAKU DI PASAR KERJA, MAUNYA PENGEN LANGSUNG DI TEMPATKAN !!!!!!!!!!!!
KALAU HARUS TEST LAGI GAK PADA LULUS KALI !!!!!!
April 23, 2007 at 7:28 pm
Saya mendapat info mengenai blog ini dari seorang teman, karena saya prihatin sekali dengan kejadian yang menimpa Clift dan praja2 yang senasib.
Saya tidak bisa mengerti kenapa kalian sebagai pelajar harus melakukan cara kekerasan seperti itu dan menganggap bagian dari suatu pembinaan mental.
Apakah tidak terpikir dibenak kalian bahwa system pendidikan semacam ini adalah suatu ketidakwajaran.
Apakah tidak timbul rasa kesedihan dihati kalian karena ada teman yang meninggal karena penganiayaan para senior.
Jangankan pukulan fisik, perkataan yang pedas juga sangat menyakitkan. Cobalah berpikir secara terbuka dan belajar lebih bijaksana, belajarlah dengan memakai otak. Kendalikan emosimu, pikiranmu dan jangan mudah ringan tangan.
Semoga Clift adalah yang terakhir…karena bila terulang lagi 2 atau 3 tahun kemudian, kesabaran rakyat Indonesia pasti sudah habis. Karena itu jaga tindak – tanduk anda.
April 23, 2007 at 8:00 pm
ALAAAHHHH…. DISKUSI TAI KUCING… GAK USAH DIKOMENTARIN NIH BLOG.. TIPU TIPU…..UDAH KALIAN SEMUA KALO GAK SENANG SAMA IPDN… DI LEMPARIN MOLOTOV AJA ITU KAMPUS…. BIAR RATA SAMA KUBURAN KUBURAN EX MAHASISWANYA YANG MEREKA BUNUH… (red: HILANG)..
SELESAI… SELAMAT TINGGAL BLOG LAKNAT…
April 23, 2007 at 8:21 pm
Bener katamu, kang mas IPDN mania….
Aku ngiler je ngliat seragammu. Bahkan, sangking banyaknya ilerku klo liat sragammu, mulutku musti membentuk konfigurasi seperti nozzle. Tau nozzle gak? Biar iler gak kemana-mana dan iler bs bersuara dg merdu, Huek Cuhhh……
Selama tinggal di Jepang, aku kok ndak pernah ngelihat PNS-nya kemeyek ya? Pelayanan publiknya cekatan, keramah tamahannya jauh melebihi resepsionis Indonesia.Gak ada punginya sama sekali wong ngurus apa2 gratis. Klo bayar ya paling2 beli materei.Padahal mereka gak sekolah di IPDN loh, apalagi sampe mukul2 yunior.
Najis tralala kali ya?
April 23, 2007 at 8:22 pm
duh, blognya banyak tukang sampah posting! Susah mo ngasih komentar di sini, ketutupan ama yang ga bener!
Mending pada ke kaskus dah, debat di Fight Club ato di Berita& Politik.
@ IPDN
Percuma klo namanya doang yang diganti. Labelnya beda isinya sama. Mending ganti sistemnya jadi yang lebih bener.
Dah dari dulu, dari awal ampe sekarang gw cuma pengen tuh IPDN ganti sistem, bukan dibubarkan dan praja2nya ditelantarkan.
Gw cuma mau IPDN ganti sistem, praja2nya pada dikirim ke psikiater biar sehat lagi mental2nya. Soalnya penyakit IPDN tuh ada 2: Penyakit di sistem ama penyakit gangguan mental para prajanya. Masa sama Wapres aja bo’ong.
April 23, 2007 at 8:56 pm
Kalian di IPDN tuh pada belajar PPKN ga sih? Trus pelajaran agama yang lu dapet dari SD s/d SMU tuh dilupain aja?
Junior junior kalian tuh adik adik lu yang harus lu lindungin dan sayangin. Jangan malah dipukulin ampe mampus.
April 23, 2007 at 10:47 pm
“Emosional,…
kira-kira begitulah pada umumnya, komentar dan pendapat yang bisa saya baca pada Blog ini…
Pembelaan, pembuktian, alibi yang disusun oleh para praja ataupun alumni praja, ternyata tidak menyurutkan caci maki dan ucap nista pada mereka”
yee, gimana ga emisi, liat jalan pikiran kalian yang udah kepengaruh ama setan (sesat abis)
pembelaan–> emang ada, pembuktian–> tidak ada, nol besar, alibi–> ada, tapi tak masuk akal, jadi sebagai manusia yang realistis saya tidak menerima alibi anda.
memang ada beberapa orang yang mencaci maki, tapi banyak kok yang memberi masukan dan kritik dengan cara yang bermartabat, sayangnya kalian tidak hiraukan(mungkin sibuk cari alibi laen?)
“kawan-kawan prajaku tercinta “perlu kesabaran dan jiwabesar” untuk menghadapinya…”
ah kalian sudah cukup sabar dan berjiwa besar kok jadi sansak di kampus…dipukulin ditendangin diem aja, gilee saya puji kesabaran kalian sekaligus saya benci ketololan kalian.
“Kita harus sadar dan percaya diri bahwa sebenarnya dan sebenar-benarnya “kta-kita adalah putra-putri terbaik bangsa”
mas mbak kalo mau narsis sadar diri dong? ngaca dikit aihhh…
“berapa banyak orang lain yang ngiler untuk bisa mengenakan uniform dan atribut praja IPDN, tetapi karena mereka dilahirkan bukan sebagai anak bupati, walikota, kepala dinas, sekda, gubernur, atau orang kaya.. seperti kita,
mereka tidak bisa…”
mungkin dulu ada yang ngiler, kl sekarang setelah kebobrokan IPDN dibuka lebar sih mustinya orang2 waras ngga ngiler lagi
gue? oh nggak banged. jadi anak tukang koruptor yang ga becus didik anak sendiri dan memilih pendidikan buat anaknya–> tuh buktinya anaknya jadi brutal2 dan mental terjajah sekaligus penindas
“kita harus bersyukur dan bangga bahwa kita terpilih menjadi anak pejabat,
kalau orang bisa merencanakan dan memilih oleh siapa dia dilahirkan
betapa akan banyak yng akan memilih jadi Saudara Kandung Kita agar bisa menjadi praja ipdn,…”
kelihatan jelas kalian agak sedikit kurang religius…ga dapat pendidikan agama di IPDN?
pake merencanakan dan memilih kelahiran segala…
lupa kalo rencana manusia dan Allah tuh ga sama dan pasti jauh lebih baik rancangan Allah!
tobat segera sebelum masuk neraka!
siapa mau jadi saudara kandung pembunuh?siapa mau masuk kampus dengan sistem bobrok?
“kalau diantara kita ada yang mati,anggaplah itu sebagai tumbal dari cita-cita luhur yang ingin kita wujudkan.”
jelaskan pada pembaca cita2 ‘luhur’ kalian itu seperti apa.
kekayaan dan keuntungan serta kekuasaan buat kalian, mungkin itu yang ingin kalian capai ya?
tumbal–> kata2 yang sangat mengerikan, bisa2nya diucapkan oleh makhluk2 yang ‘mengaku’ berpendidikan!
wah!
“bukankah kematian adalah sesuatu yang biasa, di ITB ada yang mati, di Stan ada yang mati, di IPB ada yang mati…ditempat tidur ada yang mati, keselek baso ada yang mati…
dan mereka tidak pernah persoalkan…,
mereka persoalkan kematian wahyu, Cliff karena mereka ngiri dengan status kita,…”
ye, sapa bilang ga dipersoalkan? tergantung pelaku dan sikon nya dong yah. persoalan kalian itu, karena di IPDN udah terjadi berkali2 sejak jaman baheula dan udah banyak korban, dan pelakunya adalah orang dalam kampus (hampir semua) kalau disamaratakan tanggapan masyarakat jelas ndak mungkin.
ngiri dengan status? ah… mimpi di siang bolong kalian ya.
dibayar 100 M pun aku tak mau masuk sana. apalagi pake2 seragam ke mal.masuk kampus bobrok pencetak monster, buat apa?
lebih baik dibubarkan, daripada mungkin 2-3 thn kedepan telan korban lagi dan akhirnya jadi korban ‘main hakim sendiri’ nya masyarakat.
kapan kalian akan sadar?
coba mengaca ke dalam batin kalian sendiri apakah ketika anda melakukan pemukulan suara hati anda tidak melarang?
atau mungkin nurani anda sudah mati?
manusia dibekali Allah kesadaran hati nurani untuk tahu mana yang benar dan yang salah. tp jika terus diabaikan ia akan mati. dan anda akan terbiasa melakukan dosa tanpa beban rasa bersalah. apalagi penyesalan
akibatnya–> neraka sudah menanti anda
orang2 yang mengkritik (anda bilang entah menghasut atau mencaci, saya tidak peduli)
mungkin bukan orang2 suci tanpa dosa. tapi jelas mereka masih memahami bahwa kekerasan adalah sesuatu yang salah.
banyak orang yang melakukan dosa. tapi sedikit yang sadar dan menyesal. Allah pasti menerima.
tapi karena kepongahan anda anda membutakan mata anda dari kenyataan. mengakui kesalahan saja tidak, malah menutup2inya, berbohong, menghina orng lain (bahkan korban keganasan anda!)–> menambah dosa saja.
ingat bisa saja besok anda sudah tidak bernyawa. bertobat sebelum terlambat!
slogan–> melayani masyarakat dengan hati.
oke. kalau gitu buat apa itu kekerasan.
kalian di IPDN malah berkorban ulu hati–> ditendangin senior. hahaha ironis.
tanyakan apa yang dimaksud kekerasan
kekerasan–> perbuatan menyakiti orang lain.
dipukul, ditendang, ditampar, mana ada orang yang dikasarin begitu nggak terasa sakit?
dicubit aja sakit kok.
jadi, kesimpulannya di IPDN terjadi kekerasan tidakkk???
jadi curiga kalau disana pada masochis semua. hobi dipukulin ma ditendangin.
jelas pada bisa mati di sana kalau target pukulan dan tendangan tuh bagian2 organ tubuh manusia yang vital2… (dada, perut dll)
blajar biologi pernah ndak?
April 23, 2007 at 11:25 pm
April 23, 2007 at 11:43 pm
masyarakat mana nyang bilang ngebutuhin IPDN???
bapak loe???
jelas lah….orang bapak loe!!!!
gw masyarakat….
gw salah satu orang nyang ngebayarain loe-loe sekolah….
klo gw bilang bubar….
loe mase ngga maw bubar….
klo mayoritas pembayar pajak bilang bubar…
loe mase ngotot…
itu kan hasil diskusi loe-loe ma alumni-alumni loe nyang notabene lulusan IPDN???
buka dong diskusi terbukla nyang boleh dihadiri oleh semua pembayar pajak…..
wah….bisa abis digebukin loe!!!!!!!!
April 24, 2007 at 1:36 am
give us prove!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
not a bullshit!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
kasih kami msyarakat bukti kalo kalian memang layak buat d pertahankan ga d bubarkan!!!suck
kasih gw bukti klo lo org putra putri terbaik bangsa!!!!apa yg lo bisa bajingan!!! lo cuma nisa d perintah!!! KACUNG lo smua
Lo org pada bego, tolol, ato gila?!?!masa lo d tendang2, d lecehin, d ludahin, mau d bunuh tp lo tetap bela ipdn,ampun
Eh bang ipdn ni gw kasih tau ma lo, lo tu didik penuh kekerasan kenapa?!karena lo itu d latih buat jadi kacung, buat jadi pesuruh, yg ga boleh nge bantah perintah atasan, lo cuma bakal jadi kacung seumur hidup…
Masyrakat memang kayak ny percuma berkoar2 minta bubarin ni ipdn…. pemerintah ga bakal mau,karana pemerintah emang butuh org2 jebolan ipdn ini, pemerintah butuh org2 bego sebagai kacung nya yg bisa buat d perintah, d peralat, tanpa membantah perintah atasan
bro klo lo org emang ngaku sebagai putra putri bangsa gw tunggu reply lo, kita janjian ktemuan terserah lo gmana, mau langsung ato pun dunia maya!!!!ayo buktiin, jgn bisa nya ngoceh bela diri doang!!! Gw mau debat ma lo, gw mau ada ilmu pengetahuan ma lo, gw mau ngadu analisa ma lo, gw mau ngadu logika ma lo!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
SHOW ME WHAT YOU GOT
April 24, 2007 at 1:55 am
mana gak ada respon balesan, ngajak diskusi kok diiem aja, respon tuh pertanyaan2 yang dari tadi banyak yg bagus buat ditanggapi, kalo cuman diem doang ya kucing juga bisa, ngeong2 di kasih makan diem, mana tanggapannya??? masih nyari otaknya yang jatuh di toilet buat mikir??
April 24, 2007 at 2:14 am
Salam Bogem!
Kami dari Kelompok Gali Indonesia (KAGI) merasa terhina dengan tingkah laku anda yang merasa sebagai kaum intelektual yang dipersiapkan menjadi pemimpin bangsa ini.
Tingkah laku kalian mencoreng nama buruk KAGI dimana yang seharusnya bertindak kasar adalah kami, bukan kalian.
Kelakuan kalian seakan mendompleng dan menjiplak kelakuan kami.
Dengan ini kami sepakat:
AKAN MENGHAJAR SETIAP SISWA IPDN DIMANAPUN BISA KAMI JUMPAI. SEBAGAI BENTUK PEMBALASAN ATAS PENJIPLAKAN SIFAT-SIFAT KAMI.
Jadi kami PERINGATKAN kalian baik siswa ataupun lulusan IPDN dimanapun kalian berada atau beraktifitas agar BERHATI-HATI dan sebaiknya jangan menggunakan atribut IPDN ditempat umum, karena akan semakin memudahkan aksi kami.
Perlu diketahui bahwa anggota kami sudah tersebar diseluruh pelosok Indonesia, terutama di pasar, terminal, kaki lima, lokalisasi, jalanan, sekitar kampus, mall, losmen, hotel, depot, restoran dan dimana saja.
Salam Bogem!
KAGI
Pengurus pusat
April 24, 2007 at 8:05 am
SINI LO HE PRAJ ATINGGKAT III, BRANINYA AMA ADIK KELAS YANG BISA BALES PUKULAN……….
SINI LO…….MAU KROYOKAN ATAO SATU LAWAN SATU………………
KLO LU EMANG JAGO PUKULAN……….SINI LO……….
KELUAR KANDANG AYAM LOOOO…….JGN KAYAK AYAM DI DALAM PANCI…….
KLO LO EMANG JAGO….SINI LOO………..
GW TANTANG…..ADU JOTOS…….TAPI KALI INI AKU BISA BALES……………….
GUWE TUNGGU YAA…….DILAPANGAN CILANDAK JAKARTA….TUH UDAH TAK SEDIAKAN AMBULANCE AMA PETI MAYAT……………
LO CUMA JAGO KANDANG…….CHICKEN………….
DASAR CALON PEGAWAI GAK PUNYA OTAK……BISANYA MAIN PUKUL……….
April 24, 2007 at 8:13 am
DULCIM PUL
DUL CAM PRET
BAGAIMANA NEGARA INI MAU MAJU KLO
LULUSAN SEKOLAH IPDN MEMPUNYAI KERUSAKAN JIWA DA N RAGA :
1. APARAT DESA/KECAMATAN……PANDAI KORUPSI DAN MEMERAS RAKYAT KARENA PERTAMA UNTUK OBAT TULANGNYA YANG KEMARIN PADA PATAH DAN BAYAR ONGKOS PEMERASAN OLEH KAKAK TINGKAT
2. APARAT DEMEN MAIN GUSUR KARENA UNTUK MENYALURKAN NOSTALGILA MEMUKULI PRAJA
3. APARAT DEMEN WTS KARENA UDAH BIASA FREE SEX
4. APARAT JADI KEPARAT
April 24, 2007 at 8:20 am
TERUSKAN IPDN, KARENA NEGARA INI MASIH BUTUH ORANG-ORANG YANG :
1. AHLI PUKUL,GEBUK, GUSUR DAN USIR RAKYAT
2. TIDAK PUNYA NURANI DAN OTAK….UNTUK MENGHADAPI DEMO RAKYAT
3. BIASA KORUPSI
4. BIASA MENUTUPI KEJAHATAN SECARA BERSAMA (BUNGKAM BERSAMA)….HE HE HE INI MAH BENTUK KKN MODEL MAHASISWA MAS….NTAR KLO UDAH JADI PEJABAT KKN UNTUK MENUUPI YANG KORUPSI YANG BERSAMA-SAMA YA…….CIAMIK LAH ENTE…
TERUSKAN KEJAHATAN DI IPDN….MONGGO….EMANG DUNIA INI UDAH MAU KIAMAT…..PANTESAN AJA INDONESIA DAPET BENCANA TERUS….KLO CALON PEJABATNYA SAJA SAMA DENGAN KEPARAT YANG MEMERINTAH PAKE TANGAN….BUKAN PAKE OTAK…..
April 24, 2007 at 8:27 am
ketika langing Jatinangor memerah
dan pukulan telak menghantam ulu hati
maka seseorang di balik semak semak meneriakkan INI DEMI DISIPILIN PRAJA
ketika senyapnya asrama ditingkahi oleh dengusan nafas dan desisan lidah
dan dari balik kelambu tokek menyalak SALAH , BENAR SALAH BENAR SALAH BENAR
karena di depan tokek dihadang oleh kecoa
maka tokek lebih bersemangat SALAH SALAH SALAH SALAH………………
April 24, 2007 at 8:38 am
Masa depan alma mater & alumni
1. Tetap harus diteruskan karena masyarakat dan negara masih membutuhkan
2. Perlu adanya penggantian nama hal mana akan membantu pemulihan citra
SAYA PUNYA USUL….
1. TETAP DITERSUKAN…KARENA NEGARA TETAP MEMBUTUHKAN PEGAWAI-PEGAWAI YANG MEMPUNYAI MENTAL KKN (MISALNYA MAU BUNGKAM JIKA ATASAN KORUPSI) DAN YANG TEGA TERHADAP RAKYAT SEPERTI (GUSUR, PERAS, TIPU, TILEP BLBI DLL)…. NEGARA TETAP BUTUH ANDA…
2. PERLU DIGANTI NAMA MISALNYA (SEKOLAH TINGGI PETINJU INDONESIA), AKADEMI PREMAN BERSERAGAM, UNIVESITAS PEGAWAI NGERI SEKALE…
JURUSANYA : FAKULTAS KKN
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS JIWA RAGA
SERAGAMNYA DIGANTI AJA
YANG TINGKAT I DAN III, PAKE CELAN KOLOR, KAOS, PELINDUNG DADA, HELM
YANG TINGKAT III, CELANA KOLOR, KAOS DAN SARUNG TINJU
AMAN DEH…..SELAMAT JADI PEGAWAI………YAAA AHLUL PUKUL….
April 24, 2007 at 8:46 am
bapak2 ini kurang berwawasan rupanya, coba bapak2 cermati semua petinggi2 korup adalah produk2 dari PTN umum mereka memang sudah di set untuk mengacak-acak perekonomian rakyat kecil, orang2 yang menamakan dirinya politikus itu siapa coba ??? hemhh… adalah jebolan2 institusi yang tidak jelas, sedangkan kami ??? hanya pegawai tingkat daerah yang nota bene sudah di setting untuk melayani masyarakat.. saya belum pernha dengar ada alumni IPDN yang ..diberitakan KORUPSI….mana buktinya klo ada ??? kami warga IPDN menjunjung tinggi martabat… dan berani bilang kalau anda2 yang menghujat kami adalah manusia2 indonesia yang GAGAL… !!! dan tak BERGUNA …
April 24, 2007 at 8:47 am
Saya percaya kok kalau di IPDN banyak siswa pintar, berprestasi dan berpotensi, yang dikirim oleh daerahnya sebagai wakil. Pasti orang tuanya menaruh harapan besar buat siswa-siswa tersebut, yang suatu saat mungkin bisa mengayomi rakyat di daerah asalnya.
Buat siswa-siswa tersebut, tabah ya. Tapi mohon ingat, picik sekali kalau bilang bahwa kalian menjadi PNS hanya untuk mencari nafkah. PNS tuh pengabdian, kejujuran dan rela pada kemelaratan. Lagipula, saya yakin jika kalian berprestasi, lulus IPDN bukan berarti harus jadi PNS kan ? Pasti kalian bisa bersaing di dunia kerja yang luas. Tetap semangat dan optimis yah.
Selain itu, jangan berhenti pada pemikiran bahwa kalian adalah putra-putri bangsa yang terbaik. Saya mohon dengan hormat untuk tidak mempergunakan kata-kata yang terkesan jumawa dan emosional itu, karena akan selalu ada langit yang lebih tinggi di atas sana.
Birokrasi memang tidak semudah 1+1=2. Sebagai siswa-siswi yang terbaik IPDN, jangan hanya berhenti pada pemikiran bahwa “kami mengerti lika-liku birokrasi”, tapi pikirkanlah bagaimana birokrasi tersebut tidak menjadi semakin berbelit.
Good luck guys !
PNS nonIPDN.
April 24, 2007 at 8:54 am
JAKARTA–MIOL: Departemen Dalam Negeri (Depdagri) memastikan, telah mencabut status Pegawai Negeri Sipil (PNS) sembilan terpidana Praja IPDN. Surat Keputusan (SK) untuk para terpidana pembunuh Wahyu Hidayat itu sudah disiapkan.
Selanjutnya… baca Media Indonesia hari ini yak…
April 24, 2007 at 9:28 am
Saut harahap….
pegawai daerah ga kenal sama korupsi???
lu ini ngigau apa lagi mabok sih?
yang gw tahu malah di daerah tuh terang2an…
cara kalian malak tuh kayak cara preman jalanan…
masih kurang bukti…
merem lu ye…
kambing emang lu kalu tetep aja ga nyadar
April 24, 2007 at 9:53 am
s4ut_Harahap (kontingen sumut), omongan anda benar-benar arogan, menganggap yang lain manusia gagal ? anda ini siapa ? TUHAN ? ultra nasionalis macam anda hanya akan membuat babak baru genosida di amsa depan. Contohnya, kampus anda, sebegitu rupa menyembunyikan penyiksaaan dan genosida terselubung, walaupun jumlahnya baru 36 / 37 orang, sepanjang sejarah STPDN / IPDN berdiri, apakah almamater anda ingin mengambil alih pekerjaan malaikat maut dengan menyiksa sampai mati orang-orang gagal dan tidak berguna ? SADIS ! otakmu adalah otak pembunuh berdarah dingin pelahap manusia-manusia yang dianggap gagal !
April 24, 2007 at 10:41 am
Semua pihak harus bicara terhadap kepentingan Bangsa dan Negara.
1. IPDN dipertahankan, maka yang menjadi perhatian apa hasil yang sudah dicapai oleh IPDN sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh Negara untuk membiayai mereka, maupun kerugian lainnya berupa korban korban kasus IPDN ? Agaknya sulit untuk mengatakan untung, disebakan oleh sebegitu banyak alumninya yang bekerja menjadi Birokrat, namun salah satu faktor dari keterpurukan Bangsa dan Negara ini adalah bobroknya aparatur negara. Tentu sebagai Institusi yang melahirkan 100% alumninya aparatur negara, wajar kalau kebobrokan birokrasi kita ditimpakan kepada IPDN.
2. Kesempatan bekerja sebagai Pegawai pemerintah, menjadi tertutup untuk alumni Universitas umum lainnya, yang mahasiswa/i nya telah berjuang (dengan cara kompetisi yang sehat dan terbuka) dan dengan biaya sendiri oleh sejumlah alumni IPDN yang sekolah hanya dengan modal badan (karena sepenuhnya di tanggung oleh negara) namun dididik dengan cara yang sangat represif dan hampir tidak mengenal kompetisi secara sehat dan terbuka, namun sebaliknya terbiasa dengan gaya pemaksaan kehendak si senior. Ini jelas jelas tidak dapat di andalkan di era Information Technology yang sangat sarat dengan persaingan bebas dan sangat terbuka seluruhnya. Sehingga dapat disebut, kalau alumni IPDN tidaklah kompetitif.
3. Melihat track record selama ini, tentunya sulit untuk mengatakan melanjutkan IPDN.
3. Melihat hal-hal diatas, maka untuk demi majunya Bangsa dan negara, dimana sangat diperlukan manusia manusia yang siap bersaing dengan bebas dan dengan persaingan yang sehat dan kemudian mengingat besarnya beban pembangunan negara, sehingga adapun biaya yang dikeluarkan oleh negara untuk IPDN namun memperoleh hasil yang tidak menggembirakan, maka sebaiknya, bila IPDN tidak dibubarkan, minimum harus di SWASTA-kan sehingga mereka belajar dengan biaya sendiri-sendiri dan mampu berfikir secara terbuka dan bersaing secara sehat pula.
April 24, 2007 at 10:42 am
Dari namanya aja udah diformat untuk sebuah sistem pembunuhan terencana. STPDN (Sekolah Tinggi Pembunuhan Dalam Negeri), atau diubah lagi IPDN (Institut Pembunuhan Dalam Negeri). Kan hanya berganti depannya doang, yang terjadi di dalam tetap aja sama.
=====
Kalian bermartabat??? (Ha … Ha… Ha…) Lucu… Orang yang bermartabat itu punya kehormatan yang dibanggakan oleh dirinya dan orang lain. Kehormatan seperti apa yg kalian punya???. Yang ada kalian itu “gila hormat” shg klo tidak begitu, diabisin deh nyawanya.
=====
Kalian menganggap diri putra putri terbaik bangsa??? Puih…..
Masuknya pake’ bayar, trus di dalam dibayarin (makan hasil keringat rakyat kecil) lebih payah dari pengemis jalanan yg lebih nyata usahanya.
=====
Katanya faham lika-liku birokrasi… mmmm pantes ya birokrasi di Indonesia berbelit2 (baru nyadar kalo itu settingan anak IPDN). Kerjaan yg harusnya slesai 2 hari malah jadi 2 tahun krn nunggu kantongnya diisi dulu. Ada duit, birokrasi lancaaarrrr.
=====
Kalian bilang mengabdi kepada Nusa dan Bangsa…???
Saya percaya itu kalo memang kalian di SK kan untuk menjadi algojo. Tapi kan tidak, kalian untuk ada tuk melayani masyarakat. Bukannya melayani khan??? Ngaku aja deh….
Yg ada membunuh, setelah lulus jadi PNS mulai deh terjangkit penyakit Korupsi, mempersulit jalur birokrasi dan bekerja kalo ada uang. Apa itu namanya mengabdi????
=====
Akuilah segala dosa2mu dan segera bertobat. Tuhan sangat membenci manusia yang tau letak salahnya tapi tidak berusaha memperbaiki tapi malah terus membela diri
April 24, 2007 at 10:43 am
Dari namanya aja udah diformat untuk sebuah sistem pembunuhan terencana. STPDN (Sekolah Tinggi Pembunuhan Dalam Negeri), atau diubah lagi IPDN (Institut Pembunuhan Dalam Negeri). Kan hanya berganti depannya doang, yang terjadi di dalam tetap aja sama.
=====
Kalian bermartabat??? (Ha … Ha… Ha…) Lucu… Orang yang bermartabat itu punya kehormatan yang dibanggakan oleh dirinya dan orang lain. Kehormatan seperti apa yg kalian punya???. Yang ada kalian itu “gila hormat” shg klo tidak begitu, diabisin deh nyawanya.
=====
Kalian menganggap diri putra putri terbaik bangsa??? Puih…..
Masuknya pake’ bayar, trus di dalam dibayarin (makan hasil keringat rakyat kecil) lebih payah dari pengemis jalanan yg lebih nyata usahanya.
=====
Katanya faham lika-liku birokrasi… mmmm pantes ya birokrasi di Indonesia berbelit2 (baru nyadar kalo itu settingan anak IPDN). Kerjaan yg harusnya slesai 2 hari malah jadi 2 tahun krn nunggu kantongnya diisi dulu. Ada duit, birokrasi lancaaarrrr.
=====
Kalian bilang mengabdi kepada Nusa dan Bangsa…???
Saya percaya itu kalo memang kalian di SK kan untuk menjadi algojo. Tapi kan tidak, kalian ada tuk melayani masyarakat. Bukannya melayani khan??? Ngaku aja deh….
Yg ada membunuh, setelah lulus jadi PNS mulai deh terjangkit penyakit Korupsi, mempersulit jalur birokrasi dan bekerja kalo ada uang. Apa itu namanya mengabdi????
=====
Akuilah segala dosa2mu dan segera bertobat. Tuhan sangat membenci manusia yang tau letak salahnya tapi tidak berusaha memperbaiki tapi malah terus membela diri
April 24, 2007 at 11:36 am
IPDN PAYAH, SALAH KAPRAH!
Saya pernah kuliah S1 di Prancis. Ada 2 sekolah sipil ala militer Sekolah Politeknik dan Administrasi Negara. Ke2nya pakai seragam. Tapi nggak ada tuh yg namanya senior maen gebuk, karena memang masyarakat Prancis sangat mengedepankan Egaliter (ingat semboyan Revolusi Prancis, Fraternite, Egalite, et Liberte, atau Persaudaraan, persamaan, dan kebebasan), bukan ngedepankan feodalisme. Disiplin bagus tapi kalo salah kaprah lebih baik di bubarkan! Saya tanya2 ketika di Prancis seragam dan latihan fisik utk apa, ternyata memang disiplin tinggi akan ada dampak positif buat kehidupan profesional. Dan seragam plus tanda pangkat berguna utk latihan hirarki manegerial. CUMA nggak ada hukuman gebuk, siksa, yg ada hukuman fisik, lari, skortjum, push up. Dan jangan salah, Ecole De Polythenique itu sekolah insiyur. Jebolannya banyak yg kerja di perusahaan BUMN prancis top dunia, macam Dassault, SNCF, EADS, dsb.
Makanya yg harus diperangi sebetulnya Feodalisme, Paternalistik, dan lulusan IPDN sekarang. Karena orang feodal dan paternal, bertolak belakang dgn demokrasi, otonomi daerah, dan globalisasi. IPDN kasusnya sudah keterlaluan hasil didikan menghasilkan pamong yg feodal.
Sebetulnya Indonesia tidak butuh IPDN terpusat kalo mau bikin di daerah karena kita sudah otonomi daerah dan setiap daerah punya keperluan beda. Berbeda dgn negara2 eropa, kecil2, dan a real total unitary system.
April 24, 2007 at 11:43 am
Untuk saudara Saut Harahap,
Jika anda tidak bersedia untuk menerima realita bahwa anda terlahir sebagai sampah dan akan senantiasa menjadi sampah, sebutkan kontribusi apa saja yang sudah diberikan oleh anda maupun alma mater anda terhadap perkembangan daerah.
Jika sesumbar jawabannya, nyata bahwa anda tak lebih dari sampah-sampah lainnya.
April 24, 2007 at 12:09 pm
saya setuju kalo IPDN harus diteruskan toh IPDN ga salah kok, justru yang harus dibubarkan adalah moral dari orang2 yang ada di TV dan yang masih sembunyi di layar kaca.
dan yang buat blog ini .. sabar! toh emang salah kok IPDN dalam mendidik
heheh
peace ..no force
April 24, 2007 at 1:11 pm
Untung g kaga sekolah di sono… kalo gak abis kalian…
g jedor pala loe pada, satu persatu…
April 24, 2007 at 1:15 pm
payah…..diskusinya cma brani ama almamaternya doang.
klo brani ama masyarakat luas dong…dasar cemen
April 24, 2007 at 1:24 pm
mohon maaf, buat para alumni tolong kalo berkomentar dijaga jangan sampe anggap enteng komentar anda ttg ; ” ….. praja meninggal jangan dibesar2kan … ”
Anda udah punya anak ? anak panas sedikit saja kita pasti pusink 7 keliling, apalagi sampe teraniaya seperti wahyu dan cliff.
Tolong kalo emang pak / ibu / mbak / mas alumni punya hati nurani, gak usahlah berbangga hati yang inilah, yang itulah dan seterusnya … lebih baek anda pikirkan bagaimana membenahi kinerja sampeyan, tunjukan kalo emang sampeyan orang2 yang berkualitas (tapi gak usah sombong, maybe sampeyan unggul dibidang pemerintahan tapi gak becus dalam urusan sosial, budaya dan etika).
Peace …
April 24, 2007 at 1:37 pm
Untung g kaga sekolah di sono… kalo gak abis kalian…
g jedor pala loe pada, satu persatu…
April 24, 2007 at 2:10 pm
Bandung – Frans Albert Yoku, salah satu praja tersangka penganiaya Cliff Muntu, juga pernah menjadi korban kekerasan. Dada Albert retak dipukul praja seniornya.
Hal tersebut diungkapkan Mimi Yoku, ibunda Frans, usai bertemu dengan Plt Rektor IPDN Johannis Kalloh di kampus IPDN, Jl Raya Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (24/4/2007).
“Frans bilang sama saya, Mama dadaku retak. Dadaku sudah cacat. Dia dipukuli seniornya,” ungkap Mimi.
Mimi juga mengatakan, dia yakin Frans tidak terlibat dalam penganiayaan terhadap Cliff. Menurut Mimi, Frans adalah anak baik-baik yang taat beribadah.
“Anak saya anak Tuhan. Dia rajin ke gereja. Kalau dia berbuat kekerasan, itu akibat sistem pendidikan IPDN yang salah. Kekerasan sudah membudaya dan menjadi tradisi,” ungkap Mimi.(djo/nrl)
Betul bu, bubarkan saja IPDN
April 24, 2007 at 2:29 pm
Begitu saja kok dibesar2kan
Salah sendiri kenapa juga punya anak ditaruh di IPDN
Memang IPDN pencetak manusia-manusia yang tahan banting kok
kalau nggak kuat ya matilah…
April 24, 2007 at 3:46 pm
Yang berkomentar dengan kata-kata jorok , bukanlah seorang blogger , ya mungkin cuma iseng aja jadi blogger nya.
IPDN Bubar pa gak liat aja hasil evaluasi ya mas-mas , mbak-mbak.
Coba sekali-kali muat berita Planing Alumni buat negara dalam jangka pendek atau jangka panjang, ya kalau nulis ginian gak kelar-kelar. Pan Orang Indonesia memang suka kalau pada ribut-ribut.
Kalau kata orang Palembang ” Setuju nian yang siru-siru “, ngerti ngak ……….
April 24, 2007 at 4:05 pm
@s4ut_Harahap (kontingen sumut)
eh monyet yang pake nama s4ut_Harahap (kontingen sumut), kalau berani pake nama asli loe, gw gak percaya itu nama asli loe
April 24, 2007 at 4:37 pm
s4ut_Harahap (kontingen sumut) : Memang IPDN pencetak manusia-manusia yang tahan banting kok
kalau nggak kuat ya matilah…
——
kalo tahan banting kok terpidana kasus wahyu malah pada lari (walaupun akhirnya ditangkap), dan sekarang kasus cliff muntu, kok banyak yang pada ngelak gak mau ngaku, dan kasus-kasus sebelumnya kok pada bohong, yang maksudnya tahan banting itu yang gimana ? yang kalo dipukul harus kuat gitu maksudnya ? eh ibu-ibu yang melahirkan anak-anak juga tahan banting lho, padahal mereka bukan lulusan stpdn/ipdn.
April 24, 2007 at 5:17 pm
Kualitas seorang yang mengaku sebagai putra terbaik bangsa, cuma sebatas membalas tudingan dengan sikap acuh.
Sampah yang secara terbuka memproklamirkan dirinya sebagai sampah.
April 24, 2007 at 6:28 pm
DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU
PUNY HUMANS DON’T KNOW ABOUT MY DESU PAWAA!
April 24, 2007 at 6:31 pm
DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU
PUNY IMPUNDENT HUMANS DON’T KNOW ABOUT MY DESU PAWAA!
April 24, 2007 at 8:02 pm
kljfjuwr702riu8j fjdkljfowfuowufj klfjjfiowfjwofwf fljkdfhjindkfhjohjwfjn dfjhriun 904782riohwf8ryhnjwbcdju efhwrihjronewdf fjkhiufhy9fewkmbn lojriou2o0r2rn lwkfhjiowehfewdf fjwewfhjowfh iwhfihiehfgeuwferuf FHJN OfhjoHJOFIUFHIOnfjkf lFJNLOfhioNFJFN lofwiofheiowfheiowfh FOHEFOfoF Ofhjjkfnjkfn LOFIEFJEOWFNKF LFJNIOWFHJW jnjfgor io3j905umq3t30u53rt jt390iu34r534mr3or0m opj3t034p-3rtjm ojruturn239ruruwrkw eoprj90-iu4rt. Mengapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……………..?????????????
April 24, 2007 at 8:52 pm
cemen2 (jempol kebawah), IPDN You Are LOSER
April 25, 2007 at 3:27 am
MALING TERIAK MALING ….
LULUSAN/ALUMNI SEKOLAH LAIN TIDAK KALAH KEJAM DAN SADISNYA DIBANDING LULUSAN IPDN. KORUPTOR KELAS KAKAP PENGHISAP DARAH RAKYAT. MEREKA LIHAI DAN SANGAT MEYAKINKAN UNTUK TIPU SANA TIPU SINI YANG SEMUANYA UNTUK MENGGELEMBUNGKAN PUNDI-PUNDI KEKAYAAN PRIBADI-NYA.
SEMENTARA MUTU SEKOLAH KALAU KITA BICARA SECARA GLOBAL MASUK DALAM SALAH SATU YANG TERJELEK DI-ASEAN.
STOP MENGHUJAT DAN NGURUSIN ORANG LAIN. MASIH BANYAK PERBAIKAN YANG HARUS DILAKUKAN DENGAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI.
April 25, 2007 at 8:36 am
JALAN-JALAN YOK PAKE SERAGAM PREMAN IPDN YANG KUNING-KUNING TAEK ITU KE PASAR………..
MALU AH PAKE SERAGAM…….
JAGO PUKUL…………BERSERAGAM ……..
PREMAN BERSERAGAM..TAPI PREMAN AYAM SAYUR…..
BRANINYA AMA ADIK KELAS……….
COBA DEH……….
April 25, 2007 at 12:07 pm
apakah dengan bubarnya IPDN,
ekonomi jadi stabil ??? …. tidak tuh 😀
penggangguran berkurang??? tidak tuh 😀 (malah jadi nambah klo IPDN dibuarkan )
kekerasan hilang ??… tidak juga tuh
atau yg meninggal hidup lagi ??? … tidak juga tuh
…..
JADI untuk apa IPDN dibubarkan .. ???
klo dibenahi boleh lah .. misalnya gaji pradja naik 25% itu bagus,
cari2 kerjaan aja kalian ini 😀 … apa mungkin yg posting di atas hanya para pengangguran penggemar internet ??
kalo itu betul ! saya menyesal sudah meladeni sampah model kalian.
April 25, 2007 at 12:12 pm
apakah dengan bubarnya IPDN,
ekonomi jadi stabil ??? …. tidak tuh 😀
penggangguran berkurang??? tidak tuh 😀 (malah jadi nambah klo IPDN dibuarkan :D)
kekerasan hilang ??… tidak juga tuh
atau yg meninggal hidup lagi ??? … tidak juga tuh
…..
JADI untuk apa IPDN dibubarkan .. ???
cari2 kerjaan aja kalian ini 😀
April 25, 2007 at 12:41 pm
DICARI:TUKANG PUKUL PENGALAMAN HUBUNGI : 022-2532498, alumni IPDN akan diprioritaskan
April 25, 2007 at 1:49 pm
Gw mo nanya nih… elu dulu waktu masuk IPDN nyogok/setor berapa ? Tau gak kalo uang sogokan atau uang pelicin itu Haram ? Jadi kalo masuknya aja udah haram emang bisa diharapkan bahwa elo bisa menghasilkan uang yang halal ? Emang kagak kasihan sama anak istri loe kasih makanan dari uang yang haram ?
Sadar cing… elo kagak ada hebatnya sama sekali.. sombong aja digedein…
April 25, 2007 at 3:15 pm
Ada yang tau daftar lulusan STPDN/IPDN
Saya butuh nama, alamat, dan kantornya dimana sekarang.
Kami akan buat List survey untuk melakukan random check
terhadap lulusan STPDN/IPDN sampai bagaimana tingkat emosi, intelekual maupun yg lainnya…
Mohon bantuannya…Thanks.
Mudah-mudahan ini bisa membantu sebenarnya STPDN/IPDN itu bagaimana
April 25, 2007 at 3:53 pm
EMANG BENER DI KAMPUS IPDN ITU ADA KEKERASAN, ADA PEMBUNUHAN ADA KORUPSI, ADA ABORSI. SEMUANYA SAYA ALAMI SELAMA KULIAH DISANA……TEMAN2 SAYA AJA YG BANCI GAK MAU NGAKUIN…. HERAN SAYA. WAKTU LIAT DAN TAU BERITANYA JD RAME GINI SAYA NYESEL DAN INSYAF UDAH KULIAH DI IPDN.TERNYATA….
SKG SAYA BANYAK BERTOBAT… DAN MENGABDIKAN DIRI BWT RAKYAT….
April 25, 2007 at 4:48 pm
TP: s4ut_Harahap (kontingen sumut)
Mas, kalo Anda orang terdidik dan merasa putra bangsa terbaik, coba liat pembicaraan Anda. Apa ada hubungannya orang mati dengan ekonomi yang stabil? apa ada hubungannya IPDN dengan stabilnya ekonomi di Indonesia? Apa orang cari makan cuma dari IPDN? Sombong sekali Anda menganggap IPDN berkaitan dengan ekonomi kerakyatan dan pengangguran.
Satu yang saya mau tanya sama alumni IPDN (kalo Anda semua baca ini). Apa sih yang sudah Anda sumbangkan buat negara? Saya gak pernah liat lulusan IPDN berhasil membuat daerah asalnya jauh lebih baik.
Bahkan saya beranggapan kalo orang yang bersekolah di IPDN atau apapun namanya hanya anak-anak yang cuma cari aman dalam hidupnya. Artinya, Anda tidak berani bersaing di masyarakat, cuma mengharap status pergawai negeri (baca: menggantungkan hidup pada negara).
kalo memang berani coba Anda ajukan diri untuk bekerja di swasta, hehehehe, saya yakin 100% gak akan ada ayng nerima (mau)
April 25, 2007 at 4:48 pm
Silakan teruskan.
Paling saya lempari telor.
April 25, 2007 at 5:52 pm
ga bosen bosen bikin orang kesel,,
setuju, Ma bawa telor sama ikan sama terigu, kita bikin jadi pempek,,
April 25, 2007 at 11:29 pm
[i}apakah dengan bubarnya IPDN,
ekonomi jadi stabil ??? …. tidak tuh 😀
penggangguran berkurang??? tidak tuh 😀 (malah jadi nambah klo IPDN dibuarkan :D)
kekerasan hilang ??… tidak juga tuh
atau yg meninggal hidup lagi ??? … tidak juga tuh
…..
JADI untuk apa IPDN dibubarkan .. ???
cari2 kerjaan aja kalian ini :D[/i]
Logika yang aneh
mbok kalo bodo jangan pamer oom
bego kok bangga
April 26, 2007 at 2:13 am
apakah dengan bubarnya IPDN,
ekonomi jadi stabil ??? …. tidak tuh 😀
penggangguran berkurang??? tidak tuh 😀 (malah jadi nambah klo IPDN dibuarkan )
kekerasan hilang ??… tidak juga tuh
atau yg meninggal hidup lagi ??? … tidak juga tuh
…..
JADI untuk apa IPDN dibubarkan .. ???
klo dibenahi boleh lah .. misalnya gaji pradja naik 25% itu bagus,
cari2 kerjaan aja kalian ini 😀 … apa mungkin yg posting di atas hanya para pengangguran penggemar internet ??
kalo itu betul ! saya menyesal sudah meladeni sampah model kalian.
Tanggapan saya
1. IPDN bubar berdampak pada Ekonomi Pengeluaran APDN dan APBD akan Stabil karena pemerintah pusat dan daerah tidak perlu lagi mengalokasikan dana buat IPDN, jadi dananya bisa di pake buat dana Raskin, atau Pembebasan Biaya SPP bagi anak SMA karena sekarang hanya SMA yang masih di pungut SPP.
2. Pengangguran Bisa berkurang, karena khan bagi lulusan SMA dan Universitas bisa terbuka untuk ikut Tes PNS, tidak di kuota lagi, karena pengkuotaan Penerimaan PNS di sesuaikan dengan Lulusan IPDN terutama Departemen Dalam Negeri
3. kekerasan Jelas menghilang, Ingat mas kita disini berbicara kekerasan di IPDN bukan kekerasan di Masyarakat exp. pasar, kerusuhan dan sebagainya.
4. Yang meninggal tidak akan hidup lagi, tetapi pembunuhan terhadap Calon Pamong oleh Calon Pamong itu sendiri akan hilang .
5. IPDN di bubarkan ada gunanya, gunanya adalah untuk menghilangkan segala resiko yang akan menghilangkan nyawa calon-calon pamong terbaik. karena menurut survey bahwa praja-praja yang tewas adalah praja-praja yang mempunyai dedikasi tinggi kepada negara. contoh kasus cliff, sebagaimana yang di tulis oleh beberapa kantor berita, bahwa cliff pernah menanyakan pemotongan uang saku sebesar 65 ribu di gunakan untuk apa, dan mungkin itulah sebab terjadi penyiksaan terhadap dirinya.
6. Naik gaji bagi praja 25% , anda terlalu rakus orang yang bekerja sebagai PNS udah 25 tahun aja ngak mikir mau naik gaji, yang penting kerja dengan baik, mau contoh itu guru-guru SD udah gajinya kecil, tapi pekerjaannya paling sulit. ngedidik anak orang dari kecil, dari masih ingusan.
7. Yang Ikut Posting Pengangguran bisa benar, tetapi kecil kemungkinan dari survey asosiasi pengguna internet dunia, pengguna internet, 60 % profesional dibidang technology, Forex, dan dosen. 20 % mahasiswa dan pelajar. 10 % para birokrat, 5 % anggota parlemen, 10 % marketing, jasa penjualan barang dan Jasa, dan hanya 5% digunakan oleh pengangguran, itupun maaf saja ( 80% untuk membuka situs adult atau judi togel online ). kecil kemungkinan pengangguran yang banyak berkomentar di blog pembelaan anda.
8. Sebaiknya anda kembali menata pelajaran berpolitik anda dengan baik dan benar hanya cuma mengingatkan bung tidak ada orang yang mau angkat anda jadi pejabat jika budi bahasa anda seperti itu. Ruang lingkup birokrat untuk menjadi pejabat semakin kecil, pemilihan gubernur langsung, wali kota langsung, dan tidak menutup kemungkinan tahun 2010 camat dan lurah juga di pilih langsung. jadi sekedar memberikan saran perbaiki perkataan anda dan baru anda minta di hargai oleh para audiens
April 26, 2007 at 10:49 am
mana gak ada respon balesan, ngajak diskusi kok diiem aja, respon tuh pertanyaan2 yang dari tadi banyak yg bagus buat ditanggapi, kalo cuman diem doang ya kucing juga bisa, ngeong2 di kasih makan diem, mana tanggapannya??? masih nyari otaknya yang jatuh di toilet buat mikir??
—–
lha, kok masih nanya?!… kan sudah bagian dari pendidikan? diam kolektif, bro!…
—–
semua petinggi2 korup adalah produk2 dari PTN umum mereka memang sudah di set untuk mengacak-acak perekonomian rakyat kecil, orang2 yang menamakan dirinya politikus itu siapa coba ???
…. saya belum pernha dengar ada alumni IPDN yang diberitakan KORUPSI….mana buktinya klo ada ???
—–
premis minor: lulusan IPDN = birokrat
Premis minor: birokrasi termasuk dalam tiga besar peringkat korupsi di Indonesia…
premis mayor: Perlu diuraikan?… Capek Deh!…
April 26, 2007 at 11:11 am
Intro: Em Bm C G
Em Bm C G
Tuliskan kesedihan, semua tak bisa kau ungkapkan
Em Bm C G
Dan kita ‘kan bicara, dengar hatiku
Am Bm C G
(*) Buang semua puisi, antara kita berdua
Am Bm C D
Kau bunuh dia sesuatu yang kusebut cinta
Em Bm C G Em Bm C G
Reff: Yakinkan aku Tuhan dia bukan milikku, biarkan waktu, waktu hapus aku
Em Bm C G Em Bm C G
Sadarkan aku Tuhan dia bukan milikku, biarkan waktu, waktu hapus aku
Interlude: Em Bm C G (2x)
Em Bm C G
Tuliskan kesedihan, semua tak bisa kau hentikan
Em Bm C G
Dan kita ‘kan bicara, dengar jiwaku
Interlude: Am Bm Am Em D Am Bm C D
Kembali ke: Reff (2x)
Coda: Em Bm C G (2x)
April 26, 2007 at 11:44 am
Saut yang gak punya otak,
dan modal dengkul kerasnya
bertemu dengan Savitri
yang berotak mesum
dan modal tubuh semoknya…
dibangsal DKI
April 26, 2007 at 2:49 pm
numpang promosi yah sodara-sodara..
saya teh punya bisnisan yeuh..
sok atuh dibaca, siapa tau butuh…
terima cuci (otak) kiloan
buka (beroperasi) 24-7-365
ditangani oleh pembantu (pejabat) berpengalaman
menggunakan mesin cuci (penggilas) terbaik & terbesar (se-endonesya)
detergen dengan bahan aktif (formalin) membantu menjaga (fisik) pakaian tetap utuh & cepat menghilangkan (bukti) kotoran
noda-noda (darah) hilang tanpa bekas, karena diproses (disikat) dengan teliti (‘cermat’) setiap saat
bolong/sobek akan kembali utuh (dengan ‘sedikit’ bekas jahitan)
masih tetap bisa digunakan (dinas) walaupun terkena noda setelah dicuci
proses cepat (menuju liang lahat)
bisa ditunggu (di ruang tunggu rumah sakit)
bisa dijemput (ambulan, keranda, panser??) selama masih di wilayah indonesia
bisa diantar ke berbagai kota (surat dokter, surat kematian)
cucian dijamin lembut, bersih (sudah dimandikan), wangi bermacam2 (karangan) bunga maupun aroma (pandan, kamper) pilihan lainnya
harga cuci per kilo dijamin murah (subsidi rakyat)
anda tidak puas, beritahu kami (nanti ‘harus’ puas)
anda puas beritahu teman anda (se-alam jagat)
berminat? hubungi 022-799IPDN
cobalah! cobalah!!
April 26, 2007 at 3:20 pm
IPDN tuh udah ga ada gunanya.ngapain kita sebagai warga negara membayar para preman untuk sekolah dan bekerja di pemerintahan
tuh praja yang suka mukulin juniornya pernah mikir ga sih perasaannya dia klo punya anak trus anaknya dipukulin ama orang laen ampe mati. PERNAH MIKIR GA PRAJA TAI ????
laga lo uda kaya jagoan, tapi beraninya cuma karena senior junior doank…maen tendang maen mukul..klo berani tawuran aja sekalian.
tuh semua yang berada di kampus IPDN udahkaya setan semua ga prajanya doank tapi udah sampe dekan dan rektornya. udah kaya kerajaan setan…
ga perlu dibubarkan sebenarnya IPDN tapi dibakar ampe rata sama tanah koz di tmp itu udah bisa dilambangkan dengan tempat maksiat. PUSATNYA IBLIS DI INDONESIA YAH DI KAMPUS IPDN !!!!!!
April 26, 2007 at 3:46 pm
IPDN oh IPDN kami sebagai masyarakat bawah hanya tahu dari media elektronik, jadi jangan salahkan kami kalo pandangan kami miring tentang kampus yang di pelihara pemerintah ini, soalnya yang kami tahu selama ini ya tentang hal buruk2 nya aja soalnya kami blom melihat sesuatu yang membanggakan dari IPDN kecuali kampus ini makannya dikasih pemerintah, kontrakkannya dikasih pemerintah jangan2 beraknya juga diberakkin pemerintah.
April 26, 2007 at 7:01 pm
Blog ini 68 persen palsu 🙂
April 26, 2007 at 7:33 pm
bang roy………..
Saya lulusan PTN…..tapi setau saya gak ada didikan dari dosen2 supaya ngacak2 perekonomian rakyat kecil (UKM)!!!kalo lulusan PTN korupsi ato bikin rakyat sengsara itu namanya oknum (yang udah masuk sistem pemerintahan yang busuk)..!! tapi coba anda pikir lagi……..anda dan temen2 F*n IPDN lainnya udah tau besok cuma jadi KACUNG (gak pernah denger tu lulusan ipdn jadi pejabat tinggi) ngapain juga pake maen pukul2-an………kalian yang GAGAL dan TAK BERGUNA (dah tw jadi KACUNG,badannya ANCUR)!!!
April 26, 2007 at 7:56 pm
Hmm…
Pilih mana ya ???
1. Pilih gubernur jakarta yang dari militer… disiplin, leadership, tapi kok jakarta ga beres beres dari masalah…
2. Pilih gubernur yang dari akademis… konsep briliant, mo buat jakarta seperti beijing… tapi cuma ada di otaknya doang ga pernah terealisasi… karena cuma pinter mikir bukan action.
3. Pilih gubernur dari IPDN… tingkat kejahatan di jakarta makin tinggi… soalnya preman2 kaya kita nih bakalan jadi anak buahnya dia dan setoran di naikin… yang pasti kita sebagai preman jadi harus sering beraksi… tapi kita juga makin tenang soalnya kalo ketangkep tinggal bilang “anak buah gubernur”. Tapi untuk jadi anak buahnya melalui seleksi yang ketat juga.. kita bakalan dikumpulin di kampusnya yang di sono itu trus dipukulin…. siapa yang masih bisa bertahan hidup bakalan jadi anak buahnya.. yang ga bisa bertahan hidup alias “mati” di balikin ke terminal atau pasar… besok pagi nama kita udah ada dikoran poskota “preman terminal mati dikroyok massa”
Boss besok kalo jadi gubernur/bupati aye jadi ajudannya yah.. ane bisa 3 jenis beladiri
April 26, 2007 at 10:19 pm
apa yang gw liat dari tayangan tv, menyedihkan. apa yg gw baca dari blog kalian ini, gw mau marah. ada yang salah dengan ‘nilai’ yg kalian tanamkan disana.
sinting! :(((
April 26, 2007 at 11:18 pm
IPDN???? huekkkkkkk ….. &^&^**#^^%#^Q
April 27, 2007 at 9:27 am
IPDN BUBARIB SAJA BIAR DAMAI… PISSSS
April 27, 2007 at 9:29 am
MAKSUDNYA BUBARIN SAJA
April 27, 2007 at 10:10 am
@atas gw
soalnya lu pemain2 coro, koruptor2 kelas teri. braninya cuman lawan PKL pinggir jalan.
ya bener aja lah, mana ada KPK ngusut pegawai2 pemda kecilan kayak lu2 itu, biaya meriksa ga sebanding ama duit yg lu korupsi.
April 27, 2007 at 10:38 am
JAYALAH IPDN
TEMAN-TEMANKU SEPERJUANGAN, WALAU BADAI MENGHADANG KITA HARUS TETAP MEMPERTAHANKAN ALMAMATER TERCINTA!!!
komentar-komentar yang mencaci maki IPDN menurut saya adalah sangat tidak berperikemanusiaan. INGAT ulah sebagian orang di IPDN sama sekali tidak mencerminkan keseluruhan lembaga IPDN. IPDN tetap lembaga terhormat, tetap lembaga pendidikan yang paling disegani di bumi pertiwi. Wahai temanku seperjuangan Savitri, saya dukung temen2 untuk terus berjuang mempertahankan IPDN tercinta ini.
INGAT SEKALI LAGI..sistem pembinaan di IPDN adalah mutlak Pembinaan disiplin, “DISIPLIN ADALAH KUNCI KESUKSESAN”. inilah bukti kalau bangsa tidak berdaya karena kita semua tidak menerapkan disiplin tinggi.
teman-teman bukannya saya mau membuat masalah baru, tp mari kita lihat masalah ini dengan bijaksana. sebetulnya objek kesalahan bukan pada lembaganya tp pada oknum-oknum tertentu. saya pikir komentar dari teman-teman sangatlah tidak cerdas bahkan cenderung bodoh dan penuh emosi, seharusnya solusi yang dapat kalian berikan, bukan cacian, apalagi dengan kata-kata kotor..apa kalian gak malu sama pendidikan kalian (tukang sapu jalan aja ngomongnya gak kasar kaya gitu). klo begini caranya kalian tak ubahnya seperti oknum-oknum itu sendiri.
JAYALAH IPDN
April 27, 2007 at 10:42 am
to TRILOGY;
Pernyataan dari kami adalah, semua analisa anda tentang IPDN adalah 25% ada benarnya dengan adanya sekelumit bukti yg di dramatisir tapi yg 75% adalah tidak relevan dan berdasar karena anda hanya menanggapi berdasarkan ekspos dari media , yang punya keuntungan di balik semuanya.
April 27, 2007 at 10:49 am
Soesongko,
Sebenernya banyak pendapat temen2 yang ngasih solusi…
kalau aku baca disitu bukan hanya dibubarin saja solusinya…
cuma, dari anggota kalian aja yang tanggapannya menunjukkan fanatisme berlebihan dan terlihat mendefinisikan disiplin disamakan dengan kekerasan..
saya rasa anda bisa menyimpulkan sendiri mana yang tidak cerdas dan cenderung bodoh
salam,
orang ga berpendidikan
April 27, 2007 at 11:56 am
To Savitri,
bersihin yach,
kita nanti ada sex party di lokasi biasa ,
ajak praja-praja yang baru yach,
kutunggu konfirmasinya
April 27, 2007 at 12:03 pm
SAut…
bilang aja kalau pernyataannya ga ada benarnya sama sekali…..
gitu aja kok berbelit-belit…
Goblok dipiara….
April 27, 2007 at 12:14 pm
Saut ancuuuk tenan….
lagaknya membela IPDN…
ternyata the real bajingan…
saut….saut….
modar ae awakmu iku
April 27, 2007 at 12:20 pm
Kalian semua itu tak lebih dari manusia yang mengedepankan iri hati ke kami IPDN yang memang dicetak untuk menjadi orang sukses membagun negara ini.
April 27, 2007 at 1:16 pm
@ S4ut_Harahap (kontingen sumut)
Eh goblog, gue yang punya kuasa sama negera ini tauk!!!. Karena gue punya banyak duit dan elo-elo nih kacung-kacung IPDN kalau udah jadi PNS tinggal gue sogok aja. Mau cewek, rumah, atau apa tinggal gue sediain yang penting elo nurutin mau gue. Gue mau bikin mall , gue mau bikin real estate, elo tinggal bilang “Silahkan Tuan Besar”. Jangan mimpi jadi orang sukses negara ini.
Money rules dude and I own it a lot!!!
April 27, 2007 at 2:05 pm
Betul. Teruskan IPDN. Tapi, jangan pakai kekerasan.
Lagipula masalah korupsi kan per orang, bukan hasil lembaga mana. yang teriak antikorupsi kebanyakan karena gak punya peluang dan kesempatan korupsi. Coba mereka jadikan menteri, weh, langsung deh pada korupsi.
Trus kalo alumni IPDN yang suka kekerasan di kampus, biar jadi Satpol PP ajah!
April 27, 2007 at 8:23 pm
asal cowoknya pake rok semua….
asal gurunya adalah guru impor dari ibu ibu pkk aja…
asal tiap hari dikasih peer untuk seni melipat kertas…
extrakurikulernya cukup balet dan menata rambut.. kalau punya rambut…
seragamnya ndak usah kayak hansip gitu… ganti pake seragam hip hop…
baleh pake tindikan…cuma yang ditindik jakunnya aja…
sistem asrama di ganti dengan sistem rumah petak.. biar nggak banyak ngerugiin negara..
terus yang paling penting… TURUNKAN HARGA SEMBAKO sebelum IPDN diteruskan…..KARENA SEMBAKO lebih penting dari IPDN….
HIDUP GIROTH….
April 28, 2007 at 10:54 am
Pada ngapain seh ini?!?
Kalo ada yg salah ya diingatkan,kalo tetep begitu ya biarkan,ntar itu kan jadi tugasnya pihak yg berwenang,kalo yg berwenang ga menanggapi,ya udahlah,ntar akhirnya masih ada YG LEBIH BERWENANG.
Kalo udah mulai mengganggu kehidupan pribadi sebisa mungkin kita hindari,kalo udah mengganggu kehidupan bermasyarakat ntar kan jadi masalah bersama,selesaikan bersama2 dgn musyawarah dulu.Kalo dah mengganggu kehidupan bangsa dan bernegara biar urusan yg berwajib.Kalo semuanya ga berhasil ya dah pasrah dan berdoa,ntar biar diurus-NYA.
Logikanya kayak gini,kita baru jalan2 dipasar,dari jauh keliatan ada preman.
1. Coba hindari,cari jalan lain biar ga ketemu tuh preman.
2. Kalo tuh preman ganggu orang lain,ntar kan dimassa massa(rakyat).
3. Kalo massa(rakyat) diam aja,laporin ke polisi biar ditangkap.
4. Kalo tetep ga ada yg bertindak dan ga ada jalan lain,ya.. lariiiii………..
Gitu kan beres…gitu aja kok repot.
Udah ya aku masih punya masalah lain yg lebih penting
April 28, 2007 at 10:56 am
Pada ngapain seh ini?
Kalo ada yg salah ya diingatkan,kalo tetep begitu ya biarkan,ntar itu kan jadi tugasnya pihak yg berwenang,kalo yg berwenang ga menanggapi,ya udahlah,ntar akhirnya masih ada YG LEBIH BERWENANG.
Kalo udah mulai mengganggu kehidupan pribadi sebisa mungkin kita hindari,kalo udah mengganggu kehidupan bermasyarakat ntar kan jadi masalah bersama,selesaikan bersama2 dgn musyawarah dulu.Kalo dah mengganggu kehidupan bangsa dan bernegara biar urusan yg berwajib.Kalo semuanya ga berhasil ya dah pasrah dan berdoa,ntar biar diurus-NYA.
Logikanya kayak gini,kita baru jalan2 dipasar,dari jauh keliatan ada preman.
1. Coba hindari,cari jalan lain biar ga ketemu tuh preman.
2. Kalo tuh preman ganggu orang lain,ntar kan dimassa massa(rakyat).
3. Kalo massa(rakyat) diam aja,laporin ke polisi biar ditangkap.
4. Kalo tetep ga ada yg bertindak dan ga ada jalan lain,ya.. lariiiii………..
Gitu kan beres…gitu aja kok repot.
Udah ya aku masih punya masalah lain yg lebih penting
April 28, 2007 at 10:58 am
kok jadi 2 ya?
April 28, 2007 at 12:17 pm
Lulusan IPDN adalah seperti boneka DUMMY, ada buat di tendang, makanya harus punya fisik kuat bukan otak yg cerdas, sebab kalian cuma alat, bisa disingkirkan kapan saja, ditendang kapan saja, disuruh nyemplung sumur ya mau saja tanpa argumen pokoknya yg nyuruh atasan mau deh, gak punya inisiatif yg penting atasan senang. ada lowongan jadi sansak hidup buat petinju, coba kasih tau mana lulusan IPDN yg cerdas?? yg punya inovasi2 keren? wayah ya nggak adaa, Nol
April 28, 2007 at 12:18 pm
Lulusan IPDN adalah seperti boneka DUMMY, ada buat di tendang
April 28, 2007 at 6:20 pm
whatever, masih betah di sini,,??
April 29, 2007 at 8:08 am
Alumni harus merapatkan barisan untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi pengabdian kepada nusa dan bangsa dan pengembangan karir masing masing
(ini buat nusa bangsa ato buat priuk nasi lo ???????? jangan sok suci dech apa yang terjadi sekarang juga gak lepas dari kekerasan yang di pupuk bertahun-tahun ya oleh alumni juga mungkin pertama cuma push up trus berikutnya cuma tamparan dan sekarang jotosan di pelir cliff dan dada ih… masih mo rapetin barisan ????????? semua juga tau koq pns kerjanya apa.)
April 29, 2007 at 12:30 pm
# Yang paling kasihan angkatan terakhir nih…2006, kan distop dulu penerimaan praja 2007, bakalan gak kebagian gegebukin praja yuniornya…..kasihan amat loe angkatan 2006 !!!
April 29, 2007 at 4:48 pm
ASUUUUU
April 29, 2007 at 7:13 pm
BUBARIN IPDN, dengan di bubarkan IPDN tingkat kompetisi aparat pemerintahan(Tingkat Camat) lebih ketat tidak langung di plot dari IPDN doang tapi bersaing dengan semua lulusan perguruan, dengan di bubarkannya IPDN akan membuka banyak lowongan kerja di kecamatan, semoga ditemukan pemimpin2 (Camat) yg memakai otak bukan dengkulnya buat mikir, cuman mentok jadi camat doang aja sok militer2 segala, IPDN Jemmbbutt
April 30, 2007 at 10:34 am
BUUUUBBBBBAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRR
Saja……..
April 30, 2007 at 2:54 pm
kami siap untuk menerima para lulusan ipdn sebagai wasit sepakbola, mengingat situasi di liga indonesia yg masih banyak mengandung kekerasan terhadap wasit yg ada sekarang.
semoga dengan berbekal mental baja & [sdh biasa dipukuli], para wasit alumni ipdn dapat bersikap tegas, keras & tidak kalah kasarnya terhadap para pemain yg mencoba protes atau bahkan melawan keputusan wasit. sehingga pada akhirnya tercipta iklim sepakbola kita yg tunduk terhadap aturan wasit di lapangan. kalau perlu penjaga tiket masuk stadion pun harus memegang ijazah ipdn
April 30, 2007 at 4:33 pm
orang masih kuliah ada pinter bohong (katanya gak ada kekerasan di dalam kampus) apa lagi klo dah jadi pejabat. bohong korupsi tambah lebih pinter lagi.
Sama Presiden aja gak takut…
April 30, 2007 at 10:00 pm
Tutup mulut, meski apa yang terjadi tetap tutup mulut. Interogasi silahkan tetap tutup mulut. Para korban juga tutup mulut. Pokoknya semua tutup mulut. Mulut atas sama mulut bawah…
Mei 1, 2007 at 7:12 am
DIDALAM KAMPUS JAGOAN MEMBUNUH DILUAR MAMPUNYA CUMA JUALAN NARKOBA, DASAR SAMPAH:)
Metrotvnews.com, Surabaya: Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap karyawan Pemerintah Kota Surabaya karena terlibat pengedaran sabu-sabu di Kota Surabaya. Tersangka merupakan seorang lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2004. Tersangka bernama Ramadansyah Putra kini berurusan dengan aparat hukum akibat perbuatannya itu. Tersangka ditangkap ketika melakukan transaksi sabu-sabu bersama seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.
Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa sabu-sabu. Ramadansyah yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Benowo, Surabaya, tercatat sebagai salah satu alumnus IPDN terbaik. Kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman pidana kurungan lima tahun penjara
Mei 1, 2007 at 7:15 am
wah DIDALAM KAMPUS JAGOAN MEMBUNUH DILUAR MAMPUNYA CUMA JUALAN NARKOBA, DASAR SAMPAH:)
Metrotvnews.com, Surabaya: Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap karyawan Pemerintah Kota Surabaya karena terlibat pengedaran sabu-sabu di Kota Surabaya. Tersangka merupakan seorang lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2004. Tersangka bernama Ramadansyah Putra kini berurusan dengan aparat hukum akibat perbuatannya itu. Tersangka ditangkap ketika melakukan transaksi sabu-sabu bersama seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.
Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa sabu-sabu. Ramadansyah yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Benowo, Surabaya, tercatat sebagai salah satu alumnus IPDN terbaik. Kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman pidana kurungan lima tahun penjara
Mei 1, 2007 at 7:28 am
===>>>DIDALAM KAMPUS JAGOAN MEMBUNUH DILUAR MAMPUNYA CUMA JUALAN NARKOBA, DASAR SAMPAH:)
Metrotvnews.com, Surabaya: Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap karyawan Pemerintah Kota Surabaya karena terlibat pengedaran sabu-sabu di Kota Surabaya. Tersangka merupakan seorang lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2004. Tersangka bernama Ramadansyah Putra kini berurusan dengan aparat hukum akibat perbuatannya itu. Tersangka ditangkap ketika melakukan transaksi sabu-sabu bersama seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.
Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa sabu-sabu. Ramadansyah yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Benowo, Surabaya, tercatat sebagai salah satu alumnus IPDN terbaik. Kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman pidana kurungan lima tahun penjara
+++SEBARKAN FAKTA INI KESELURUH EMAIL, BLOG DAN GROUPS, BIAR SEMUA MELEK SUPAYA MESIN SESAT INI DISTOP+++
Mei 1, 2007 at 7:29 am
===>>>DIDALAM KAMPUS JAGOAN MEMBUNUH DILUAR MAMPUNYA CUMA JUALAN NARKOBA, DASAR SAMPAH:)
Metrotvnews.com, Surabaya: Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap karyawan Pemerintah Kota Surabaya karena terlibat pengedaran sabu-sabu di Kota Surabaya. Tersangka merupakan seorang lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2004. Tersangka bernama Ramadansyah Putra kini berurusan dengan aparat hukum akibat perbuatannya itu. Tersangka ditangkap ketika melakukan transaksi sabu-sabu bersama seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.
Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa sabu-sabu. Ramadansyah yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Benowo, Surabaya, tercatat sebagai salah satu alumnus IPDN terbaik. Kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman pidana kurungan lima tahun penjara
+++SEBARKAN FAKTA INI KESELURUH EMAIL, BLOG DAN GROUPS, BIAR SEMUA MELEK SUPAYA MESIN SESAT INI DISTOP+++++
Mei 1, 2007 at 10:19 am
===>>>DIDALAM KAMPUS JAGOAN MEMBUNUH DILUAR MAMPUNYA CUMA JUALAN NARKOBA, DASAR SAMPAH:)
Metrotvnews.com, Surabaya: Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap karyawan Pemerintah Kota Surabaya karena terlibat pengedaran sabu-sabu di Kota Surabaya. Tersangka merupakan seorang lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 2004. Tersangka bernama Ramadansyah Putra kini berurusan dengan aparat hukum akibat perbuatannya itu. Tersangka ditangkap ketika melakukan transaksi sabu-sabu bersama seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya.
Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa sabu-sabu. Ramadansyah yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Benowo, Surabaya, tercatat sebagai salah satu alumnus IPDN terbaik. Kedua tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman pidana kurungan lima tahun penjara
==+++SEBARKAN FAKTA INI KESELURUH EMAIL, BLOG DAN GROUPS, BIAR SEMUA MELEK SUPAYA MESIN SESAT INI DISTOP+++==
Mei 1, 2007 at 10:22 am
===>>>DIDALAM KAMPUS JAGOAN MEMBUNUH DILUAR MAMPUNYA CUMA JUALAN NARKOBA, DASAR SAMPAH:)
Mei 1, 2007 at 12:43 pm
Huahahahaa ketahuan , tuh lulusan IPDN, Korupsi nggak tapi jualan Narkoba :)) huahahahaha
Mei 1, 2007 at 12:55 pm
bentar lagi ada berita korupsi dari lulusan IPDN, tunggu tanggal mainnya, Putra Putri terbaik bangsa? :D, bangsa yg di ragunan
Mei 1, 2007 at 12:58 pm
ALUMNI IPDN YG KORUPSI GAK ADA???:) BOHONG BESAR ….BOLEH TANYA DISELURUH NEGERI INI…JANGANKAN DENGAN UANG GD (UANG PROYEK) BIKIN KTP SAMA UANG PARKIR DAN UANG SAMPAH AJA DIMAKAN KOK…UANG-UANG HARAM YG DIDAPAT EMANG GAK PERNAH CUKUP KARENA DIPAKE KESENANGAN PRIBADI (FOYA-FOYA, SEX DAN NARKOBA) AKHIRNYA KARENA OTAK MEMANG TUMPUL TERPAKSA JUALAN NARKOBA DEH….:)KASIHAN YA YG OTAKNYA TUMPUL AKHIRNYA DIPENJARA JUGA
Mei 1, 2007 at 2:08 pm
http://bund4.blogs.friendster.com/judith_/
Manusia Biadab
Ilham Sentosa
Ternyata Institusi yang selama ini kau banggakan
tak mampu menjadikan kau lelaki sejati .
Apakah kau dibesarkan oleh sekelompok monster yang tiada miliki hati nurani
kecuali mengejar kebanggaan prestasi dunia semata ?Ilham
Wallauhalam …
Institusi yang konon dikatakan calon Pamong Masyarakat
ternyata melahirkan Kebiadaban dan menjadikan Sekolah Penyiksaan yang terstruktur atas nama system dan menghalalkan untuk jadi Pembunuh !!!
Yang Utama Institusi yang dikatakan benih pemimpin rakyat
ternyata tak mampu membuatmu bertanggung jawab atas darah dagingmu sendiri ..
Ilham Sentosa
gelar yang kau miliki
tak mampu mendidikmu menjadi lelaki sejati kecuali membuatmu menjadi manusia BIADAB
Mei 1, 2007 at 3:16 pm
kirim mereka semua ke kutub selatan biar mati beku!!!
Mei 2, 2007 at 12:06 am
Akan lebih terhormat dan ksatria bila Anda siswa2 IPDN meminta maaf dari lubuk hati paling dalam atas kebobrokan Kampus Anda notabene dibiayai oleh rakyat daripada egois dan sombong mendewakan almamater Anda, Gak ada yg sempurna di dunia ini, begitupun kampus Anda orang2 IPDN, cobalah melihat keluar jangan seperti katak dalam tempurung, diatas langit masih ada langit. masih banyak kampus yg mempunyai pendidikan jauh lebih baik daripada IPDN, lebih berotak please
Mei 2, 2007 at 12:12 am
Kok orang IPDN gak ada yg komen? udah jelas2 tuh lulusan terbaik IPDN jualan Narkoba, tegaskan lagi itu loh LULUSAN TERBAIK IPDN, jelas bukan oknum, LULUSAN TERBAIK IPDN JUALAN NARKOBA, lulusan terbaik aja kelakuannya kayak gt, apalagi yg gak terbaik yach? mana saut? savitri? komen dong, paling komennya gak jauh2 pasti gini :
“Kami adalah putra putri terbaik bangsa, abdi negara yang siap melayani masyarakat menuju Indonesia yang adil dan makmur. Ada Praja yang jualan Narkoba jangan dibesar besarkan.”
bener kan gitu komennya? 😀
Mei 2, 2007 at 12:26 am
Tunggu bentar komennya, hmmm ahhh, shhhh, tunggu komennya, bentaran, lagi mainnin memmekknya savittri, asik banget, aahhh, tinggal dimasukin ya sav, dibuka kakinya say
Mei 2, 2007 at 12:36 am
Saut gile lu, gantian dong, udah 5 kali ngecrot masih nambah terus, giliran ku kapan neh? keburu si savitri lemes ntar, gantiii gantiaaan oeeeh
Mei 2, 2007 at 6:41 am
betul bro, mari kita legalisasi pembunuhan di IPDN ..
agar semua pelayan masyarakat teruji mentalnya …
Mei 2, 2007 at 10:30 am
Menyikapi dinamika dan cobaan IPDN, marilah kita bersikap proporsional, bersama2 yg kurang kita perbaiki, yang sudah bagus kita teruskan bersama sama…
Kami alumni STPDN/IPDN bukan anti kritik, itu hak anda untuk mengkritik kami, tapi satu hal yang harus di ingat bahwa hak harus selalu di imbangi dengan kewajiban, yaitu mohon disampaikan dengan cara yang santun, berilah saran yang konstruktif, anda anda berpendidikan bukan ??????
Yang mengerti gambaran umum kampus kami secara obyektif adalah tim evaluasi, bukan MEDIA…
Mari kita tunggu dan terima hasilnya dengan sabar, jujur,dan tidak emosional…
Tidak ada yang menang atau kalah, hanya satu demi bangsa indonesia…
Kami alumni sedikit banyak sudah mewarnai pemerintahan daerah, semoga anda anda tidak menutup mata dan menafikan itu…
BHINNEKA NARA EKA BHAKTI…
Mei 2, 2007 at 11:04 am
Hmm… Apa saat pembunuhan cliff terjadi DI BARAK, Penghuninya pada ngorok ya ???? nggak ada yang denger orang disiksa sampai mampus ???
=========================================
Alian Kalimantan Barat tewas setelah terjun dari lantai II Wisma Lampung pada 8 Mei 1993
Nurman Dian Nur asal Riau tewas pada 12 April 1994
Praja Alfian, kontingen Lampung meninggal di barak dengan kepala pecah
Buang Setyo Budi asal Papua pada 15 Januari 1996
Wahyu Agus Prasetyo asal Jawa Timur pada 3 Mei 1997
Praja Edy meninggal dunia dengan dalih belajar motor waktu praktik lapangan 1999
Muhammad Aminuddin Safei asal Jawa Tengah pada 12 Juli 1999.
Erie Rachman asal Jawa Barat tewas akibat tindak kekerasan pada 3 Maret 2000
Utari Mustika asal DKI Jakarta tewas akibat kasus aborsi pada 15 Juli 2000
Arizal asal Sulawesi Selatan tewas setelah tenggelam pada 25 Juli 2000
Teddy Ferederick Hendra asal Maluku juga tewas akibat tenggelam pada 25 Juli 2002
Obeth Indow asal Papua tewas akibat kecelakaan pada 23 September 2002
Wirman Nurman asal Sulawesi Selatan tewas akibat kecelakaan pada 5 Juli 2002
Yusuf Anatatoti (Maluku) meninggal karena sakit pada tahun 2003
Arizal Sadad asal Jawa Tengah tewas akibat kecelakaan pada 8 Januari 2004
Lusia asal Kalimantan Barat pada 29 Oktober 2004
Rivan Alberth Ibo asal Papua tewas akibat kelebihan dosis (overdosis/OD) narkoba pada 16 Nopember 2005
Enboy Gebze asal Papua tewas pada tahun 2005 di Rumah Sakit (RS) Al Islam Bandung.
Manfred Huby asal Papua tewas akibat sakit liver pada 15 Juni 2006
===========================================
GILE BOOOO NYARIS SETAHUN SEKALI ADA YANG MAMPUSSS……
Mei 2, 2007 at 11:24 am
BHINNEKA NARA EKA BHAKTI !
DIA duduk terpaku sambil menggoreskan pena,matanya berkaca,bibir seolah tak mampu digerakkan.Sunyi……
Jam menunjukkan pukul 4 sore, kantor sudah sepi.Lamunannya dikagetkan ketokan pintu, ternyata pak bejo, cleaning service di kantor kecamatan.Seperti biasanya Pak Bejo bertugas membersihkan kantor setelah jam kerja.
Setelah mempersilahkan masuk, DIA kembali menggoreskan pena. “Maaf mas, kalo boleh saya bertanya, mas DIA ada masalah apa kok kelihatannya agak sedih?”, tanya Pak Bejo dengan sopan sambil menggerakkan sapu yang di bawanya. “Ah enggak ada apa apa kok pak, terima kasih” jawab DIA. “Maaf mas mungkin saya bisa membantu mas” ucap Pak Bejo. Dengan suara agak berat DIA pun bercerita tentang sekolah yang dulu mendidiknya, kebanggaannya, STPDN, sekarang menjadi seperti ini. “Sudahlah mas tidak usah dipikirkan omongan orang, yang saya tau mas DIA ini sangat baik, dengan saya yang bukan siapa siapa aja mas DIA sangat baik, sopan dan ramah, apalagi dengan orang lain, dengan masyarakat, pasti begitu juga.Lagipula peran dan pemikiran mas DIA sangat dibutuhkan kecamatan ini, walaupun mas DIA masih muda, tapi pemikiran mas DIA sudah sangat dewasa” ucap Pak Bejo dengan bijaknya.
Tak terasa air mata menetes di pipi DIA, hatinya terharu. Setelah sejenak ngobrol, DIA pun pulang. Di perjalanan pulang, DIA terngiang dengan ucapan ucapan Pak Bejo di kantor tadi. Sesampai di rumah DIA langsung menuju ke kamar, sejenak membetulkan foto foto di dinding kamarnya, foto selama DIA di STPDN. Satu persatu di lihatnya, ada foto Latsarmendispra, Pengukuhan Muda Praja, DiklatPim IV dan Wisuda Pamong Praja Muda oleh Presiden, betapa ke dua orang tua dan adiknya dengan bangga di sampingnya.
Lalu DIA mengambil Topi pet PDUB yang tergantung di sudut kamarnyanya, dengan mantap DIA berkata “AKU BANGGA SEBAGAI ALUMNI STPDN !, AKU ADALAH ABDI PRAJA, ABDI MASYARAKAT “
Mei 2, 2007 at 1:04 pm
“Sudahlah mas tidak usah dipikirkan ada yang mati, yang saya tau rekan se-almamater mas DIA yang keterlaluan, hanya mas DIA aja yang sangat baik, sopan dan ramah, belum tentu dengan pengajar, alumni, dan praja lain. Lagipula utang mas DIA pada rakyat mesti ditunaikan di kecamatan ini walau sekedar dengan tanda tangan, walaupun mas DIA masih muda, tapi pemikiran mas DIA sudah sangat dewasa tidak seperti alumni dan praja lainnya” ucapku takut disiksa
Mei 2, 2007 at 1:38 pm
semua praja adalah terbaik, silahkan aja cek apakah dia lulusan terbaik.
itu adalah bentuk provokasi dari media….
ni berita yg benar mengenai siapa yg terbaik lulusan STPDN tahun 2004.
BACA BAIK2 YA!!!!!!!!!
Dikukuhkan, 792 Pamong Praja Muda Lulusan STPDN
Mega Laksanakan Umrah
JAKARTA, (PR).-
Presiden Megawati Soekarnoputri pada Kamis (5/8), sekira pukul 20.00 WIB berangkat ke tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah umrah. Ikut dalam rombongan yang berangkat menggunakan pesawat kepresidenan dari Bandara Halim Perdanakusuma itu antara lain suami presiden Taufik Kiemas, putri Megawati, Puan Maharani serta Menteri Agama K.H. Said Agil Siradj. Presiden dijadwalkan kembali ke tanah air hari Minggu (8/8).
Tampak melepas kepergian Presiden Megawati dan rombongan Wakil Presiden Hamzah Haz, Menlu Hasan Wirajuda, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, KSAD Jenderal Ryamizard Ryacudu, dan Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar.
Sebelumnya, pada hari yang sama, presiden mengukuhkan 792 Pamong Praja Muda lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Angkatan XII/ 2004 dalam upacara pengukuhan di Kampus STPDN Jatinangor, Kab. Sumedang. Pamong praja muda dari Jabar Iis Sandrayanti menjadi lulusan terbaik, sehingga mendapat penyematan penghargaan Kartika Astabrata dari Presiden Megawati.
Soal keberangkatannya ke tanah suci Mekah untuk ibadah umrah yang dinilai tiba-tiba, dibantah oleh Megawati. Menurutnya, ia telah merencanakan umrah sejak lama. Hanya waktunya masih belum tepat karena masih sibuk menjalankan tugas kenegaraan dan kampanye. “Kita mencari waktu yang tepat. Jadi, ini sudah direncanakan sejak lama. Sekarang ini waktunya tepat dan minggu kedua menjelang Hari Proklamasi,” kata Mega di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum berangkat ke Bandung, Kamis (5/8).
Mega juga membantah bahwa ia berangkat umrah atas saran dari K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa. “Itu terserah Mas Dur saja,” tuturnya. Ia juga tidak mau mengungkapkan doa apa yang akan dibacakannya di tanah suci Mekah. “Ya terserah saya dong, mau berdoa apa saja kan terserah saya. Menurut saya, kita umrah itu berdoa yang baik-baik, yang sifatnya tidak hanya duniawi,” jelas presiden.
Ketika ditanya tentang batalnya pertemuan dengan Amien Rais, Mega mengatakan bahwa pembatalan itu hanya penilaian wartawan. “Sebenarnya kita masing-masing rileks saja. Saya rileks, Pak Amien juga rileks. Kalau mau bertemu ya kita bertemu. Antara kita sebenarnya tidak seperti yang diperkirakan,” kata Mega.
…………………………………
Mei 2, 2007 at 3:32 pm
mas, saya punya usul…
gimana klo dosen IPDN cris jhon aja? agar supaya PUTRA PUTRI TERBAIK Bangsa ini bisa ikut olimpiade SEA GAMES, dan mengharumkan nama Indonesia dengan harum ketiak anda……
klo bisa ikut WCW, biar Indonesia ada wakilnya dan mengalahkan THE ROCK
Mei 2, 2007 at 4:42 pm
trylogy my visual NET itu ORANG GOBLOK….
boro boro membuktikan orang yang kelihatan korupsi, yang sudah jelas2 aja bisa LOLOS dari HUKUM…
negara ini negara BEJAD, jangan ngomongin COBA TUNJUKIN COBA TUNJUKIN..
HAKIM, JAKSA, POLISI setali tiga uang,sama sama BOBROK….
jangan ngomong masalah HUKUM lah di NEGERI INI…
rakyat kecil
Mei 2, 2007 at 5:52 pm
1. Tetap harus diteruskan karena masyarakat dan negara masih membutuhkan.
: Siapa bilang masyarakat dan negara membutuhkan orang2 seperti anda. Bercerminlah, borok anda sudah terlalu banyak.
——–>
2. Perlu adanya penggantian nama hal mana akan membantu pemulihan citra.
: ganti nama lagi !! capek dehhh….
——–>
3. Oknum oknum yang selama ini merugikan IPDN baik sebagai praja, pamong maupun lainnya seyogyanya diberi sanksi (dinonaktifkan, dipensiun dini).
: Sekedar mencari kambing hitam ?? klasik..
——–>
4. Alumni harus merapatkan barisan untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi pengabdian kepada nusa dan bangsa dan pengembangan karir masing masing.
: gak butuh dan gak penting , pengabdian anda-anda tidak dibutuhkan, sekali lagi bercerminlah borok anda sudah terlalu banyak.
——–>
Mei 2, 2007 at 9:01 pm
Baca baik-baik ya…
detiknews 2004
“Tahun ini adalah tahun wanita,” begitu Hari saat memberikan pidato sambutannya sambil tersenyum lebar. Entah apakah ada kaitannya dengan Mega, yang jelas, dia menunjuk lulusan terbaik praja STPDN tahun ini diraih oleh wanita bernama Iis Sandrayanti, utusan daerah Jawa Barat.
“Lulusan terbaik sejak Ibu Mega menghadiri upacara pengukuhan waktu dulu masih menjabat sebagai wakil presiden mewakili presiden, prestasi terbaik di STPDN selalu diraih oleh wanita. Waktu itu, dari 10 yang terbaik, 9 wanita dan 1 pria,” papar Hari yang berpidato tanpa teks.
“Sekarang dari 10 praja terbaik, terdiri dari 5 praja wanita dan 5 praja pria. Ini membuktikan Ibu sudah ada kesetaraan gender,” begitu pidato Hari.
Mei 2, 2007 at 11:16 pm
ya harus disamakan donk…
kalau ngga nanti “ibu” wakil presiden bakalan mbubarin IPDN duluan deh…
Mei 3, 2007 at 12:56 am
IPDN TAIK
SEKOLAH BODOH
TEMPAT BERKUMPULNYA ORANG-ORANG BODOH
TAK PUNYA MASA DEPAN
TAK PUNYA NYALI
TAK BERANI JALANI HIDUP SENDIRI
TAK PERCAYA TUHAN
Mei 3, 2007 at 3:51 am
Berita kadaluwarsa tahun 2004 masih diangkat ada berita terbaru gak, gak kejauhan?? itu kan berita keluar waktu STPDN belum ketahuan Boroknya, sistem pemilihan terbaiknya jg gak tau, kebanyakan cewek jadi praja terbaik soalnya cewek2 IPDN banyak dipake praja2 cowoknya, jadi dianggap yg terbaik
Mei 3, 2007 at 7:48 am
teknik jilat menjilat yang bagus.. kalau pemimpinnya wanita, banyakin lulusan terbaik wanita juga ….
Mei 3, 2007 at 8:38 am
Apakah mereka semua meninggal karena di aniaya?buktinya mana?Mati tidak mengenal waktu, usia, atau dimana dia sekolah. Anda jangan pukul rata bahwa setiap praja yang mati adalah karena di aniaya. Sederhana sekali cara berpikir anda?
BHINNEKA NARA EKA BHAKTI !
Mei 3, 2007 at 8:47 am
Pikirkan lagi korban kekerasan yang MATI sebelumnya baik itu wahyu hidayat ataupun cliff muntu.
Kalian praja dan mantan praja dicekoki oleh almamater kalian bahwa mereka MATI KARENA SAKIT LIVER, iya kan!!!!
Metro online :
===========================================
Sementara itu Kepala Informasi dan Publikasi IPDN Ilhami Bisri menyatakan, penyebab kematian Cliff adalah karena sakit liver. Menurut Ilhami, Cliff yang berasal dari Kontingen Sulawesi Utara itu ditemukan pingsan di barak DKI Jakarta, Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Al-Islam pada pukul 23.40 WIB.
===========================================
Pikirkan baik2 dengan kepala kalian!!!! dari sinilah asal kecurigaan kami rakyat indonesia akan kematian praja lain
YANG HAMPIR SETIAP TAHUN itu.. karena DIBUNUH !!!!
Mei 3, 2007 at 9:03 am
Tolong di baca dengan jujur dan ikhlas….
Belasan purna praja (alumni) Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN-sekaran g Institut Pemerintahan Dalam Negeri/IPDN) angkatan ke-3 mengungkapkan penyebab kematian Aliyan, praja (tingkat II) asal Kalimantan Barat (Kalbar). Penyebab kematian Aliyan sempat dikabarkan oleh seorang dosen di IPDN akibat penganiayaan seniornya, bukan terjatuh dari barak Lampung atas ketika hendak menyiram bunga.
Asisten Daerah I Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, Sungkala mengatakan, kedatangan rombongannya untuk memberikan keterangan yang jelas seputar penyebab kematian Aliyan. Pasalnya, media massa banyak memberitakan kalau kematian Aliyan itu bukan akibat terjatuh melainkan dianiaya oleh seniornya. “Kami prihatin dengan berita yang kurang tepat,” paparnya dalam konferensi pers di Gedung Rektorat IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (24/4).
Joni Irwanto, teman seangkatan almarhum menuturkan peristiwa naas itu terjadi pada hari Senin, 7 Juni 1993, sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, seluruh praja tengah melakukan kegiatan mandiri. Aliyan sendiri ter-lihat tengah melewati pagar pembatas antara serambi dan kanopi di barak Lampung atas. Joni mengatakan, Aliyan saat itu hendak menyiram tanaman di pot.
“Hanya caranya melewati pagar itu tidak lazim. Dia menerobos masuk di antara celah dan melompat. Lantas dia terpeleset dan jatuh dengan bagian kepala terlebih dahulu ke lan- tai. Sebelumnya, kepala dia membentur kanopi,” ungkap Joni yang saat itu tengah berada di depan barak Lampung bawah.
Setelah jatuh, Aliyan sempat diberi air minum. Namun, kondisinya sudah parah, bahkan untuk berbicara pun Aliyan mengalami kesulitan. Yang terdengar hanyalah suara napasnya. “Aliyan sempat mendapat perawatan di Klinik Sakit Asrama (KSA) dan digunduli sebagian kepalanya untuk diobati dan diperban,” katanya.
Tak Ada Senior
Menurut Joni, tidak ada satu pun senior di kampus IPDN saat Aliyan terjatuh karena mereka tengah melakukan Bakti Karya Praja dan kegiatan lain di Bekasi dan Kalimantan Timur. Hal ini dikuatkan pernyataan Hasanudin, ketua kontingen Kalbar saat itu. “Saya berani disumpah bahwa tidak ada penganiayaan terhadap Aliyan,” tegasnya sembari meminta persetujuan dari rekan-rekannya yang lain.
Bahkan, semenjak Aliyan di KSA hingga dibawa ke Rumah Sakit Sumedang dan terakhir dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, tidak ada senior yang mendekati Aliyan.
“Saat di KSA tidak pernah terjadi pemukulan atau tindak kekerasan dari se- nior. Ini tidak direkayasa, tidak benar kalau ditutupi. Kami tidak akan tega,” papar Hasanudin seraya menambahkan kondisi Aliyan saat dirawat di KSA sudah benar-benar payah sehingga tidak mampu berbicara apalagi berdiri.
Aliyan meninggal setelah mendapatkan perawatan di RSHS, 8 Juni 1993 sekitar pukul 22.45 WIB. [ROB/153]
[www.suarapembaruan.com]
Mei 3, 2007 at 10:14 am
tumben ada praja yg mau jadi saksi? jangan2 bohong jg kesaksiannya, kalo praja mati karena dibunuh ama praja senior gak ada yg mau buka mulut tuh, pengecut
Mei 3, 2007 at 11:16 am
BHINEKA NARA EKA BHAKTI
untuk diamnya Praja bukan berarti bhw dia menutup-nutupi, ada semacam ketentuan dari senior bahwa orang yg bukan termasuk anggota ekskul tertentu tidak boleh hadir dalam kegiatan ekskul tersebut, kematian praja Cliff akibat “pembinaan” senior ekskulnya (PATAKA = PASUKAN TANDA KEHORMATAN).
dan pada waktu itu orang2 yg tidak termasuk anggota dari ekskul tsb dilarang untuk menyaksikan, jadi jangan beranggapan bhw Praja menutup-nutupi…
dan jika anda sudah berurusan dengan pers atau pihak kepolisian anda akan hati2 dalam bicara dan tidak akan berbicara tanpa mengetahui secara pasti kejadiannya……..
dan jika anda bertanya pada anggota ekskul tersebut pasti mengetahuinya, klo sama praja yg lain mungkin dia memilih diam atau berkata tidak tau ya karena dia tidak mengetahui secara langsung kegiatan tersebut….
Mei 3, 2007 at 1:04 pm
Tolong dibaca dengan sejujur2nya dan se ikhlas2nya……
liputan6
Aliyan adalah anak dari Roah yang menetap di Pontianak, Kalimantan Barat. Korban tewas secara misterius di IPDN pada 1993 silam. Kini tidak ada lagi air mata yang menetes di pipi Roah. Tapi duka itu masih tajam menyayat hati wanita berusia 74 tahun ini. Dulu ia berharap banyak akan kesuksesan Aliyan. Namun tak disangka maut menjemput sang buah hati. Mirisnya lagi, keluarga tidak diizinkan melihat jasad korban.
==========================================
http://www.equator-news.com
Empat alumni APDN (sekarang IPDN, Red) asal Kalbar, Joni Irwanto, Dini Ardianto,SIP, Hasanuddin, Drs Daeng Dicky Armenia, siap disumpah memberikan kesaksian insiden kecelakaan yang menewaskan Aliyan, praja STPDN angkatan 1991.
========================================
equator-news
Namun dari surat yang dikeluarkan STPDN perihal laporan khusus tentang kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya Madya Praja Aliyan, tidak seorang pun dari keempat alumni asal Kalbar itu tercatat sebagai saksi. Dari lembaran kedua surat yang ditandatangani Ketua STPDN Sartono Hadisumarto, itu hanya Madya Praja Jabir dan Madya Praja Kris Rishart Ora yang memberikan kesaksian. Dari nama mereka, dipastikan bukan praja asal Kalimantan Barat.
=======================================
equator-news
Mei 3, 2007 at 2:35 pm
Diamnya Praja berarti bhw dia membiarkan, ada semacam ketentuan dari senior bahwa orang yg bukan termasuk anggota ekskul tertentu tidak boleh hadir dalam kegiatan ekskul tersebut, kematian praja Cliff akibat “pembunuhan” senior ekskulnya (PATAKA = PASUKAN TANDA KEMATIAN).
Mei 3, 2007 at 2:36 pm
Diamnya Praja berarti bhw dia membiarkan, ada semacam ketentuan dari senior bahwa orang yg bukan termasuk anggota ekskul tertentu tidak boleh hadir dalam kegiatan ekskul tersebut, kematian praja Cliff akibat “pembunuhan” senior ekskulnya. (PATAKA = PASUKAN TANDA KEMATIAN).
Mei 4, 2007 at 12:56 am
Negara ini memang sudah rusak… IPDN cuma merupakan satu bagian kecil dari keseluruhan sistem yang emang sudah rusak…
dan kita2 orang biasa, warga negara ini pun merupakan satu bagian kecil dari keseluruhan sistem yang emang sudah rusak.
Sudahlah capek, terlalu banyak yang menutup mata, terlalu banyak yang menghujat, terlalu banyak yang merasa benar, terlalu banyak yang mencari kambing hitam, terlalu banyak yang bisanya cuma bicara tanpa bertindak (termasuk saya)
kasian para pendahulu kita yang sudah memperjuangkan negara ini kalo jadinya cuma kayak sekarang ini.
sudahlah, capek.. (dan saya pun cuma bisa bicara)
Mei 4, 2007 at 11:43 am
Kesian lah anak-anak IPDN, kalian “sakit” karena dikerjain pengurusnya yang lebih “sakit” lagi.
Mei 4, 2007 at 2:35 pm
di dalam satu barak tidak mesti harus utusan Kalbar saja, dalam satu barak bisa saja semua utusan mulai dari utusan aceh sampai papua ada. biasanya jika terjadi sesuatu kejadian orang yang akan menjadi saksi adalah fungsionaris barak tersebut. selain biasa disebut sebagai barak bisa juga disebut sebagai kelurahan, di dalam barak terdapat ketua barak, wakil ketua, lurah dan sekretaris lurah yang merupakan fungsinaris barak. mungkin saja Madya Praja Jabir dan Madya Praja Kris Rishart Ora merupakan fungsionaris barak waktu itu.
lebih baik jangan dulu berprasangka buruk sebelum tau kejadian yg sebenarnya…
Mei 4, 2007 at 6:58 pm
di dalam satu barak tidak mesti harus pembunuh saja, dalam satu barak bisa saja semua utusan mulai dari utusan aceh sampai papua ada. Mestinya jika terjadi percobaan pembunuhan, orang yang menghentikan adalah fungsionaris barak tersebut.
lebih baik mencegah sebelum jatuh korban…
Mei 4, 2007 at 11:21 pm
gw lulusan STAN nich ! gak ada yg mati di stan Bego ! sok tau lagi
pake kata2 putra putri terbaik bangsa ? bangsat kaleee!
dalam sejarah gak ada anak STAN yg mati di pukuli seniornya!
ngiri pake seragam lo? najis dech!
mana ada lulusan STPDN yang bisa jadi pejabat mentok paling camat ! kalo jadi pejabat pasti dah habis uang rakyat lo korupsi rame2. dari pendidikan aja lo manja banget pake asrama makan gratis
Mei 4, 2007 at 11:30 pm
PNS bisa dari LULUSAN PERGURUAN TINGGI bos! gak harus IPDN!
gw yakin kalo lo tes PNS secara murni bersih dari segala kecurangan dan suap lo gak bakalan masuk !
lha lo aja masuk IPDN aja dah sogok sana sogok sini
gw pernah nyoba daftar heheh makanya tau kebusukannya
SISWI IPDN ingat saat kalian tes fisik/jasmani ? diapan aja heheh ngaku …..:P
Mei 5, 2007 at 5:53 pm
GAK USAH MULUK2
AKUI SAJA DULU KESALAHAN ANDA MENUTUP2I PEMBANTAIAN DALAM SEKOLAH ANDA
KALO SAMPAI SKRG RAKYAT INDONESIA BELUM MENERIMA PERMINTAAN MAAF DARI KOMUNITAS IPDN, BERARTI ANDA SEMUA BELUM MERASA SALAH
..DAN IPDN MASIH PANTAS DIBUBARKAN
Mei 5, 2007 at 6:09 pm
Praja IPDN PENGECUT SEMUA kalian!!!
GEBUKIN yunior aja berani…
waktu disidak pada diam kaya BANCI
huHahHAhAHaa
Mei 7, 2007 at 7:14 am
tuk Dezperado
loe belagu banget, STAN jadi apa??????
paling jadi SETAN!!!!!!!!!!
mengapa banyak barang selundupan masuk ke Indonesia???????????
mengapa orang2 bea cukai rata2 kaya????????
itu orang2nya lulusan dari mana???????
tanya ken apa????????
Mei 7, 2007 at 11:57 am
Hasil Peneliatian Bank Dunia, Bahwa MUTU Lulusan IPDN RENDAH !!! (Media Indonesia Senin 7 Mei 2007)….
Katanya IPDN kumpulan anak Bangsa yang terbaik….tp hasil penelitian Bank Dunia membuktikan buat apa ada IPDN….kalau hasil nya enggak ada yg di banggakan…….
Mei 7, 2007 at 12:46 pm
Kang Ujang
dari mana dapat berita itu, saya pingin baca euy?? ga ketemu di websitena mah…
kumaha metodena penelitiannya??
nuhun….
Mei 7, 2007 at 10:36 pm
hai ipdn, udah dibubarin tuh. mending kalian keluar aja. cari lowongan di tanah abang sana banyak. jadi centeng pasar, pelacur dll. udahlah….wong ndeso tetep aja wong ndeso. nggak usah macem2 mau jadi camat segala. palingan juga jadi babunya camat….
Mei 7, 2007 at 10:47 pm
memang betul ada banyak penggunaan kekerasan sewenang wenang di ipdn…tapi yah mau apa pali, mananya juga sekolah dinas. sudah terima gaji kok mau minta enak. kurang apa lagi, lulus dapat kerja. jadi yah, dipukul, ditendang, dilecehkan terima sajalah……
buat yang dulu pernah sewenang2, ingat: kami bukannya rela, balasan setimpal menunggumu. memang kau2 ini banyak yang anak pejabat, mentang2 di dalam kampus karena bapakmu orang berpangkat. tunggu saja, roda nasib berputar. camkan ini dan jangan nyenyak tidurmu!!!!!
Mei 7, 2007 at 10:48 pm
ipdn, ada lowongan nih….\
mm.Required EnglishFemaleTeacher s:Est.EngInstitute i nJkt lookingfor severalEngFemaleTeachers for c hildrenlevele,Freshgrads/Noexperi ences may apply.Diploma/Degree in related field Preferred,Intereste d applicants,Plssend fullresume w ithphototo:HRD PoBox1009/JKB11010
PT Karya Pak Oles bth Staf Mktg d g fas u/mkn u/hdr u. transp bns mgg bns khsus jenj.karier Hub Jl.Pa ndega Sakti No3 885716,Ruko Prayu dan Permai A34 Mgl 0293-5503347,J l Pemuda 55C Mtlan 0293-586137
Gratis TKW Hongkong Eks/Non Bisa Dijamin GajiFull HK$ 3400(Rp4,5jt)Resmi+Saku 1jt.PT.BGS 0271-727044
Bengkel Mobil cari driver pria/wn t,tahu mesin,mekanik ,admin wnt max 22th.PO BOX 111 Yogya 55400 SPP
Bth Supir SIM B1 & STM Jrsn Listr ik Lmrn diantar ke P O BOX 6304/YKGD cantumkan No telp/HP
AATC(Adista Aviation Training Cen ter)pend pramugari/A ,staf airlinetour& travel T/F:7449077,871036
Dibut Kary utk ditmptkan di Foto Sampurna Ambarukmo P laza diutmkanmenguasai Photoshop max 23th Lam Foto Sampurna Jl Adisucipto 61Yk
Dibutuhkan: Pengemudi Taksi untuk Ops.Taksi Baru SIM.U Umum,Pddkn min SLTA.Hub: Pandawa Taksi,Ringroa d Sltn.Krapyak Kulon Telp.447231
Dicari karyawan 16 untuk Toko/Swa layan+Grosir/Rumah M akan10 DaftarHari ini LangsungKerja T:7491809
Prshn Mbl but Marketing Krton but berpngl+punyaRelasi mencapai target hub AMP Jl Imogiri brt 65 Btl
Yayasan Penyalur PRT&Baby Sister mencari sponsor/peke erja fee/gajis/d900rb H:02170462255/0817734330
Dicari serius Dancer Parttime pri a/wnt max 25th cantu umkan CV fotoNo Telp yg bisa dihub plg lmbt 30 Apr 07 lamrn ke POBOX 6360 YKGD info lebih lanj
Dibut:Operator Game dan Warnet sy :Diut.tdk aktif kul, waktu flex,kend+HP prib,bs.game+komp kirim:Roe mah Mirota Jl.Suroto 1 Yk plg lam bat 30 April\’07
Customer Service wnt SMU/SMEA max 25th Hub Optima Auto care Jl.Seturan 4A CT Sleman bawa lamaran 1mgg
Bth Tentor Privat Bdng Study;musl im/ah taat,max 27th. Krm lam lkp ke Telp 0274-7100288
Bth PRT Wanita syarat:KTP,rajin,j ujur,cekatan. Serius Hub:0274-882634 Jl.Sulawesi 2 No.5
Dicari Tenaga Fotocopy yg bisa Ji lid Skripsi & Operat or mesin cetak Toko yg berpengalaman.Hub:Jl.Mu nggur No.26 Pengok Yk Tlp:7004066 Dibutuhkan 2 Kapster Perempuan bi sa Creambath,serius bekerja. Hub:(0274) 7188866
Dicari:tng wnt unt perusahaan rot i,SLTA/SLTP.Hub:Jln Poncowinatan56 Yk
Dicari sgr bbrp kapster pengalama n tdk diutamakan blh h tdr dlm hubIdea Salon Jl Solo km12 T.7404203
Dicari Karyawati SLTA single supe l menarik jujur Lama ran dibawa kePlaza Ambarukmo Lt.I B3
Dibthkn bnyk krywn pria utk cuci mbl/mtr ulet,rajin H ub Doni 7423304 Jl.Janturan No.75 Yk
Dibthkn kywti utk kasir min lulus SMU rajin & jujur Hu ub Doni Jl.Janturan No.75 Yk Telp.7423304
Dcr tkg patri lgm/panci u.krjn lo gam,Jl.Imogiri Brt k m6,5 Ngoto Telp 445572 CV Lentera
PT Walikajaya bth 5Sls Force,2Kpa la Cab.syrt:SMU-S1 s mua jrsn H:Andi 7877089 Agus 6552331.
Dibthkan wnt PRT usia25-35th ditm ptkan diJkt,Hub 0274 6539096 paling lmbt 28April07 datang langsung
Sophie Martin Trima Member,Ktlog Baru,Disc,Souvenir,L ayani psnan prod H:7470528/08157919241
Pramuniaga Putra Putri jujur sema ngat kerja tinggi+Sr t Lamaran Dtglsg ke Batik Canting Emas Maliob oro Gg.Sosromenduran dpan DPRD Yk
Cr Mktg Jasa,Lk,pglmn/non,min SMU ,max 40th,Bumi Intan Permai D1,Jl.Godean Km 4(blkg SPBU) 2 minggu
Bth sgr SMP/A u/Staf,Pniaga,Sopir ,RM,Londre,SPA,Srbtn H:Dian DriyaBrt/3an Disnaker Bantul T:7894089
But Tng Collect/Pnagihan max30th minSLTA pny mtr sndr Lmr ke CiptaKarya Abadi Jl.Palagan 99 RT4/36 Jts Denggung Sleman 7490904
Prsh Garmen bth:Opr Prod.Packing Gdg,SPG&Spr pa/i gj5 80 H:Jl.WatesKm8 No27B Per3an Gamol(DpnWartel)
Knvksi Jjg bth3SPG/Stf/Ksir/Spr G j560 JlGodeanKm5(Sot oKadipiro5 keutr150m sltnPosRonda No28)7848464
Pers swasta but:Kbg Keu&Adm kntor Sekret&Satpam Gj:600 -1,5jt SMU-S1Hub:Jl.Ngeksigondo 15A KotagedeYk
Bth sgr 15 terapis wanita max 25 menarik unt kota Jam mbi transportmakan tidur ditanggung perusahaan
Hub:081713133/081366461711
Dcr bbrp Krywn/ti untuk Toko Bati k min SMA/D3 blm ber keluarga,umurmax 23th. Lam+Foto dikirim ke Jl .Malioboro No.95 Yogya.
Prush Elktro&Garmen Levis Bekasi Bth 60Krywan/ti max2 8th Gj820-1jtLsg krja.Brkt 30Apr H:02747816830
Dibut cpt teknisi HP prfsional bs hrdware sftware apli ikasi.Anda mmnuhi syarat Hub Bossindo 7445667
Budimas Bth Salesman Spreading & SPG,Syrt Ulet & Pglm .Hub:Jl.Wader89 Sambilegi Lor.0274-7469572
Dibutuhkan:Public Relation Manage r(Wnt,Inggris Aktif, Max 28Th,S1,Pengalaman Min 1Th/Familiar Dgn Ke -Pr-An.Lamaran ke:Griya Gawe Lt3 Griya Solo Pos Jln.Adisucipto 190 Solo.Max 28 April 2007 Cap Pos.
Dibut sgr 15 Pa/i SMP/A u/ Mnmark et,SPG,Staf,Sopir,Ko lektor,Hotel,Satpam.Hub:617594 langsung kerja
Dcr Dsain Grafis Corel,PSD,Pgmake r L/P max 25th,baik. Lmrn ke QW-Offset Jl.Ki Penjawi 30 H:7455098
Bth Sgr Llsn SMU/K-S1 utk Admins, Skretaris,Acont,Fron t Office H:CVFajar Utama T:6415463,6509777
Bth 4Kary u/ Coun HP,Max25th,MaxS MU,jjr,displn,penglm n di Kartu+Voucher,Muslim Taat,bs kompter.Max2 4Aprl.Jl.Anggajaya II/230A ConCat
Dibut Front Office Usia 20-30Th Inggris Aktif Mengua sai Komputer&Desain.Lam Indraloka Home Stay Jl Cik Ditiro No 18 Yogyakarta
Urgent 1Chef Asian&Euro Food 3Mas sage Therapist(Thai Shiatsu Reflexology) 1Bartender(Exp2Years) 4Se rvers.Work in Lounge Spa-Jepara. Candidates Must Dynamic&Friendly. Telp 081325556550.
Dibutuhkan PRT/Wanita/Umur Max 30 /Jujur/Bisa Momomg/N Niat Bekerja.Hub:0274-7818439/6545500 (Cpt)
Di Bthkan Tng Pemasar IT Dev Bisa Komp&Internt(Karir,B onus,Gaji)KrmCV ke:
Kerj mdh hsl lmyn 50-100rb/hr sbg sales soal&LKS SD.Sy rt min SMA,mtr,SIM,jujur,nganggur.Dtg ke Pedak Gg.Alamanda 388 utr Sorowajan Yk.
Bth krywti u/ isi ulang prfm impr t min.SMU,pny mtr 1m gg,H:Istana Parfum Jl.Mojo 32 Baciro.T:549963
Butuh Cpt Kryawan/ti u/Staf Kntor Min SMU Lmrn pd Rosi ta SE BBC Plaza 13 babarsari Yogya T.6533488
But:Satpam,Staf Notaris,BPR/Bank, Sopir,STM,PRT,Colekt or,Pelayan Toko Dll.Hub.LestariKarya.T.7885316
Bth kary HP pa/pi pnglmn prnh krj dibdngnya min.SMU pn mpln mnrk jjr,pnya mtr sndri.Lmr krm Andita Ce ll Ramai Mall LtI/B08 max.26-4-07
Mei 8, 2007 at 12:46 pm
s4ut_Harahap (kontingen sumut) : Memang IPDN pencetak manusia-manusia yang tahan banting kok
kalau nggak kuat ya matilah…
————–
hhAHAHA
YG GW LIAT MALAH PRAJA2 IPDN KAYAK BANCI KALENG
WAKTU BUNUH BERANI, WAKTU DIADILI PADA GAK MAU NGAKU SEMUA
PENGECUT KALIAN SEMUA IPDN!!!
Mei 8, 2007 at 12:47 pm
huhh.. Dasar…
Metrotvnews.com, Sumedang: Kasus kekerasan kembali terjadi di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Sumedang, Jawa Barat. Seorang praja muda asal Aceh, Nanda Rizky, luka di bagian telinga karena dikeroyok praja dari daerah Papua. Akibat luka itu, Rizky harus mendapat tiga jahitan.
Menurut Kepala Polres Sumedang AKBP Budi Setyawan, penganiayaan terjadi Ahad (6/5) malam di Barak Jawa Barat. Kejadian berawal ketika Rizky ditegur oleh Dominggus Nusagalang, praja asal Papua, karena kedapatan merokok di lingkungan barak. Karena tegurannya diabaikan, Dominggus langsung memukuli Rizky dan empat rekannya.
Setelah itu, Rizky kemudian dilarikan ke klinik asrama IPDN karena mengalami luka di telinga bagian kiri. Sementara Dominggus Nusagalang diperiksa di Polsek Jatinangor. Empat rekan Rizky yang menjadi korban kekerasan juga diminta keterangan serupa.
Di tempat terpisah, tiga orang praja nindya IPDN harus menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Barat karena kedapatan mengkonsumsi narkoba. Menurut Kepala Bagian Pengasuhan IPDN Ilhami Bisri, ketiganya ditangkap Ahad malam. Dari hasil tes urine diketahui kencing ketiganya mengadung zat-zat psikotropika. Polisi kemudian memeriksa kamar ketiganya dan menemukan narkoba.(DOR)
Mei 9, 2007 at 2:40 pm
dasar keterlaluan……………..
udah jadi sorotan tidak bisa menjaga diri….
tindak kekerasan tinggalkan, hargai orang yg menegur karena benar………
tiga orang nindya praja harus berurusan dengan kepolisian karena ganja……….
gimana ni praja, mengapa loe2 ga bisa mengendalikan diri!!!!!!!!!!!
katanya ada ISQ??????????
tuh yg ngeganja itu mantul kaga ikut ISQ????
para pengasuh gimana ni, masa yg lain ikut kegiatan mereka tidak?????????
tanya ken apa??????????
buang tuh orang2 yang bejat, jangan sampe 100-200 orang bejat, 1000-4000 orang kena getahnya………
Mei 9, 2007 at 3:03 pm
Warga Kampung Pisang Ternate Maluku Utara, dibuat geger dengan penemuan orok bayi yang ditanam hidup-hidup oleh sepasang kekasih di kota Majang ini.
Lebih mengagetkan lagi, pelakunya sepasang mahasiswa yaitu Sy dan BK. Untuk itu, polisi membawa tersangka untuk membongkar sendiri bayi hasil hubungan gelap mereka yang ditanam hidup – hidup di kebun pisang.
Kondisi orok bayi berjenis kelamin laki – laki ini, tinggal menyisahkan tulang belulang dibalut kain jilbab. BK mengaku nekat menggugurkan kandungan yang sudah berusia 7 bulan, karena malu perbuatan aib mereka tercium teman – temannya di kampus. Mahasiswa semester 4 dan 6 ini mengaku saat itu panik, karena tidak menyadari hubungan intim mereka ternyata membuatnya mengandung. Karena malu, keduanya lalu sepakat menggugurkan kandungan dan menguburkan janinnya di kebun pisang. (Jabartianotak/Dv)
MAHASISWA COY………….
JAUH SAMA ORANG TUA COY……..
KELAKUANNYA SEPERTI GITU…………….
Mei 11, 2007 at 5:30 pm
IPDN memang harus diterusken, dikarenaken dia adalah sekolah yahut yang mencetak para peserta kelompencapir tingkat kelurahan.
sebagai seseorang yang menginginken masyarakat pedesaan yang cerdas, maka peran serta IPDN dibutuhkan pedagang roti trenggiling dan tukang tambal ban kereta ekspres jurusan akherat.
apabila ada yang menginginken IPDN dibubarken, maka itu adalah sebuah nonsens!!! karena zaman sekarang sangatlah sulit mencari pedagang jambu yang ekslusif.
sekian dan atas perhatiannya saya ucapken terima kasih…
Mei 13, 2007 at 8:38 pm
cewe gue diambil anak ipdn
Mei 14, 2007 at 4:57 pm
loh..kok gak diupdate lg ni blog..apa gara2 di teve udh jarang diangkat ya..
asyik dong ya..”putra-putri terbaik bangsa” bisa gebukin juniornya lagi..
kan tanpa elo2 pada,birokrasi indonesia akan lumpuh,karena elo dilatih untuk mengabdi,menjaga rahasia negara dan sebagai komponen cadangan bela negara..makanya fisik elo harus kuat gebug n selalu ngerasa apa yg elo lakuin itu penting untuk indonesia….
guess what…tanpa elo..indonesia akan tetep survive, birokrat akan diisi oleh org2 yg lebih profesional n gak cacat jiwa n moralnya kayak elo…
jadi..mending elo minta dibubarin aja deh..plg ke daerah masing2 n nerusin sekolah disana..karena kami gak butuh birokrat yg suka gebugin juniornya…baru jd praja aja udh suka menindas..apalagi jadi camat..pretttt!!!!
Mei 15, 2007 at 4:07 pm
Kalian ini memang pecundang-pecundang dungu. Kematian adalah soal biasa. Mati dalam tugas juga soal biasa. Di AKABRI juga banyak yang mati, demikian juga di gunung, banyak pendaki yang mati. Di jalan raya banyak juga yang mati. Apa jalan raya harus ditutup? Apa gunung harus ditutup supaya tidak ada lagi pendaki yang mati?
Biar bagaimanapun, kami, praja dan alumni IPDN adalah putra-putri terpilih bangsa ini. Kami dibiayai negara, diberi kepastian masa depan. Beda dengan kalian, lulus kuliah belum tentu dapat kerjaan (kasian deh lo.. ).
IPDN membudayakan kekerasan? Asal tau saja saudara2, kekerasan sudah ada dari dulu. Indonesia juga merdeka melalui jalan kekerasan. Ngerti sejarah gak sih pada kalian? Katanya pinter2, tapi gitu aja kok gak ngerti.. :p
Soal seks bebas? Apa urusan kalian? ini urusan pribadi. Walaupun ada aborsi, kami tidak meminta sepeserpun dana aborsi dari kalian.
Kami memang didik bukan sebagai akademisi kelas tempe kayak kalian. Mungkin kalian2 yang lulusan PTN kayak ITB, UI, UGM dll boleh bangga. Tapi apa sih yang udah kalian bikin? Setelah 5-6 taun disubsidi uang rakyat, paling2 kalian jadi yuppie dan hidup enak. Cicil rumah, beli mobil, piknik, dll. Mana kontribusi kalian kpd rakyat? Kalian sama busuknya dengan kami!
Dilihat dari prestasi akademis, kalian2 yg lulusan PTN terkenal juga omong kosong. Coba tunjukan prestasi kalian. Wong kita bajaj aja masih import dari india, peniti dari cina, dll. Mana lulusan itb? mana lulusan ui, dll?
Mei 15, 2007 at 6:13 pm
IPDN_LOVER
Guobloookkkk apa dungu neh anak….
kematian adalah hal yang biasa…
dengan cara ditendang2 kaya gitu…biasa dia bilang….
Asu nyebutnya dungu aja ya…. biar rada sopan…
tugas kalian itu nantinya apa…???
Asu tidak pernah sekolah…
apa otakkamu itu sama dengan otak asu ini…??
Dungu kok dibiarin terus….
Mei 15, 2007 at 6:33 pm
SUMEDANG – Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) benar-benar bobrok. Tak hanya kasus penganiayaan dan seks bebas, tapi juga ada praja yang terjerat kasus narkoba.
Kemarin kampus calon camat itu menjatuhkan sanksi kepada 33 praja karena terlibat berbagai kasus. Lima praja diberhentikan karena telah mengundurkan diri, tiga praja terlibat narkoba, dan sisanya melanggar disiplin dan berkelahi antarpraja. Untuk tiga praja yang terlibat narkoba, bentuk sanksinya ditetapkan setelah berkas pemeriksaan dari Polda Jabar dan Polres Sumedang diterima.
Apel luar biasa penjatuhan sanksi digelar di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, pukul 08.00. Namun, saat protokoler meminta ke-33 praja yang melanggar maju ke dekat mimbar, tidak ada satu pun yang mengindahkan panggilan tersebut. Baru setelah pengasuh dimintai bantuan, beberapa praja terlihat berjalan mendekati mimbar. Mereka berdiri menghadap ribuan praja lain yang berkumpul di Lapangan Parade.
Dari 33 praja yang dijatuhi sanksi, hanya 14 praja yang menghadiri apel luar biasa tersebut. Selain yang telah mundur dan terlibat narkoba, praja pelanggar disiplin dikenai sanksi penurunan pangkat dan tingkat.
Penjatuhan sanksi disiplin ditandai dengan pencabutan tanda pangkat 14 praja yang hadir oleh Pelaksana Tugas (Plt) Rektor IPDN Johanis Kaloh. Pangkat mereka diganti dengan yang lebih rendah atau satu tingkat di bawahnya. Setiap praja juga menerima sebuah map kuning berisi surat keputusan (SK) penjatuhan sanksi. Saat sanksi itu diberikan, beberapa praja tampak tertunduk. Apalagi, sejumlah wartawan foto dan elektronik mengabadikan mereka.
Khusus lima praja yang diberhentikan dengan hormat karena mengundurkan diri, tetap diwajibkan mengembalikan atribut lembaga dan uang kuliah masing-masing dengan nilai beragam. Kelima praja itu adalah Imelda Devalina, Novela Margaritha, Yudi Rohimullah, Vera Amelia, dan Teuku Hendra Kusuma.
Dalam sambutannya, Johanis mengaku kecewa dengan masih banyaknya praja yang melanggar disiplin. Untuk itu, Johanis meminta seluruh praja betul-betul mematuhi aturan yang sudah digariskan. Sebab, kata dia, bukan tidak mungkin apel serupa kembali digelar jika praja terbukti melanggar disiplin.
“Saya bangga dengan praja yang mematuhi aturan. Tetapi, saya juga kecewa dengan masih banyaknya praja yang melanggar. Saya ingatkan sekali lagi, tunjukkan bahwa kalian praja. Ini peringatan terakhir. Jangan pernah kembali melakukan pelanggaran. Apel luar biasa seperti ini bukan tidak mungkin kembali digelar dalam waktu dekat,” kata Johanis dengan nada tinggi.
Sementara itu, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) IPDN Burhanuddin Dalil mengatakan tidak mengetahui alasan ketidakhadiran praja lain yang dijatuhi sanksi. Yang jelas, lanjut dia, lima praja yang diberhentikan dengan hormat memang sudah tidak ada di kampus. Praja lainnya, kata dia, absen tanpa alasan yang jelas.
“Bisa saja mereka sudah mengetahui akan ada upacara penjatuhan sanksi. Secara psikologis mereka tertekan, jadi tidak mau hadir dalam apel luar biasa ini,” katanya.
Disinggung penjatuhan sanksi bagi tiga praja yang terlibat pemakaian narkoba, Burhanuddin mengaku akan dilakukan secepatnya dalam upacara serupa.
Sementara itu, siangnya 11 anggota DPD mengunjungi IPDN. Mereka bermaksud menyelidiki perkembangan kasus yang terjadi di IPDN, baik kekerasan maupun sistem pendidikan. Rombongan DPD dipimpin Ketua Panitia Ad Hoc III, Mochamad Surya. Rombongan itu diterima Johanis Kaloh dan sejumlah pejabat IPDN lainnya. Pertemuan berlangsung di aula rektorat IPDN.
Dalam pertemuan tersebut sejumlah anggota DPD masih menanyakan seputar kekerasan di IPDN, termasuk jumlah 35 praja yang meninggal versi Inu Kencana. Selain itu, mereka meminta penghapusan tata tertib kehidupan praja yang terlalu kaku. (gie)
Mei 16, 2007 at 12:04 pm
Mas Garut tabah lah… pasti cewe anda telah bolong bolong ditembus anu dari anak IPDN tersebut. Mereka telah terbiasa untuk free sex di kampusnya. Apa lagi dengan cewe anda…..
Kok nggak ada kata2 kentut dari anak2 Institut Pemerkosaan Dalam Negeri seeeehhhhh katro!!!!
Mei 16, 2007 at 3:17 pm
Tim Evaluasi IPDN tidak akan merekomendasikan pembubaran IPDN, mereka juga telah mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya di kampus tersebut…….
jika memang sangat bobrok tidak dapat diperbaiki mereka pasti merekomendasikan pembubaran IPDN…
jika anda2 baca berita di atas tidak ada praja yg diberi sanksi karena telah melakukan tindak asusila, adapun yg diberhentikan karena tekanan dari keluarganya……
dan jika memang benar menurut persi INU jumlah Praja yg meninggal karena tindak kekerasan 35 orang berarti dalam satu tahun telah terjadi pembunuhan 2 orang, buktinya seperti itu gak????
jika memang terjadi pasti setiap tahun media masa ramai meberitakan IPDN…..
terus kemudian anda beranggapan bahwa kasus2 pembunuhan tsb ditutup-tutupi, coba anda2 pikirkan bagaimana jika teman anda dianiaya oleh senior kemudian mati, bagaimana reaksi anda, apakah akan diam atau melaporkan?????
anda2 kan punya hati nurani, dan semua manusia pada dasarnya punya….
seharusnya anda2 segera insaf!!!
semua praja menanggung beban bahwa mereka dianggap biadab oleh orang lain!!!
apakah tidak ada hati nurani dalam diri anda2 semua………..
Mei 16, 2007 at 5:31 pm
yang biadab kan yang ga mau bongkar kasus…
biadab mana sama yang ngasih komentar…
Enak jadi Asu…..
Mei 18, 2007 at 12:03 pm
STPDN>>IPDN
banyak banget cerita yang beredar di publik tentang miringnya kasusu yanga ada di sekolah bergengsi ini. saya adalah orang luar yang juga menjadi pengikut berita dari IPDN karena alasan yang tak hanya segelintir. pandangan yang miring tentang IPDN menghimpun opini publik negative dan tuntutan akan pembubarannya. mungkin ini karena ketertutupan IPDN sendiri. publik hanya menilai dari”kulit” tak bisa berbicara tentang “urat saraf nadi serta organ dalam” tentang karena IPDN dinilai begitu megah dan dalam persaingan sebuah”istana” IPDN dinilai selalu ada ajang “pertahanan nama”.
Nama sekolah kebanggaan bangsa tempat para pemimpin dari segala bentuk profesi ada disini. dia menjadi penunjuk jalan bagi “rakyatnya”. IPDN harus mengenalkan diri pada “calon rakyat” agar segala nilai negativ, membantu rakyat agar kembali percaya pada pemimpinnya. apalah jadinya bila yang tersebar adalah sisi negativ yang membuat semakin yakinnya rakyat tak ada yang benar dengan sekolah calon pamong ini, karena anda semua para praja lihatlah di dunia diluar IPDN rakyat kini seakan tak terlalu peduli lagi dengan apa yang dikatakan pemimpinnya. kami akan terus menghujat apabila kepercayaan yang kami beri tak dianggap lagi. janganlah anda selalu salaing menggencet tapi buktikan diri ANDA tidaklah seburuk yang dikatakan publik….
salam…
Mei 18, 2007 at 9:25 pm
pertanyaan gw,
menurut lo, ada yang salah ngk dengan sistem kalian?
menurut lo, apakah ‘perbuatan2’ yang sering kami lihat di tv itu hal yang biasa?
menurut lo, apakah semua itu normal dan biasa saja?
kalau jawaban lo,
ngk ada yang salah,
itu semua adalah hal yang biasa,
dan semua itu normal dan membuat kami lebih berkembang.
kalau lo menjawab sesuai diatas (setidaknya satu), maka coba ubah cara berpikir lo, ubah cara berpikir lo seperti cara berpikir anak sma yang belum masuk ‘institute’ini, coba berpikir seperti ibu2 yang anaknya kuliah di univ. lain, coba berpikir seperti tukang becak yang ada dipinggir jalan, coba berpikir seperti guru sd yang biasa mengajar bahasa indonesia, coba berpikir seperti anak-anak yang suka bermain bola, coba berpikir bahwa dunia ini luas, dan dunia ini ngk cuman sebuah kampus seluas beberapa hektar, coba berpikir kalau lo tuh salah, coba berpikir kalau lo tuh perlu memperbaiki diri, coba lo berpikir kalau dunia ini lebih luas dari pada yang lo bayangin, coba lo berpikir bahwa indonesia ngk cuman butuh seorang tukang cap/stempel, indonesia butuh banyak orang, butuh gw, butuh dia, kita, butuh kami, butuh mereka, dan juga butuh elo….
Mei 19, 2007 at 1:47 am
Metrotvnews.com, Sumedang: Serangkaian peristiwa kekerasan dan berbagai pelanggaran yang dilakukan para praja benar-benar membuat gerah petinggi Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Tak mau tercoreng untuk kesekian kalinya, pihak IPDN mulai mengambil tindakan-tindakan tegas terhadap para praja bermasalah. Rabu kemarin, petinggi IPDN kembali memecat 13 praja yang terbukti melakukan tindakan asusila. Sebelumnya, pihak IPDN telah memecat lima praja yang melanggar berbagai aturan keprajaan.
Ketua Komisi Disiplin IPDN Burhanudin Jalil kepada wartawan di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (17/5), mengatakan, dari ke-13 praja yang dipecat, dua di antaranya terbukti melakukan tindakan asusila. Sedangkan sembilan praja lainnya diberhentikan dari IPDN karena meninggalkan kampus lebih dari tujuh hari.
Sebelumnya pada 14 Mei silam, IPDN juga memberikan sanksi kepada 32 praja yang melanggar aturan, lima di antaranya dipecat. Kelima praja yang dipecat diwajibkan mengembalikan biaya pendidikan ke IPDN. Pemberian sanksi kepada 32 praja bermasalah dilakukan dalam apel luar biasa yang dipimpin pejabat pelaksana tugas Rektor IPDN Johanes Kallo. Menurut Johanes, ke-32 praja telah melanggar peraturan disiplin keprajaan, di antaranya mabuk minuman keras, memakai narkoba, berkelahi dan membolos.
Selain kasus kekerasan senior terhadap yunior yang mengakibatkan puluhan praja IPDN tewas, di kampus pencetak calon pejabat itu ternyata juga ditemukan sejumlah kasus yang tidak kalah mencengangkan. yakni aborsi dan praktik suap. Menurut Andi Asikin, dosen IPDN, dugaan praktik suap dan pungutan liar marak terjadi di kampus pencetak birokrat tersebut. Contohnya, menurut Andi, beberapa praja yang sudah dipecat bisa diangkat kembali setelah membayar uang hingga belasan juta rupiah.
Kasus aborsi juga marak terjadi di IPDN. Hal ini kerap dilakukan para praja yang hamil di luar nikah. Beberapa aktivitas politik yang dinilai berlebihan juga kerap ditemukan. Menurut Andi, pihaknya pernah menemukan sejumlah praja yang sengaja membuat kaos berlogo gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Para petinggi IPDN juga sering menggunakan kekuasaan mereka untuk memaksa para praja memilih partai politik tertentu. Ini kerap dilakukan menjelang pemilihan umum.(DEN)
Mei 19, 2007 at 5:50 pm
lanjutkan perjuanganmu juniorku di IPDN
LANJUTKAN TUJUAN MULIA KITA
JADIKAN ALUMNI IPDN ANGKATAN KELIMA
REBUT KEKUASAAN
HIDUP IPDN
Mei 19, 2007 at 5:52 pm
IPDN TETAP JAYA!
BUNUH SEMUA WARGA SIPIL!
KUDETA SEKARANG JUGA!
PKI BARU TELAH LAHIR!
Mei 19, 2007 at 7:00 pm
LANJUTKAN CU…..
KAKEK SUDAH RENTA…
KAKEK SEBENTAR LAGI SUDAH MAU MODAR…
TETAP LANJUTKAN AGENDA PUKUL MEMUKUL…
KALAU TIDAK DENDAM KALIAN KEPADA PENDAHULU KALIAN TIDAK AKAN TERBALASKAN
KALAU ADA YANG MATI BIAR NANTI MENEMANI KAKEK
TAPI INGAT JANGAN SAMPAI TERDENGAR SAMPAI KELUAR…
ITU AKAN MEMBAHAYAKAN PADEPOKAN KITA CU…
KALAU ADA YANG MATI SEGERA KUBURKAN DI BELAKANG PADEPOKAN….
ILMU KALIAN SUDAH CUKUP KAKEK RASA…
SUDAH SAATNYA KALIAN MENCOBA UNTUK MEMBUNUH..
SELAMAT MENCOBA CU…
Mei 21, 2007 at 2:04 pm
sistem di dalam kampus IPDN menurut saya baik, tidak ada yg salah, semua mengajarkan dan mendidik untuk menjadi baik, hanya mungkin sebagian dari orang2 yg ada dlm sistem tsb melanggarnya…..
tuan2 kan baca semua pemberitaan mengenai IPDN bagaimana nasibnya praja2 yg melanggar????
kasus narkoba, aborsi, penganiayaan, dll apakah mereka dilindungi????
mereka semua mendapatkan sanksi….
jika memang sistemnya salah praja2 yg melanggar pasti akan dilindungi, karena sistemnya juga seperti itu.
mengenai “perbuatan2” yg biasa ditampilkan di tv
itu adalah rekaman ketika pelantikan anggota korps brum band awal tahun 2003 sebelum terjadinya kasus wahyu hidayat, tidak semua praja mengalami seperti begitu. yg merekam kegiatan tsb bukan wartawan tapi praja sendiri anggota korps tsb, logikanya jika direkam adalah hal yg biasa atau jarang terjadi???
Mei 21, 2007 at 3:49 pm
Andi azikin pernah jadi dosen pelatihan di IPDN tapi sekarang tidak lagi, saya bertanya pada teman2, kira2 kapan andi azikin bertemu dengan praja?????? (ketika ngajar kan)
apakah setiap hari dia bertemu dengan praja???
apakah dia lebih mengenal praja ketimbang para pengasuhnya??? yg nota bene pengasuh bersama praja mulai dari aerobik pagi sampai apel malam (05.00 – 21.00)
tolong tanyakan pada andi asikin Partai mana yg dipaksakan oleh pejabat IPDN kepada Praja,,,,
di IPDN Partai yg dapat suara banyak adalah PKS, PAN, GOLKAR, PDIP, PDS, Demokrat.
jika tidak percaya silahkan teliti langsung….
Mei 25, 2007 at 1:14 pm
To : ASU,
Anda jangan cuma bisa marah2 dong. Coba kasih pendapat kamu yang rasional. Kamu pernah sekolah kan? Masak pendapat anak sekolahan kayak gitu…
Di IPDN tidak diajarkan emosi, tapi tindakan nyata. Soal kematian itu.. hmm, kita mo bilang apa? Toh itu sudah terjadi dan the show must go on, tul gak?
Asu, kamu tuh gak lebih pintar dari kami2 ini. Kami tuh cuma bisa marah2 tanpa bisa kasih argumentasi yang valid. Saran saya, coba lebih banyak baca, diskusi dan belajar. Jangan kebayakan browsing, chatting dan maen game… 🙂
Salam
Mei 25, 2007 at 2:43 pm
Asu kok sekolah…..
gurunya siapa…????
asu ya ditindas itu adanya…..
kalau Asu pinter bukan asu namanya….
Apa ya namanya….?????
Mei 25, 2007 at 6:33 pm
hehe…
berita terbaru ryaas rasyid memberikan 3 opsi yg intinya mengarah pada “PEMBUBARAN IPDN”
hehe…silakan omong kosong disini semua anak IPDN
toh akhirnya juga dibubarin nih sekolah para psikopat
kalau masih nekat juga, mari kita semua rakyat Ind…BAKAR IPDN!!!!!
IPDN BIANG PEJABAT KORUP!!
Mei 25, 2007 at 10:47 pm
Hihi .. kyaknya IPDN bubar d, liat aja 3 opsi recovery IPDN dr Ryas Rashid.Beliau sendiri bilang di Metro TV (22/5) kl IPDN g ikutin opsi dia, kiamat semua disana. MAMPUS.
Hr ini (25/5) praja IPDN ngumpulin tanda tangan spy IPDN gak dibubarin. Bunga ngeliatnya bgini :
1. Praja IPDN beneran lebih takut ama seniornya utk tutup mulut drpd ama pemerintah (yg nanti bkl jd atasn mrk stlh lulus). Senior bilang nungging, nungging dia, tp pemerintah bilang ganti sragam lsg protes, senior bilang guling, gulinglah dia ampe mati, padahal pemerintah bilang bubar …protes… ini siapa yg geblek seh.
2. Ngumpulin tanda tangan spt itu populer bgt di kampung2 pas pemlihihan lurah. Pas calonnya gak kepilih lsg ngumpulin tanda tangan tanda protes, ato cap jempol darah. Dipikirnya hukum bs kalah dgn pengerahan masa. Kayak gini calon pemimpin negara ini? Kayak gini pola pikir putra-putri terbaik bangsa? Kalo kalian emang terpelajar -wahai praja IPDN- pake cara2 yang terpelajar gitu, negara ini negara hukum, bukan negara preman.
3. Gimana Praja IPDN mo mimpin bangsa ini klo mrk hanya peduli sm nasib mrk sendiri. Mrk berjibaku tutup mulut (GTM katanya mah), bela2in almamaternya tercinta, brusaha spy IPDN gak dbubarin. Tolong d, liat kinginan rakyat d… 200jt rakyat indonesia, lebih bnyak yg ingin IPDN bubar d drpd yg ingin trus. Liat aja polling2 d net, koran, tv, dll. Sedangkan mrk yg minta IPDN dibubarin tuh gada kaitan scr langsung ma IPDNnya dibubarin sukur, g dibubarin trserah. TP mikir jangka panjang dunks apa efeknya buat negara, apa efeknya buat bangsa, banyakan mana keuntungan klo diterusin ato dbubarin. Kami rakyat indonesia yg ingin IPDN bubar memikirkan kelangsungan hidup bangsa, sedangkan kalian praja IPDN (yg secara sporadis bikin spanduk tandatangan terpanjang itu) hanya mikirin nasib kalian sendiri. Itu kan yg ada dipikiran kalian? Kalo IPDN bubar SAYA mau kemana??? … Saving ur ass aja dpikiran kalian, gak mikir gimana nasib bangsa ini kedepan klo punya pemimpin egois spt kalian.
4. Sy tmbah prihatin…brarti bner bhw kejadian2 d IPDN bukan kesalahan OKNUM, tp seluruh SISTEM IPDN yg kacau. Sayang banget. Anak2 pinter spt kalian hrus dicuci otak begitu rupa ama SISTEM yang bobrok.
Udah d, Bubar aja ..
Mei 27, 2007 at 2:57 pm
bangunin gue kalo dah bubar yah….kebetulan butuh kacung, sopir, tukang kebun, satpam, pembantu, tukang masak, dll. ayo, rame2 daftar jadi (calon) babu camat…..
Mei 27, 2007 at 3:01 pm
sialan tuh rasyid. kasih opsi2 yang intinya mau bubarkan ipdn. bakar rumahnya, jarah, bunuh semua keluarganya
ipdn angkt 13
Mei 28, 2007 at 2:22 am
Huehuehuehueee.e….
Ruaemmee Bagetzzzzz
Seru nih seruuuu
Mei 29, 2007 at 3:47 pm
Kami lulusan STAN
Kerja kami disediakan senjata baik pistol maupun laras panjang
tapi kami tidak pernah memperlakukan adik kelas kami dengan tidak baik.
Jiwa corsa kami cukup bagus
IPDN aduh !!!
Mei 29, 2007 at 8:18 pm
buat adik2 yang masih kuliah,
tabah. tetap kepala dingin. hanya dengan demikian kita bisa merencanakan pembalasan. siapa menebar angin akan menuai badai. Inu K, Rashid, dll. jangan congkak dulu. perjuangan belum usai, bahkan belum dimulai.
adik2, tetap semangat, kami akan membantu sebisanya. Marilah kita berkonsolodasi, tentukan arah langkah dan siapkan pembalasan setimpal buat penghianat2. Ingat, mereka layak mati.
Jayalah IPDN. Bhinneka Nara Eka Bhakti.
Mei 31, 2007 at 12:47 am
Angkatan 13
“Ingat, mereka layak mati.”
hahaha….moral yang bagus…
teruskan bunuh membunuh….
bubar pada akhirnya…
Juni 1, 2007 at 12:18 am
Saya Dukung sepenuhnya IPDN……
Hidup ini memang keras…Jadi kita juga keras……
Kalau mau tantangan dalam hidup masuk aja IPDN..
Dijamin menantang baik secara fisik maunpun non-Fisik
Daripada masuk PTN…Nganggur Puollll
PTN (Perguruan Taik Negeri)
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!! Hidup IPDN !!!!!!!!!
Juni 1, 2007 at 2:12 am
tantangan fisik ?
institut apa padepokan ya?
padepokan aja patutnya…..
IPDN ganti nama jadi padepokan nih…
tapi kalau padepokan terlalu bagus….
masih diajarin moral di padepokan….
diganti apa ya enaknya nama IPDN ?
Juni 1, 2007 at 6:42 pm
Percaya gak kalo gw goblok..goblok..super goblok banget? Ini komentar gw kalo kalian gak percaya kalo gw itu beneran goblok…
Kalian ini memang pecundang-pecundang dungu. Kematian adalah soal biasa. Mati dalam tugas juga soal biasa. Di AKABRI juga banyak yang mati, demikian juga di gunung, banyak pendaki yang mati. Di jalan raya banyak juga yang mati. Apa jalan raya harus ditutup? Apa gunung harus ditutup supaya tidak ada lagi pendaki yang mati?
Biar bagaimanapun, kami, praja dan alumni IPDN adalah putra-putri terpilih bangsa ini. Kami dibiayai negara, diberi kepastian masa depan. Beda dengan kalian, lulus kuliah belum tentu dapat kerjaan (kasian deh lo.. ).
IPDN membudayakan kekerasan? Asal tau saja saudara2, kekerasan sudah ada dari dulu. Indonesia juga merdeka melalui jalan kekerasan. Ngerti sejarah gak sih pada kalian? Katanya pinter2, tapi gitu aja kok gak ngerti.. :p
Soal seks bebas? Apa urusan kalian? ini urusan pribadi. Walaupun ada aborsi, kami tidak meminta sepeserpun dana aborsi dari kalian.
Kami memang didik bukan sebagai akademisi kelas tempe kayak kalian. Mungkin kalian2 yang lulusan PTN kayak ITB, UI, UGM dll boleh bangga. Tapi apa sih yang udah kalian bikin? Setelah 5-6 taun disubsidi uang rakyat, paling2 kalian jadi yuppie dan hidup enak. Cicil rumah, beli mobil, piknik, dll. Mana kontribusi kalian kpd rakyat? Kalian sama busuknya dengan kami!
Dilihat dari prestasi akademis, kalian2 yg lulusan PTN terkenal juga omong kosong. Coba tunjukan prestasi kalian. Wong kita bajaj aja masih import dari india, peniti dari cina, dll. Mana lulusan itb? mana lulusan ui, dll?
Gimana? Udah percaya belum kalo gw tuh goblok banget?
Juni 1, 2007 at 7:23 pm
Kematian karena kekerasan dianggap biasa….
pantesan saudara gw pada mati disate…..
dasar manusia….
diingetin berkali2 diulangin juga….
ya udah tutup aja…
matiin aja….
Juni 1, 2007 at 8:18 pm
@IPDN_LOVER
1. Kalian ini memang pecundang-pecundang dungu. Kematian adalah soal biasa. Mati dalam tugas juga soal biasa. Di AKABRI juga banyak yang mati, demikian juga di gunung, banyak pendaki yang mati. Di jalan raya banyak juga yang mati. Apa jalan raya harus ditutup? Apa gunung harus ditutup supaya tidak ada lagi pendaki yang mati?……….
IPDN membudayakan kekerasan? Asal tau saja saudara2, kekerasan sudah ada dari dulu. Indonesia juga merdeka melalui jalan kekerasan. Ngerti sejarah gak sih pada kalian? Katanya pinter2, tapi gitu aja kok gak ngerti.. :p
=============oOo================
Yah itulah… Kebanyakan orang goblok tuh gak sadar kalo dirinya dungu…. Kalo ada yg mati di jalan raya ya jalan ditutup sementara, buat penyelidikan. Di gunung juga gitu. Habis itu ya dibuka lagi, karena jalan raya berpengaruh bagi hajat hidup orang banyak. Gunung juga gitu kalo udah aman ya dibuka lagi, lumayan buat nambah2in pendapatan daerah.. IPDN??? Ya harusnya gitu juga… n buka lagi kalo ada manfaatnya yang bisa diambil (ada gak seh?). Kayaknya negara gak perlu keluar duit miliaran deh kalo cuma mo jadiin orang tukang tanda tangan, tukang stempel, vokalis ‘siap Pak!’. Mas/Mbak IPDN_LOVER yang kayaknya PAKAR SEJARAH… setau Saya yang cuma ngerti sedikit sejarah, kayaknya Indonesia merdeka dari jalur diplomasi deh… Perang itu sifatnya bela diri aja… Ok lah karena situ ‘PAKAR’ pendapat situ yang benar. Lalu pertanyaannya, itu khan dulu, jaman revolusi, perjuangan.. bodoh aja Indonesia kalo gak ngelawan… Nah sekarang? Buat apa? Udah gak jaman mas/mabk…. Pikir pake otak PAKARnya ya perlu atau gak itu d jaman sekarang ini… PAKAR!!! MASA GAK BISA SEH MIKIR BEGITU AJA.. ;))
2.Biar bagaimanapun, kami, praja dan alumni IPDN adalah putra-putri terpilih bangsa ini. Kami dibiayai negara, diberi kepastian masa depan. Beda dengan kalian, lulus kuliah belum tentu dapat kerjaan (kasian deh lo.. ).
===============oOo==================
Kayak gitu koq dibanggain lho….. Justeru karena belum pasti… kami jadi harus siap… Kami gak takut berjuang untuk memperoleh kepastian kami sendiri, memperjuangkan masa depan kami sendiri, gak minta-minta negara sampe ditendang-tendang, dipukulin tanpa alasan logis diem aja. Kalian Berani kayak Kami gak? Lagian jadi pegawai negeri aja bangga bener… Pegawai negeri ‘robot’ yang jalannya udah terbaca, umur 56 thn pensiun, 57 masuk rumah sakit, n 58 koit.. 😀 udahlah, kalo cuma bidang administrasi n birokrasi, gak usah bangga lah jadi pegawai negeri…. Justeru Indonesia yang bikin hancur karena bidang administrasi dan birokrasinya BOBROK!!
3. Kami memang didik bukan sebagai akademisi kelas tempe kayak kalian. Mungkin kalian2 yang lulusan PTN kayak ITB, UI, UGM dll boleh bangga. Tapi apa sih yang udah kalian bikin? Setelah 5-6 taun disubsidi uang rakyat, paling2 kalian jadi yuppie dan hidup enak. Cicil rumah, beli mobil, piknik, dll. Mana kontribusi kalian kpd rakyat? Kalian sama busuknya dengan kami!
=================oOo================
Ini protes atau pengakuan dosa ya?? Aku bukan anak kuliahan univ. negeri. n mo bilang, ayo dong tanyain ma diri kalian yang kuliah d univ. negeri terutama IPDN, cos neh lagi bahas IPDN n emang IPDN yg full subsidi. Nah.. udah tau khan.. uang negara jadi sia-sia kalo kalian, penerimanya, ga ngasih manfaat apa-apa. Mending buat yang lebih membutuhkan….
4. Soal seks bebas? Apa urusan kalian? ini urusan pribadi. Walaupun ada aborsi, kami tidak meminta sepeserpun dana aborsi dari kalian.
================oOo=================
Gaji kmu itu sebagian adalah UANGKU!!! dan UANG RAKYAT INDONESIA!!! PAHAM???? MAKANYA KAMU DISEBUT DIBIAYAI NEGARA… GOBLOK!!! Gitu aja mesti diteriakin…..
Juni 2, 2007 at 4:53 am
banyak juga nih comentarnya. Banyak makianya
Juni 2, 2007 at 1:29 pm
“Kami adalah putra putri terbaik bangsa”
hahaha… bangga ya? di ITB saja, spanduk penyambutan mahasiswa baru bertuliskan SELAMAT DATANG PUTRA PUTRI TERBAIK BANGSA, yang sudah menjadi tradisi, kini mulai dihapuskan. Disinyalir justru menimbulkan jiwa arogan mahasiswa nya. Boleh dah ntar spanduknua pindah ke IPDN. 😉
“Kalian ini memang pecundang-pecundang dungu. Kematian adalah soal biasa. …
Kami memang didik bukan sebagai akademisi kelas tempe kayak kalian. Mungkin kalian2 yang lulusan PTN kayak ITB, UI, UGM dll boleh bangga. Tapi apa sih yang udah kalian bikin? Setelah 5-6 taun disubsidi uang rakyat, paling2 kalian jadi yuppie dan hidup enak.
Mana lulusan itb? mana lulusan ui, dll?…..” (IPDN_LOVER)
hahaha… blm pernah ngrasain mati aja udh bisa bilang kematian soal biasa. Emangnya IPDN gak disubsidi rakyat gitu?
akhir 2005 kemaren ada anak bangsa yg menghebohkan duni dengan penemuannya (search aja nama yogi erlangga di google) eh giliran pulang ke indonesia malah dicuekin pemerintah, ya udah mending diluar negeri aja. sekarang dia di jerman.
Di Bandung aja, saat ITB bikin pembangkit listrik tenaga sampah kota, eh malah didemo ama masyarakatnya. sapa yang salah coba?
Saat insinyur Indonesia pengen berkarya untuk negeri dengan teknologi N250, dihabisin lewat reformasi. sapa yg salah?
Jangan salahkan klo lulusan ITB, UI dll memilih keluar negeri,
kenyataannya memang cuma ada tiga ID untuk bertahan di INdonesia (Ikatan Dinas, IDealis, dan IDIOT).
Tugas kalian lah klo nanti dipemerintahan, bisa gak menghargai karya anak bangsa?
BTW, dikota saya aja, mau seleksi masuk IPDN harus ada yg ‘nganter’. Klo gak ada hubungan sodara dengan pejabat pemda, gak bakalan tembus. Gimana itu??
Juni 3, 2007 at 8:32 am
one word for IPDN
SUX!!!!!!!!!!!!!!
Juni 6, 2007 at 7:11 am
Siapa sih eksekutor itu, bisa jadi “kita” juga adalah “sang eksekutor”
Mari kita bikin sederhana.
1. Terima semua masukan, sadari semua kesalahan, bagi yang salah, yang disini disebut oknum, yang tidak merasa sebagai oknum terimalah kenyataan ini, jangan anggap sebagai hukuman tapi anggap saja sebagai tambahan pembinaan mental dan rohani, berat memang tapi itu kenyataan yang ada di negeri ini, bukankah masyarakat kita memang terbiasa demikian, kalau negara kita disebut sebagai negara koruptor maka BANYAK yang akan mencak-mencak tidak mau disebut sebagai koruptor karena merasa tidak melakukannya, mungkin juga saya akan mencak-mencak meski saya belum tentu TIDAK PERNAH melakukan korupsi, jangan di kira yang KORUP itu cuma di lembaga pemerintahan, SAWASTA yang semau gue menentukan sesuatu berdasarkan kelompoknya itu juga bentuk lain dari perilaku korup, wong negara kita disebut negara koruptor saja negara nya tidak dibubarkan kok. Itu analogi nya)
2. Perbaiki diri, (ajak semua termasuk almamater)
3. Benahi dan buktikan bahwa mulai detik ini dan kedepan akan lebih baik
4. Kita ikuti “Pak Johanis Kaloh” yang tengah “bekerja” disana, dukung beliau meng-implementasi-kan, aplikasi-aplikasi, menegakkan SOP, sharing lah dengan beliau, ber-sinergi-lah dengan beliau agar tercapai akselerasi tinggi agar proses “recovery” berjalan lebih cepat, agar kita semua bisa senang dan tenang dan tak ada lagi alasan untuk mengeluarkan kata-kata cacian dan makian yang tidak perlu, yang hanya menjadikan kita TUA tapi belum tentu dewasa.
5. Hentikan kebiasaan hina menghina, orang yang ingin mengoreksi kalau memang dia benar-benar orang baik maka tidak akan muncul hinaan dan makian, kalau muncul hinaan dan makian ya sarua keneh/podo wae.
6. Mari sama-sama (kita semua termasuk saya) untuk tidak “memaksakan” teori pembenaran.
Intinya intropeksi, benahi, perbaiki, buktikan dan baktikan.
Life is full defiance but life is beautiful, make it so easy
Juni 7, 2007 at 5:46 pm
@GOEDANK
Yah itulah… Kebanyakan orang goblok tuh gak sadar kalo dirinya dungu…. Kalo ada yg mati di jalan raya ya jalan ditutup sementara, buat penyelidikan. Di gunung juga gitu. Habis itu ya dibuka lagi, karena jalan raya berpengaruh bagi hajat hidup orang banyak. Gunung juga gitu kalo udah aman ya dibuka lagi, lumayan buat nambah2in pendapatan daerah.. IPDN??? Ya harusnya gitu juga… n buka lagi kalo ada manfaatnya yang bisa diambil (ada gak seh?). Kayaknya negara gak perlu keluar duit miliaran deh kalo cuma mo jadiin orang tukang tanda tangan, tukang stempel, vokalis ’siap Pak!’. Mas/Mbak IPDN_LOVER yang kayaknya PAKAR SEJARAH… setau Saya yang cuma ngerti sedikit sejarah, kayaknya Indonesia merdeka dari jalur diplomasi deh… Perang itu sifatnya bela diri aja… Ok lah karena situ ‘PAKAR’ pendapat situ yang benar. Lalu pertanyaannya, itu khan dulu, jaman revolusi, perjuangan.. bodoh aja Indonesia kalo gak ngelawan… Nah sekarang? Buat apa? Udah gak jaman mas/mabk…. Pikir pake otak PAKARnya ya perlu atau gak itu d jaman sekarang ini… PAKAR!!! MASA GAK BISA SEH MIKIR BEGITU AJA.. ;))
————————————>
Ya itulah, kalo emang begitu, gak perlu kan bubarin IPDN. Cukup kegiatan di sana diliburkan sampe tim pencari fakta selesai kerja. Mosok ada kecelakan di jalan, jalannya dibubarin. Logika konyol dari mana? 😀
———————————-
Kayak gitu koq dibanggain lho….. Justeru karena belum pasti… kami jadi harus siap… Kami gak takut berjuang untuk memperoleh kepastian kami sendiri, memperjuangkan masa depan kami sendiri, gak minta-minta negara sampe ditendang-tendang, dipukulin tanpa alasan logis diem aja. Kalian Berani kayak Kami gak? Lagian jadi pegawai negeri aja bangga bener… Pegawai negeri ‘robot’ yang jalannya udah terbaca, umur 56 thn pensiun, 57 masuk rumah sakit, n 58 koit.. udahlah, kalo cuma bidang administrasi n birokrasi, gak usah bangga lah jadi pegawai negeri…. Justeru Indonesia yang bikin hancur karena bidang administrasi dan birokrasinya BOBROK!!
—————————————->
Itulah ceteknya pikiran kalian yang kuliah di PTN/PTS. Kami ini dipemerintahan tuh buat melayani kalian. Kalo ada yang kurang bagus di pemerintahan, ya itu salah Anda semua juga. Kenapa masih mau bayar pajak? kenapa masih ikut pemilu? Stuborn! Kami bangga jadi pegawai negeri, kami bangga dengan apa yang kami kerjakan. kenapa mesti malu? Karena pemerintahan kalian bisa kuliah, bisa kerja, bisa berkarya. Sadar gak bro(s)?
Ini protes atau pengakuan dosa ya??
Pengakuan dosa untuk apa? Bullshitlah pengakuan segala macam!
————————
Aku bukan anak kuliahan univ. negeri. n mo bilang, ayo dong tanyain ma diri kalian yang kuliah d univ. negeri terutama IPDN, cos neh lagi bahas IPDN n emang IPDN yg full subsidi. Nah.. udah tau khan.. uang negara jadi sia-sia kalo kalian, penerimanya, ga ngasih manfaat apa-apa. Mending buat yang lebih membutuhkan….
—————————————>
Siapa yang lebih membutuhkan? Kalian dari PTN? Bah, saat lulus sama sekali gak ada pengabdian buat rakyat. Kalo pun ada, ya lulusan IPDN lebih banyak karena mengabdi pada rakyat.
Gaji kmu itu sebagian adalah UANGKU!!! dan UANG RAKYAT INDONESIA!!! PAHAM???? MAKANYA KAMU DISEBUT DIBIAYAI NEGARA… GOBLOK!!! Gitu aja mesti diteriakin…..
———————————————–>
Wajar kalo kalian bayar pajak, karena kalian bisa kayak juga secara gak langsung dari menindas orang lain. Kalian bisa gaji lumayan karena office boy kalian digaji kecil, supir perusahaan kalian digaji sangat kecil, dst. Sadar? Masih mo bilang itu usaha kalian sendiri?
Coba baca2 lagi tuh buku Adam Smith en Karl Marx.. Bleh… :p
Juni 9, 2007 at 6:49 am
Asu yang ga sekolah udah lumayan ngerti……
orang yang sekolah…dibayarin sama rakyat bertahun-tahun….
udah ngerti belum ya ?
kayaknya belum…….
masih belum bisa ngebedain…
Juni 11, 2007 at 6:59 am
Sex refers to the male and female duality of biology and reproduction. Unlike organisms that only have the ability to reproduce asexually, sexed male and female pairs have the ability to produce offspring through meiosis and fertilization. The two sexes attract one another and communicate their readiness to procreate through differences in their biology.
An organism’s sex reflects its biological function in reproduction, not its sexuality or other behavior. The female sex is defined as the one which produces the larger gamete and which typically bears the offspring. In contrast, the male sex has a smaller gamete and rarely bears offspring. In some animals, sex may be assigned to specific structures rather than the entire organism. Earthworms, for example, are normally hermaphrodites.
Contents
[hide]
1 Animal species
2 Humans
2.1 Discordance
2.2 Social and legal considerations
3 References
4 See also
5 External links and further reading
Animal species
Main articles: Animal sexuality and Mating system
Animal sexual behavior takes many different forms, even within the same species. Researchers have observed monogamy, promiscuity, sex between species, sexual arousal from objects or places, rape, necrophilia, sexual orientation (heterosexuality, homosexuality, bisexuality and situational sexual behaviour) and a range of other practices among animals other than humans. Related studies have noted diversity in sexed bodies and gendered behaviour, such as intersex and transgender animals.
The study of animal sexuality (and primate sexuality especially) is a rapidly developing field. It used to be believed that only humans and a handful of species performed sexual acts other than for procreation, and that animals’ sexuality was instinctive and a simple response to the “right” stimulation (sight, scent). Current understanding is that many species believed monogamous have now been proven to be promiscuous or opportunistic in nature, a wide range of species appear to both masturbate and to use objects as tools to help them do so, in many species animals try to give and get sexual stimulation with others where procreation is not the aim, and homosexual behavior has now been observed among 1,500 species, and in 500 of those it is well documented. There are species that have 3, 4 or 5 sexes. For example:
the clam shrimp Eulimnadia texana has three sexes, that is, it is a triploid organism.[1]
harvester ant genus Pogonomyrmex has three sexes[2] or possibly four sexes[3]
the reptile tuatara might have four sexes[4]
Coprinus macrorhizus (Pers.) Rea might have three or four sexes[5]
Coprinus lagopus has four sexes[6]
Fausto-Sterling proposes that there are five sexes of humans [7][8]
Other species have exhibited evidence of 5 sexes[9]
Humans
Human Male and Female – Anatomical Features pointed out
See Human sexuality for information about sexual activities, sexual sensation, sexual gratification, and sexual intimacy between human beings
In humans, “sex” is often perceived as a dichotomous state or identity for most biological and social purposes – such that a person can only be female or male. But many factors, including one’s biology, environment, psychology and social context, have a role in determining how a particular person, and those around them, view their sex. Although the table below shows common differences between males and females, many people do not correspond to “male” or “female” with regard to every criteria.
“Primary” sexual characteristics are typically present at birth and directly involved in reproduction. “Secondary” sexual characteristics typically develop later in life (usually during puberty) and are not directly involved in reproduction. Differences between the sexes are known as sexual dimorphism. At the biological level these differences are usually:
Level Characteristics Female Male
Primary
Sex chromosomes XX XY
Gametes Ova Spermatozoon
Sex organs Ovaries Testes
Predominant Sex hormones Estrogen and Progesterone Testosterone
Anatomy of internal genitalia clitoral crura, vagina, uterus, fallopian tubes corpora cavernosa, urethra, prostate, seminal vesicles
Anatomy of external genitalia glans clitoris, labia, vulva, clitoral hood, perineal urethra penis, scrotum, foreskin fused perineum
Secondary
Height Relatively shorter Relatively taller
Body fat Relatively more
in certain areas Relatively less
Body form development “Hourglass” shape: 8 “Triangular” shape: ▼
Other Breasts and menstrual cycle Adam’s apple, beard and body hair
The relationship between the various levels of biological sexual differentiation is fairly well understood. Many of the biological levels are said to cause, or at least shape, the next level. For example, in most people, the presence of a Y chromosome causes the gonads to become testes, which produce hormones that cause the internal and external genitalia to become male, which in turn lead parents to assign ‘male’ as the sex of their child (assigned sex), and raise the child as a boy (gender of rearing). However, the degree to which biological and environmental factors contribute to the psychosocial aspects of sexual differentiation, and even the interrelationships between the various psychosocial aspects of differentiation, is less well understood as illustrated by the ongoing nature versus nurture debate.
Discordance
See also: transgender and third gender
Discordance is the term used to describe the extent to which people differ from the usual biological and psychosocial types described above. Some discordances are biological, such as when the sex of the chromosomes (genetic sex) does not match the sex of the external genitalia (anatomic sex) – this is known as intersex. Discordances between the biological and psychosocial levels (such as when the gender identity does not match the anatomic sex) or between the various psychosocial levels (such as when the gender role does not match the gender identity) are even more common, but less well understood.
In gender theory, the term “heteronormativity” refers to the idea that human beings fall into two distinct and complementary categories, male and female; that sexual and marital relations are normal only when between two people of different genders; and that people should follow roles determined by their gender. Instead, some people have sought to define their sexuality and sexual identity in non-polar terms, in the belief that the simple division of all humans into “males” and “females” does not fit their individual conditions. A proponent of this movement away from polar oppositions, Anne Fausto-Sterling, recognized five sexes: male, female, merm (male pseudohermaphrodite), ferm (female pseudohermaphrodite) and herm (true hermaphrodite). Although she was heavily criticized, her idea demonstrates the difficulty and imperfection of the current social responses to these variations.
Social and legal considerations
Main article: Sociology of gender
Forms of legal or social distinction or discrimination based on sex include sex segregation and sexism. Notably, some businesses, public institutions, and laws may provide privileges and services for one sex and not another, or they may require different sexes to be physically separated. Recently, western societies have moved towards greater sexual equality.
Politics is the process by which groups of people make decisions. It has been defined by David Easton as “the authoritative allocation of values for a society”[1]. Although the term is generally applied to behavior within governments, politics is observed in all human group interactions, including corporate, academic, and religious institutions.
Politics consists of “social relations involving authority or power”.[2] and refers to the regulation of a political unit, [3] and to the methods and tactics used to formulate and apply policy.[4]
Political science (also political studies) is the study of political behavior and examines the acquisition and application of power. Related areas of study include political philosophy, which seeks a rationale for politics and an ethic of public behavior, and public administration, which examines the practices of governance.
Contents
[hide]
1 Key political concepts
1.1 Government
1.2 Sovereignty
2 Political philosophies
2.1 Confucius
2.2 Plato
2.3 Aristotle
2.4 Niccolo Machiavelli
2.5 Thomas Hobbes
2.6 John Locke
2.7 Jean-Jacques Rousseau
2.8 John Stuart Mill
2.9 Karl Marx
2.10 Other philosophers
3 Political power
3.1 Normative faces of power debate
3.2 Postmodern challenge of normative views of power
3.3 Pragmatic view of power
4 Political spectra
4.1 Left-Right politics
4.2 Authoritarian-Libertarian
5 Authority and legitimacy
5.1 Traditional authority
5.2 Charismatic authority
5.3 Legal-rational authority
6 Footnotes
7 See also
7.1 Lists
7.2 Related topics
[edit]Key political concepts
[edit]Government
Main article: Government
A government is the body that has the authority to make and power to enforce laws, rules, and policies. Governments exist in all institutions that have laws, rules, or policies
The philosopher Plato classified governments into monarchies (the rule of one individual), oligarchies (rule by a small elite), timocracies (rule by one race or group over another) and democracies (rule by the governed).[5] Modern taxonomy separates monarchies (where succession is hereditary) from autocracies.
In more recent times, the distinction between forms of government has become more complex; in a constitutional monarchy, for instance, there is a monarch as head of state, but actual power is typically held by a parliament or legislative assembly of some description. A republic is the term usually used to describe nations without a monarchy.
Likewise, the definition of “democracy” has become less clear in more recent times; many nations with widely differing forms of government describe themselves as democratic. The North Korean constitution, for instance, describes North Korea as a democratic state,[6] but some commentators in Western nations have described it as a totalitarian dictatorship.[7]
Autocracy is a form of government in which unlimited or near-unlimited power is held by an individual or group, without effective constitutional limitations, who derive their power from force, rather than legitimacy.[8] The term is frequently viewed as pejorative, and many nations described as “dictatorships” have disputed this claim.
[edit]Sovereignty
Main article: Sovereignty
Sovereignty is the ability of a government to exert control over its sphere of influence free from outside interference.
[edit]Political philosophies
Main article: Political philosophy
[edit]Confucius
The Chinese philosopher Confucius(551-471 BCE) was one of the first thinkers to adopt a distinct approach to political philosophy. His philosophy was “rooted in his belief that a ruler should learn self-discipline, should govern his subjects by his own example, and should treat them with love and concern.”[9] His political beliefs were strongly linked to personal ethics and morality, believing that only a morally upright ruler who possessed “de”, or virtue, should be able to exercise power, and that the behavior of an individual ought to be consistent with their rank in society. He stated that “Good government consists in the ruler being a ruler, the minister being a minister, the father being a father, and the son being a son.”[10]
[edit]Plato
The Greek philosopher Plato(428-328 BC), in his book The Republic, argued that all conventional political systems (democracy, monarchy, oligarchy and timarchy) were inherently corrupt, and that the state ought to be governed by an elite class of educated philosopher-rulers, who would be trained from birth and selected on the basis of aptitude: “those who have the greatest skill in watching over the community.”[11] This has been characterised as authoritarian and elitist by some later scholars, notably Karl Popper in his book The Open Society and its Enemies, who described Plato’s schemes as essentially totalitarian and criticised his apparent advocacy of censorship.[12] The Republic has also been labelled as communist, due to its advocacy of abolishing private property and the family among the ruling classes; however, this view has been discounted by many scholars, as there are implications in the text that this will extend only to the ruling classes, and that ordinary citizens “will have enough private property to make the regulation of wealth and poverty a concern.”[13]
[edit]Aristotle
Aristotle
In his book Politics, the Greek philosopher Aristotle(384–322BC) asserted that man is, by nature, a political animal. He argued that ethics and politics are closely linked, and that a truly ethical life can only be lived by someone who participates in politics.[14]
Like Plato, Aristotle identified a number of different forms of government, and argued that each “correct” form of government may devolve into a “deviant” form of government, in which its institutions were corrupted. According to Aristotle, kingship, with one ruler, devolves into tyranny; aristocracy, with a small group of rulers, devolves into oligarchy; and polity, with collective rule by many citizens, devolves into democracy.[15] In this sense, Aristotle does not use the word “democracy” in its modern sense, carrying positive connotations, but in its literal sense of rule by the demos, or common people.[15]
[edit]Niccolo Machiavelli
In his work The Prince, the Renaissance Italian political theorist Machiavelli put forward a political worldview which described practical methods for an absolute ruler to attain and maintain political power. His work is sometimes viewed as rejecting traditional views of morality for a ruler: “for Machiavelli, there is no moral basis on which to judge the difference between legitimate and illegitimate uses of power.”[16] It is from Machiavelli that the term Machiavellian is derived, referring to an amoral person who uses manipulative methods to attain power; however, many scholars have questioned this view of Machiavelli’s theory, arguing that “Machiavelli did not invent ‘Machiavellism’ and may not even have been a ‘Machiavellian’ in the sense often ascribed to him.”[17] Instead, Machiavelli considered the stability of the state to be the most important goal, and argued that qualities traditionally considered morally desirable, such as generosity, were undesirable in a ruler and would lead to the loss of power.
[edit]Thomas Hobbes
In 1651, Thomas Hobbes published his most famous work, Leviathan, in which he proposed a model of early human development to justify the creation of polities, i.e. governed bodies. Hobbes described an ideal state of nature wherein every person had equal right to every resource in nature and was free to use any means to acquire those resources. He claimed that such an arrangement created a “war of all against all” (bellum omnium contra omnes). The book has been interpreted by scholars as posing two “stark alternatives”; total obedience to an absolute ruler, or “a state of nature, which closely resembles civil war…where all have reason to fear a violent death”.[18] Hobbes’ view can therefore be interpreted as a defense of absolutism, arguing that human beings enter into a social contract for their protection and agree to obey the dictates of the sovereign; in Hobbes’ worldview, “the sovereign is nothing more than the personal embodiment of orderly government.”[19] Hobbes himself argued “The final cause, end, or design of men (who naturally love liberty, and dominion over others) in the introduction of that restraint upon themselves, in which we see them live in Commonwealths, is the foresight of their own preservation, and of a more contented life thereby.”[20]
[edit]John Locke
The English philosopher John Locke was “one of the greatest philosophers in Europe at the end of the seventeenth century”.[21] His political philosophy is contained primarily in his Two Treatises of Government. In the First Treatise of Government, Locke refutes the theory of the Divine Right of Kings as put forward by Robert Filmer; he “minutely examines key Biblical passages”[22] and concludes that absolute monarchy is not supported by Christian theology. “Locke singles out Filmer’s contention that men are not ‘naturally free’ as the key issue, for that is the ‘ground’…on which Filmer erects his argument for the claim that all ‘legitimate’ government is ‘absolute monarchy’.”[22]
In the Second Treatise of Government, Locke examines the concept of the social contract put forward by other theorists such as Thomas Hobbes, but reaches a different conclusion. Although he agreed with Hobbes on the concept of a state of nature before existing forms of government arose, he challenged Hobbes’ view that the state of nature was equivalent to a state of war, instead arguing that there were certain natural rights belonging to all human beings, which continued even after a political authority was established. “The state of nature has a law of nature to govern it, which obliges everyone…being all equal and independent, no one ought to harm another in his life, liberty, health or possessions”.[23] According to one scholar, the basis of Locke’s thought in the Second Treatise is that “contract or consent is the ground of government and fixes its limits…behind [this] doctrine lies the idea of the independence of the individual person.”[24] In other words, Locke’s view was different from Hobbes’ in that he interpreted the idea of the “state of nature” differently, and he argued that people’s natural rights were not necessarily eliminated by their consent to be governed by a political authority.
[edit]Jean-Jacques Rousseau
The 18th century French philosopher Jean-Jacques Rousseau, in his book The Social Contract, put forward a system of political thought which was closely related to those of Hobbes and Locke, but different in important respects. In the opening sentence of the book, Rousseau argued that “…man was born free, but he is everywhere in chains”[25] He defined political authority and legitimacy as stemming from the “general will”, or volonté generale; for Rousseau, “true Sovereignty is directed always at the public good”.[26] This concept of the general will implicitly “allows for individual diversity and freedom…[but] also encourages the well-being of the whole, and therefore can conflict with the particular interests of individuals.”[26] As such, Rousseau also argues that the people may need a “lawgiver” to draw up a constitution and system of laws, because the general will, “while always morally sound, is sometimes mistaken”.[25]
Rousseau’s thought has been seen by some scholars as contradictory and inconsistent, and as not addressing the fundamental contradiction between individual freedom and subordination to the needs of society, “the tension that seems to exist between liberalism and communitarianism”.[26] As one Catholic scholar argues, “that it [The Social Contract] contains serious contradictions is undeniable…its fundamental principles–the origin of society, absolute freedom and absolute equality of all–are false and unnatural.”[27] The Catholic Encyclopedia further argues that Rousseau’s concept of the general will would inevitably lead to “the suppression of personality, the reign of force and caprice, the tyranny of the multitude, the despotism of the crowd”, i.e. the subordination of the individual to society as a whole.[27]
John Stuart Mill
[edit]John Stuart Mill
In the 19th century, John Stuart Mill pioneered the liberal conception of politics. He saw democracy as the major political development of his era[28] and, in his book On Liberty, advocated stronger protection for individual rights against government and the rule of the majority. He argued that liberty was the most important right of human beings, and that the only just cause for interfering with the liberty of another person was self-protection.[29] One commentator refers to On Liberty as “the strongest and most eloquent defense of liberalism that we have.”[29] Mill also emphasised the importance of freedom of speech, claiming that “we can never be sure that the opinion we are attempting to stifle is a false opinion, and if we were sure, stifling it would be an evil still.”[30]
[edit]Karl Marx
Karl Marx was among the most influential political philosophers of history. His theories, collectively termed Marxism, were critical of capitalism and argued that in the due course of history, there would be an “inevitable breakdown of capitalism for economic reasons, to be replaced by communism.”[31] He defined history in terms of the class struggle between the bourgeoisie, or property-owning classes, and the proletariat, or workers, a struggle intensified by industrialisation: “The development of Modern Industry, therefore, cuts from under its feet the very foundation on which the bourgeoisie produces and appropriates products. What the bourgeoisie therefore produces, above all, are its own grave-diggers. Its fall and the victory of the proletariat are equally inevitable.[32]
Many subsequent political movements have based themselves on Marx’s thought, offering widely differing interpretations of communism; these include Marxism-Leninism, Maoism and libertarian Marxism. Possibly the most influential interpreter of Marxist theory was Lenin, founder of the Soviet Union, who created a revolutionary theory founded on Marxist thinking. However, libertarian Marxist thinkers have challenged Lenin’s interpretation of Marx; Cornelius Castoriadis, for instance, described the Soviet Union’s system as a form of “bureaucratic capitalism” rather than true communism.[33]
[edit]Other philosophers
There are numerous other notable philosophers and political theorists who have influenced the development of contemporary political thought, among them Thomas Jefferson (whose political theories were central to the foundations of the American system of government), Edmund Burke, Ayn Rand, Baruch Spinoza, the Baron de Montesquieu, Thomas Paine, Jeremy Bentham and David Hume.
[edit]Political power
Main article: Political power
Power is a concept that is central to politics. Max Weber defined power as the ability to impose one’s will “even in the face of opposition from others”,[34] while Hannah Arendt states that “political power corresponds to the human ability not just to act but to act in concert.”[35] Many different views of political power have been proposed.
The multiple notions of political power that are put forth range from conventional views that simply revolve around the actions of politicians to those who view political power as an insidious form of institutionalized social control – most notably “anarchists” and “radical capitalists”. The main views of political power revolve around normative, post-modern, and pragmatic perspectives.
[edit]Normative faces of power debate
The faces of power debate has coalesced into a viable conception of three dimensions of power including decision-making, agenda-setting, and preference-shaping. The decision-making dimension was first put forth by Robert Dahl, who advocated the notion that political power is based in the formal political arena and is measured through voting patterns and the decisions made by politicians.[36] This view has been criticised by many as simplistic, notably by the sociologist G. William Domhoff,[37] who argues that political and economic power is monopolised by the “elite classes”.
A second dimension to the notion of political power was added by academics Peter Bachrach and Morton Baratz involving “agenda-setting”. Bachrach and Baratz viewed power as involving both the formal political arena and behind the scenes agenda-setting by elite groups who could be either politicians and/or others (such as industrialists, campaign contributors, special interest groups and so on), often with a hidden agenda that most of the public may not be aware of. The third dimension of power was added by British academic Steven Lukes who felt that even with this second dimension, some other traits of political power needed to be addressed through the concept of ‘preference-shaping’. Lukes developed the concept of the “Three faces of power” – decision-making power, non-decision-making power, and ideological power.[38]
This third dimension is inspired by many Neo-Gramscian views such as cultural hegemony and deals with how civil society and the general public have their preferences shaped for them by those in power through the use of propaganda or the media. Ultimately, this third dimension holds that the general public may not be aware of what decisions are actually in their interest due to the invisible power of elites who work to distort their perceptions. Critics of this view claim that such notions are themselves elitist, which Lukes then clearly admits as one problem of this view and yet clarifies that as long as those who make claims that preferences are being shaped explain their own interests etc., there is room for more transparency.
[edit]Postmodern challenge of normative views of power
Some within the postmodern and post-structuralist field claim that power is something that is not in the hands of the few and is rather dispersed throughout society in various ways. As one academic writes, “…postmodernists have argued that due to a variety of inherent biases in the standards by which ”valid“ knowledge has been evaluated…modernist science has tended to reproduce ideological justifications for the perpetuation of long-standing forms of inequality. Thus, it is the strategy of postmodern science…to identify and, thereby, attack the ”deceiving“ power of universalizing scientific epistemologies.”[39]
[edit]Pragmatic view of power
Samuel Gompers’ maxim, often paraphrased as,”Reward your friends and punish your enemies,”[40] hints at two of the five types of power recognized by social psychologists: incentive power (the power to reward) and coercive power (the power to punish). Arguably the other three grow out of these two.
Legitimate power, the power of the policeman or the referee, is the power given to an individual by a recognized authority to enforce standards of behavior. Legitimate power is similar to coercive power in that unacceptable behavior is punished by fine or penalty.
Referent power is bestowed upon individuals by virtue of accomplishment or attitude. Fulfillment of the desire to feel similar to a celebrity or a hero is the reward for obedience. This is an example of incentive power as one rewards oneself.
Expert power springs from education or experience. Following the lead of an experienced coach is often rewarded with success. Expert power is conditional to the circumstances. A brain surgeon is no help when pipes are leaking.
[edit]Political spectra
[edit]Left-Right politics
Main article: Left-Right politics
Most political analysts and politicians divide politics into left wing and right wing politics, often also using the idea of center politics as a middle path of policy between the right and left. This classification is comparatively recent (it was not used by Aristotle or Hobbes, for instance), and dates from the French Revolution era, when those members of the National Assembly who opposed the monarchy sat on the left, while those who supported it sat on the right.[41]
The meaning of left-wing and right-wing varies considerably between different countries and at different times, but broadly speaking, it can be said that the right wing is often linked to moral and social conservatism, law and order, and religion, while the left wing is often linked with redistribution of wealth and resources towards the poorer or less successful sections of society (which are generally perceived by the left as unfairly disadvantaged), and with secularism.[42] The right wing is more often linked to the idea of social equity, and the left wing to the idea of social equality.
According to Norberto Bobbio, one of the major exponents of this distinction, the Left believes in attempting to eradicate social inequality, while the Right regards most social inequality as the result of ineradicable natural inequalities, and sees attempts to enforce social equality as utopian or authoritarian.[43]
Some ideologies, notably Christian Democracy, claim to combine left and right wing politics; according to Geoffrey K. Roberts and Patricia Hogwood, “In terms of ideology, Christian Democracy has incorporated many of the views held by liberals, conservatives and socialists within a wider framework of moral and Christian principles.”[44] Movements which claim or formerly claimed to be above the left-right divide include Gaullism in France, Peronism in Argentina, and National Action Politics in Mexico.
[edit]Authoritarian-Libertarian
While left and right refer to different methods of developing an economically stable and just society, authoritarianism and libertarianism refer to the amount of individual freedom each person possesses in that society relative to the state. One author describes authoritarian political systems as those where “individual rights and goals are subjugated to group goals, expectations and conformities”,[45] while a libertarian political system is one in which individual rights and civil liberties are paramount. More extreme than libertarians are anarchists, who argue for the total abolition of government, while the most extreme authoritarians are totalitarians who support state control over all aspects of society.
Authoritarianism and libertarianism are separate concepts from the left-right political axis. For instance, classical liberalism and contemporary American libertarianism are socially liberal, but reject extensive governmental intervention in the economy and welfare. According to the libertarian Institute for Humane Studies, “the libertarian, or ‘classical liberal,’ perspective is that individual well-being, prosperity, and social harmony are fostered by ‘as much liberty as possible’ and ‘as little government as necessary.'”[46] Likewise, anarchists may be left-wing (anarcho-syndicalism) or right-wing (anarcho-capitalism).
[edit]Authority and legitimacy
Main article: Tripartite classification of authority
Authority, in a political sense, is different from political power in that it implies legitimacy and acceptance; it implies that the person or state exercising power has a perceived right to do so.[47] Legitimacy is an attribute of government gained through the acquisition and application of power in accordance with recognized or accepted standards or principles.
Max Weber identified three sources of legitimacy for authority, known as the tripartite classification of authority.[34] He proposed three reasons why people follow the orders of those who give them:
[edit]Traditional authority
Traditional authorities receive loyalty because they continue and support the preservation of existing values, the status quo. Weber called this “the authority of the eternal yesterday”.[34]Patriarchal (and more rarely matriarchal) societies gave rise to hereditary monarchies where authority was given to descendants of previous leaders. Followers submit to this authority because “we’ve always done it that way.” Examples of traditional authoritarians include absolute monarchs.
[edit]Charismatic authority
Charismatic authority grows out of the personal charm or the strength of an individual personality (see cult of personality for the most extreme version). Charismatic regimes are often short-lived, seldom outliving the charismatic figure that leads them. For a charismatic regime to survive the rule of the individual personality, it must transform its legitimacy into a different form of authority. An example of this would be Augustus’ efforts to create the position of the Roman principate and establish a ruling dynasty, which could be viewed as a shift to a traditional form of authority, in the form of the principate that would exist in Rome for more than 400 years after his death.
[edit]Legal-rational authority
Legal-rational authorities receive their ability to compel behavior by virtue of the office that they hold. It is the authority that demands obedience to the office rather than the office holder; Weber identified “rationally-created rules”[34] as the central feature of this form of authority. Modern democracies are examples of legal-rational regimes. People also abide by legal-rational authority because it makes sense to do so for their own good, as well as for the greater good of society.
These three forms of authority are said to appear in a “hierarchical development order”; states progress from charismatic authority, to traditional authority, and finally reach the state of rational-legal authority which is characteristic of a modern liberal democracy.
Juni 11, 2007 at 9:01 am
IPDN Balik aja lagi jadi APDN kayak di daerah-daerah.
soalnya di jaman APDN doeloe ngak ada yang namanya I.P.D.N. (Injak, Pukul, Dorong, Nendang) sekarang jadi institut Penganiyaan dan Ngeseks.
kalau IPDN ngak balik jadi APDN daerah :………………..
BUBAR AJA DEH LOE !!!!
Juni 11, 2007 at 9:13 am
nge Reply @anti_sampahmasyarakat:
Menurut saya IPDN itu memiliki persamaan dengan TPA Bantar Gebang (bekasi)
1. TPA Bantar gebang bekasi = Tempat “SAMPAH-NYA MASYARAKAT”
2. IPDN = Tempat “SAMPAH MASYARAKAT”
Juni 16, 2007 at 8:04 am
Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN Mari Bersatu Hancurkan IPDN
Juni 16, 2007 at 8:10 am
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Mari Bersatu Hancurkan IPDN!!! Hidup Negara Federasi !!! Gak usah pake jargon mimpi: “NKRI harga mati” segala, kami udah bosan dengan tipuan Angkatan darat. itu sama saja dengan = Sing Mangan- sing gak mangan kumpul, itulah NKRI!!!!
Golkar=Partai Demokrat=ABRI=TNI=Komunis semua.
Juni 16, 2007 at 8:16 am
Juni 16, 2007 at 8:21 am
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Kami perusahaan pengerah tenaga kerja setelah membaca seputar IPDN, kemudian mempertimbangkan, dan memutuskan bahwa kami siap menampung lulusan jebolan STPDN-IPDN untuk dikerahkan sebagai pembantu rumah tangga, atau jongos atau kuli. mengingat tenaga-tenaga muda dan kuat angkat-angkat. Yang berminat hubungi mantan rektor IPDN, karena kami mengangkat mereka sebagai agen, setelah keluar bui. hahaha…. x milyard
Juni 16, 2007 at 10:11 pm
Wah gak jelas tuh opini diatas…
marahnya ga wajar….
Asu jadi malu….
lama2 kasihan juga sama anak IPDN yang ga salah….
tapi anak yang salah ya tetep harus di buang…..
Juni 18, 2007 at 11:00 pm
Bro, kalo mau diterusin:
Hentikan pencucuian otak di IPDN.
Terapkan transparansi.
Wajar aja pers gitu banget ama kalian, bisa aja kan di kampus kalian yang tertutup itu ada penganiayaan, pembunuhan, pelanggaran HAM, genosida, penjara rahasia CIA, pangkalan UFO tersembunyi,…
Juni 21, 2007 at 9:46 am
setuju, terusin aja IPDN…
tuh ada korban lagi si Yogi,
terusin aja deh IPDN dibuka, lumayan kan buat menyaring manusia2 bejat, biar pada mati semua.
kumpulin aja semua di IPDN.
dasar!! dikasih kesempatan hidup malah ngulangin kesalahan lagi..
yang begini kok minta dibiayai mahal2…
Juni 23, 2007 at 10:49 pm
Sesuai kuliah yang dikasih dosen estetika gw: Orang Indonesia emang karena kebanyakan dibelenggu makanya imajinasinya jadi amburadul. Mereka membayangkan kalau manusia dididik ala militer jadinya disiplin. Padahal buktinya militer aja udah dididik keras tetap aja bisa saling tembak antara tentara dan polisi.
Sayang kita suka banget ngelupain fakta satu ini: disiplin bermula dari kesadaran diri sendiri, bukan paksaan, apalagi siksaan. Kesadaran muncul dari hati yang bersih dan bertanggung jawab.
Pernahkah kalian di IPDN diajarin tentang Sigmund Freud? (atau mungkin diajarin dosen tapi pura2 ga denger?): Kekangan dan paksaan di masa lalu bisa menghasilkan perilaku menyimpang di masa depan. Itulah yang sedang kalian ciptakan secara sistematis. Satu bogem di tahun pertama mungkin terlihat remeh. Tapi pernah ga kalian bayangkan efek traumatis dari bogem itu? Apa yang akan dilakukan seorang lulusan IPDN untuk menyalurkan dendamnya saat yang dihadapi adalah masyarakat?
Apakah kalian sebagai makhluk akademis pernah mencoba melakukan studi tentang efek “pembinaan” yang kalian lakukan? Data seperti apa yang sudah kalian kumpulkan untuk membuktikan bahwa sistem pembinaan di IPDN adalah baik dan membangun?
Saat merancang acara-acara penyiksaan, pernahkah kalian berkonsultasi dengan psikolog? Dokter? Kriminolog? Polisi? Ahli hukum?
Kalau begitu apa yang bisa membuat kalian berani mengklaim bahwa sistem pembinaan seperti itu BAGUS untuk mendidik praja?
Gw pengen memberi saran untuk post starter. Tambahkan poin ini ke bagian “Menyikapi rasa panas masyarakat” :
1. Berusaha mengevaluasi diri tentang dosa apa saja yang sudah dilakukan.
2. Bertanya: sudahkah saya memperlakukan rekan sekampus saya sama dan sederajat? (believe me, teman sekampus bukan hanya yang seangkatan. Tapi juga senior-juniormu)
3. Apakah sistem di IPDN sudah benar? Saat jawabannya “SUDAH”, curigalah! Tidak ada sistem yang 100% benar. Hanya orang-orang yang tak mau berubah yang terus-terusan ketinggalan kereta.
Juli 23, 2007 at 8:16 pm
om terbaik yak? dari bangsa mana Om?
Juli 23, 2007 at 10:28 pm
Juli 24, 2007 at 9:49 am
Anak IPDN barusan ngeroyok tewas tukang Ojek.
Mau ngomong pembelaan apa lagi mas IPDN????
Putra terbaik bangsa???
JIJIK!!!!
Juli 24, 2007 at 2:11 pm
hore….. praja ipdn bunuh orang lagi. keren….. satu orang dikeroyok 12 praja. cuma segitu mental para praja kalo di luar kampus ya? beraninya keroyokan………
mau wisuda malah dipenjara! depdagri buka jalur birokrasi apa di penjara?
eh… bagus juga itu para praja yang nanti ditempatkan di penjara buka les bela diri untuk para narapidana. bagus kan? KATANYA GENERASI PENERUS YANG BERGUNA BAGI NUSA DAN BANGSA……
selamat buat 12 praja yang mau masuk penjara ya?
Juli 25, 2007 at 9:43 am
Memang tidak semua praja jahat…..tapi karena kesalahan yang dilakukan oleh “OKNUM” terus berulang, jadi aja dicap buruk….. seperti kata peribahasa “karena nila setitik rusak susu sebelangga” skr yang jadi masalah siapa “OKNUM” tersebut?….kok ketika publik mau mengetahui apa isi dari IPDN kok..ditutupi…..gmn mo ju2r …. toh rektor dan dekan nya juga dah ga ju2r…..liat aja pas kematian cliff muntu…..
parah pisan…..cuiihhhh…najis……
kalian kan putra/putri terbaik daerah, yang diseleksi ketat sehingga tidak sembarang orang masuk ke IPDN sudah tidak sepatutnya melakukan kekerasan. Kalian di pilih oleh daerah kalian karena memiliki ahlak dan moril yang baik selain kemampuan akademis yang baik…tetapi kok sekarang seperti ini yahh…..berarti kalian sama aja seperti binatang kelakuan nya…..bnar2 memalukan…..
menurut ku lebih baik di bubarkan saja lah yang namanya IPDN….dah dikasih kesempatan berbenah..tetapi masih melakukan kesalahan yang sama…kaya keledai aja….
lagipula saya berani bersaing sama kalian yang lu2san IPDN .. toh kalian mah sudah enak, semester berapa dah jadi PNS..lah kita masyarakat biasa…harus berperih-perih dahulu….jadi lucu ada komentar dari anak IPDN yang mengenai bahwa mereka merasakan prihatin……tai anjizzzz…..lahh….
yang namanya prihatin itu bukan lu2s langsung dapet kerja, dapet gaji selama kul, itu yang namanya prihatin !!!!!!?????…….
Juli 26, 2007 at 8:03 am
adooohhh..cape deehhh..ngurusin IPDN boseenn..
mau dibilangin kayak apa juga mereka enggak bakalan ngerti…
bukannya menunjukkan sikap yang bisa memperbaiki citra..
malah kesombongan yang ditunjukin…
percumaaa deeh..qt2 ngomong ampe berbusa…
pasti gak bakalan masuk ke hati nurani mereka..
dan akal sehatnya…
coz..they don’t have it???
so?? why should we????
dont bother….!!!
Juli 26, 2007 at 8:17 am
APDN-STPDN-IPDN ADALAH SEKOLAH PENCETAK KADER-KADER PEMIMPIN BANGSA.
KENAPA JADI SOROTAN ???????????????
KARENA ITULAH DIA
SELEB AJA SERING MASUK TV…….
APALAGI IPDN BO
PRAJA ITU BUAT MAHASISWA DILUAR JADI :
1. CEMBURU
2. IRI HATI
3. DENGKI
4. KALAH SAING
5. KALAH PAMOR
6. KALAH GANTENG
7. KALAH OTAK
8. KALAH PINTER
9. KALAH KALAH KALAH KALAH KALAH
OIA………
GW LIAT DITV MAHASISWA DILUAR YANG DEMO-DEMO ITU
TAUN LALU DAFTAR STPDN
TAPI GA LULUS
GA LULUS
SEKALI LAGI GA LULUSSSSSSSSSSSS…
MAKANYA SAKIT HATI
DAN CEMBURU
HE HE HE HE HE
KEKERASAN ????????????
CUMA ALASAN ?????????????
ENTE ENTE JANGAN BILANG KEKERASAN KALO MASIH MAU
OSPEK MAHASISWA BARU SAMPE-SAMPE
1. MATILAH
2. PATAH TULANG LAH
3. BUTA LAH
4. PELECEHAN SEKSUAL LAH ( SEX IN THE KOST TU )
5. JUAL GANJA LAH
APA TUCH..??????????????????????????????????????
CONTOH PERGAULAN BEBAS YANG TIDAK DIATUR OLEH ATURAN
CIH…………. PUCAH- PUACH
Juli 26, 2007 at 12:24 pm
iri ama praja IPDN —>ga sama sekali.kalah saing otak?orang pinter ga masuk IPDN.kalah ganteng?apalagi, ga ada hubungannya.
lulusan PTN UMUM ngacak2 perekonomian Indonesia??please deh jgn liat kasus secara dangkal n ga pake otak.kalah pamor?lu tuh ga ada keren2nya kalo cuman bisa sekolah di IPDN ato kuliah di PTN.keren kalo lu dah bisa memberi buat INDONESIA.
kalian jadi pegawai daerah–>bukan salah gw, emang kemampuan kalian segitu.
ngaku2 ga korup sebagai pegawai daerah, coba ngaca.yakin lu ngomong gitu?
salah trs dihujat publik,itu hal wajar.harusnya mawas diri.
ngatain orang lain sbg manusia Indonesia yg gagal, sekali lagi ga bijaksana n harus ngaca.
Juli 27, 2007 at 10:48 am
buat mas trilogy
Saya mau tanya nih apa anda mahasiswa/alumni STPDN/IPDN atau hanya yang bersimpati pada STPDN?
Saya inget dulu waktu kelas 3 SMU, ada beberapa anak STPDN (waktu itu namanya belum berubah) yang alumni dari SMA saya. Mereka datang, promosi tentang kampus kalian. Jujur aja, siapa sih yang gak tertarik? Kata kakak-kakak itu, sekolah gratis, makan dijamin, baju disetrikain….Kami, yang tinggal di kota kecil jelas tertarik dong. Saya juga salah satunya. Tapi, entah nasib bagus atau gimana saya gak jadi daftar kesitu. Alasannya cuma satu…NEM gak cukup (waktu itu masih pake seleksi sistem NEM) hehehe….setelah beberapa tahun kemudian, denger ada kasus di STPDN saya langsung merinding.
Apa jadinya kalo saya bener2 lolos masuk ke STPDN? Wah, saya langsung sadar kalo saya masih disayang ama Tuhan….dan tanpa masuk STPDN pun saya masih bisa membangun karir yang baik tanpa harus merasakan bogem mentah senior.
Kalo namanya kekerasan, di kampus saya juga ada ospek resmi dan ‘tidak resmi’ tapi gak sampai bikin mati. Ospek yang saya alami lebih kepada pembentukan mental karena saya kuliah di bidang jasa, jadi harus siap mental jika ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Yang juga masih ingin saya tanyakan…..beberapa anak IPDN selalu berkata ada “oknum”….Mas atau mbak praja, “okum’ seperti apa yang kalian maksud? Kok kayanya gak pernah diusut kalo memang ada “oknum”? Atau kalian takut sama “oknum” itu? hmmmm…..
Juli 29, 2007 at 11:24 pm
DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU
PUNY HUMANS DON’T KNOW ABOUT MY DESU PAWAA!
Juli 29, 2007 at 11:28 pm
DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU DESU
PUNY FAGGOTS DON’T KNOW ABOUT MY DESU PAWAA!
Juli 30, 2007 at 4:56 pm
Jangan saling hasut….
Kita coba bijaksana aja
Gak semua mahasiswa IPDN, seburuk yang digambarkan di media-media massa.
Dan juga gak semua mahasiswa selain IPDN, itu baik.
Yang pasti, Jika kita ingin Indonesia ini terus terbang.
Mari belajar bersama-sama.
Mari bangun indonesia, jika ada kesalahan kita perbaiki bersama-sama.
Sekali lagi jangan saling menghasut.
Ganti slogan
La ilaaha illalloh, 4JJ1 Akbar, Hidup INDONESIA SEPANJANG MASA, La ilaaha illalloh, 4JJ1 Akbar, Hidup INDONESIA SEPANJANG MASA
INDONESIA JAYA
Agustus 1, 2007 at 5:46 pm
Eh loe2 pade…
Ngapain sich pada ribut semua… Bukankah apa yang terjadi di Indonesia ini (termasuk di dunia) adalah seperti surat yang terbuka??
Bersikaplah untuk berserah kepadaNYA.. Hanya DIA yang sanggub melakukan segala perkara..
Ini adalah akhir zaman kerr!! Semuanya kudu terjadi.. Memang umur dunia ini dah tua.. Nyawa manusia udah gag ada harganya… Qta jga gag taw kapan Qta mati…
So janganlah saling menyalahkan, memojokkan.. Bikin nambah DOSA… Mendingan banyak2 ngumpulin pahala…
AQ gag maw mihak sapa2… Semuanya memang harus terjadi…
Agustus 2, 2007 at 4:36 pm
Hasil Rekonstruksi:
Wendi vs Praja, Tak Dipicu Tindakan Meraba-raba
Tb Ardi Januar – Okezone
BANDUNG – Wendi Budiman sedang merokok di dalam lift Mal Jatinangor Town Square ditemani Yayan, Tedi, dan Hardik, menuju Pooltime Billiard. Kress.!! Entah disengaja atau tidak, rokok Wendi menyentuh tengkuk Praja IPDN, Gondowidodo.
Gondo, yang saat itu bersama Andi Irmayati, Megawati, dan Bambang, spontan mengusap tengkuknya yang tersundut bara rokok milik Wendi. Ketika mengusap tengkuknya, tiba-tiba tangan Gondo mengenai rokok Wendi dan, Pluk..! Rokok pun terjatuh.
Ketika Wendi ingin mengambil puntungnya yang terjatuh, kaki Gondo menginjak rokok yang akan diambil. Wendi terlihat geram, dan langsung merangkul leher Gondo seraya memiting. Bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, pitingan Wendi masih berlanjut hingga ke depan pintu Pooltime Billiard.
Ketika pintu lift terbuka, Irma dan Mega langsung berlari memanggil rekan-rekan mereka yang berada di dalam arena bola ketangkasan itu. Lima orang Wasana Praja langsung merespons panggi.lan Mega dan Irma.
Charles Sirait (24), Dedi Ariesta Parampasi (22), Yan Hendri (23), Nova Eka Putra (23), dan Peter Rahmawan (22) bergegas menghampiri Gondo yang masih dalam pitingan Wendi.
Buk..!! Hantaman pertama dilakukan Dedi dan mengenai kuping sebelah kiri Wendi, di depan pintu masuk Pooltime Billiard. Teman
Wendi, Hardik menyelamatkan diri menuju tangga. Bersamaan dengan itu, Wendi mendapat serangan dari Yan Hendri, tapi ditangkis. Seketika, Peter langsung mendaratkan bogem mentah ke tubuh Wendi. Pertarungan sudah terlihat tidak seimbang.
Wendi tidak diam. Serangan balik Wendi ditujukan ke Dedi, sayangnya ditangkis dan akhirnya meleset. Dedi tiba-tiba menyerang balik dengan memba.bi-buta. Bertubi-tubi pukulan Dedi mendarat di sekujur tubuh Wendi.
Tukang ojek itu pun ambruk oleh beruntunnya pukulan Dedi. Keempat Wasana Praja lainnya terlihat menonton Dedi beraksi. Yayan, salah satu teman Wendi langsung ditendang Nova Eka Putra, di dekat tangga. Setelah terkapar tak berdaya, Charles menjambak rambut Wendi seraya menatap muka yang sudah bonyok. Tak lama kemudian, Yayan dan Iwan, karyawan Pooltime Billiard, membawa Wendi menuju kediamannya.
Tuturan di atas merupakan rekonstruksi resmi yang digelar Polres Sumedang, Rabu (1/8/2007), di Jatinangor Town Squre. Rekonstruksi 28 adegan itu dilakukan terbuka untuk umum. Dari peragaan itu tidak ada satupun 18 saksi Praja, Purna Praja, dan masyarakat yang menyangkal rekonstruksi.
“Sebagaimana teman-teman lihat, tidak ada kegiatan pelecehan seksual. Karena tidak ada percakapan dan tindakan meraba-raba. Penyebab pertikaian adalah setelah rokok diinjak. Mulai dari sanalah ada perselisihan,” papar Kapolres Sumedang AKBP Budi Setiawan di lokasi. (ism)
Agustus 11, 2007 at 7:55 am
bubarkan ipdn COK!!!
Agustus 19, 2007 at 9:37 pm
Kalian IPDN, STPDN atau apalah benar2 tidak tahu malu.
Kebobrokan kalian sudah dipampangkan di media massa kalian masih berani menampakkan muka, bahkan membusungkan dada, lebih parah lagi tidak merasa kalau apa yang kalian lakukan itu salah.
Entah apa yang harus dilakukan terhadap kalian, hanya mereka yang menyadari kesalahannya yang bisa dimaafkan, itu pun kalau mereka merubah tingkah lakunya yang salah. Sedangkan kalian, khususnya yang membuat blog ini, jangan kan merubah perilaku, merasa salah pun tidak.
Semua orang pernah punya salah, adalah orang yang berjiwa besar yang menyadari kesalahannya kemudian merubah sikapnya untuk menjadi lebih baik. Begitu pun IPDN/STPDN, tentu punya kesalahan. Sayangnya bukan nya sadar akan kekeliruan dan kesalahannya pada orang lain ini malah merasa bahwa orang lain lah yang bersalah.
Bila anda bangga menjadi bagian IPDN/STPN, buktikanlah dengan memberikan karya nyata yang positif untuk bangsa dan negara. Jangan hanya jadi bulan2an media massa. KALIAN TIDAK BISA MENYALAHKAN MEDIA MASSA KARENA APA YANG DIBERITAKAN ADALAH ULAH KALIAN SENDIRI, kalaupun kalian ingin menyalahkan seseorang, salahkanlah diri kalian sendiri yag selalu melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang kami.
Bertobatlah!!!
Bila kalian tidak mau berubah, JANGAN SALAHKAN KAMI, WARGA NEGARA INDONESIA, MENUNTUT IPDN SEGERA DIBUBARKAN!!!
Agustus 27, 2007 at 4:33 pm
gw anak marchingband, mau komen dikit yah, sebenernya yg harus disalahkan sehingga terjadi “pembantaian” di ipdn itu adalah doktrin dan pencipta doktrin itu, kenapa karena bagaimanapun juga doktrin itu merupakan pengaruh yang besar dalam suatu lingkungan. saya yakin g semua anak ipdn mental preman kok, hanya saja sistem dan doktrin yang membuat mereka jadi mental preman, seharusnya dengan kejadian yag udah2 kemren harus jadi bahan pertimbangan untuk merehabilitasi semua sistem dari a mpe z, dan dukungan dari anak ipdn dan masyarakat juga harus ada,
walupun ipdn udah di cap kampus pembunuhan, wajar kok masih banyak anak2 ipdn yang bangga ma kampusnya ya itu hasil doktrin yang menurut saya terlalu berlebihan,
saya g nyalahain kalian, saya juga pernah dapat doktrin (ya mungkin g terlalu radikal yah), di marchingband saya, yg saya dapet ada positifnya dan ada negatifnya, tergantung pelaksanaan dari kita aj, positifnya adlh kesempurnaan harus didapat dalam penampilan dan negatifnya terkadang terlalu memandang remeh dan kerdil unit marchingband lain serasa unit saya adalah yg terbaik, nah kalo maslah IPDN saya lebih setuju yg harus disalahkan adalah SISTEM, DOKTRIN, DAN PEMBUAT DOKTRIN ITU……..,
saran saya, semua sistem harus dirubah menjadi lebih demokratis dan sehat, serta dikurangi latihan militernya, g penting banget…., masih ada alternatif lain untuk menggembleng mental, g perlu maen militer, kalo masalah mneggembleng fisik, bisa olahraga, fitness, dll, udah cukup kok.
terakhir yang harus disalahkan adalah nenek moyang kalian alumni2 dan mantan2 pejabat IPDN yang membuat sistem amburadul seperti itu,F***K
nb:bisa ga seh IPDN jadi sekolah profesi aj, lebih bagus, daripada semi militer gitu, g penting banget….seh,mentok2 juga cuman jadi camat n lurah hahahaha, but tetep semangat yang terbaik
Agustus 27, 2007 at 4:41 pm
banyak maslah kayak korupsi pejabat, kekerasan, sex bebas, mpe mungkin gay banyak tuhy di ipdn hahahahah, yuk..
gak kaget aku kalo banyak masalah kayak gitu, dah biasa, mana ada seh instansi yang bersih dari perbuatan kotor???
hahahahaha….emang seh g seluruhnya harus baik, harus ada keseimbangan hidup antara yang baik dan buruk
terserah kita mau jalanin yang mana….,
kalo ngurusin IPDN terus capek, g poenting juga buat aku…, dari dulu emang dah g suak yg berbau birokrat…huh cape deh……..,kerjaannya bulshit melulu….hmmmmm
Agustus 27, 2007 at 4:44 pm
wah banyak yg cakep di ipdn, huh….bikin horny,….banyak yg gay g yah???? hahahaha,kayaknya seh ada dan g sedikit,,…hehehhe, cakep2 tapi bikin masalah terus….huh jadi ilfil…
Agustus 27, 2007 at 4:51 pm
eh gw mau ngomentarin yang “CEMBURU YAH”…
hahhaha dasar kamu fans nya IPDN yah…hahahahaha,
btw, masayrakat indonesia kok kebanyakan lebih bangga yah anaknya bisa kuliah di instansi yang susah masuknya bis itu jadi pejabat di pemerintahan, dasar masih kebawa tuh sifat2 dari zaman kolonial nya,
sekarang bukan lagi zaman itu, ak lebih bangga kalo ak g kerja atau sekolah di instansi pemerintah, kasian minta gretongan (gratis) biaya hidup ke pemrintah, mending jadi pengusaha walao kecil tapi udah bisa mensukseskan program pemerintah mengentaskan pengangguran…, iya g bro???
but jalan orang khan lain2, sukses aj buat kalian…moga kalian berguna bagi negara ini dan bisa ngayomi masayrakat bukannya minta diayomi atau haus jabatan…hahahhahha HARI GINI?????PENTING YAH????????
September 7, 2007 at 1:41 pm
Gw lulusan PTN, kerja di persh. minyak asing. Gw digaji karna otak gw. GW kerja keras, dapet duit bnyk di jalan lurus.
AKu salut ma yg masuk IPDN pake jalan lurus, memang asli pinter, berjuang mengangkat derajat keluarga, cuman mungkin ga beruntung karna ga tau bakal digebukin.
Ini memang orang terbaik, cuman bernasib buruk. Mereka bisa masuk kemana aja tapi karna duitnya ngepas, akhirnya nyari skolah dinas, semoga otaknya dan badannya ga rusak.
Tapi bnk juga yg pake duit, koneksi dll, karna bego, takut nantinya jadi sampah, dimasukin aja ma bapaknya kesini biar ga surem2 amat masa depannya. Ini yg ancur. diajari apa aja susah. Skrng digebuk, nantikan kan bisa bales, yg penting jadi camat !!! Harga dirinya ya diseragam itu, seragam mau diganti udah triak2 kaya orang gila. Kalo jadi camat, ga akan berefek baik pada user dan masyrkt. Birokrasi jadi makin ruwet, makelaran proyek, ga punya visi tapi merasa hebat, cari selamat, merasa dirinya juragan bukan pelayan masyrt. Cinta negara diwujudkan dgn upacara, cium bendera, motto, aslinya cuman mengutip duit kanan kiri. Rubbish !! di kecamatan mereka keren, di luar negeri makin diketawain bangsa lain. Jepang kalo ngrekrut camat kaya mereka, 3 tahun lagi sudah pasti jd negara terbelakang.
contoh tu akdmi polisi, mulai membuka diri dengan menerima lulusan S1 bertahap sampai seluruhnya S1. Bairkan pola pikirnya berkembang dengan sendirinya baru ditrining.
Solusinya…ga perlu dibubarkan, inputnya aja harus S1. Di sana cuman kursus, 1 thn cukup. Semoga pemerintah mau sadar. amien…
September 13, 2007 at 12:03 pm
wah… kacau nih negara lama2…
Mas tolong dong yang centeng2nya ada baiknya minggat dari IPDN…
kasian dong orang2 yg pengen masuk IPDN dgn niat tulus…
temen2 saya aja selepas SMA pada banyak yg mau masuk IPDN akhirnya jadi batal dah..
kan kasian…
Parah nih.
Saya setuju IPDN diteruskan, tapi tolong senior2 brengseknya disunat 1000x aja dulu biar nafsu beringasnya bisa diringkus…
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup pendidikan!
makasih.
September 28, 2007 at 1:07 am
mau IPDN ke..mau STPDN ke..kayanya sama aja….bubarin total aja, kapan kasian anak2 negeri terbaik ini pada babak belor, sapa yang tanggung jawab coba…pantes ya bikin ktp mahal, bikin apa mahal, katanya buat ganti ongkos gw digebukin selama kuliah (kwkwkwkwkwkwkkw)
Oktober 10, 2007 at 2:54 pm
AKHIRNYA… DIGANTI!!! JANGAN ULANGI LAGI YANG SUDAH-SUDAH KALO EMANG ELO-ELO MASIH PADA PUNYA OTAK!!
Oktober 10, 2007 at 2:59 pm
RALAT: AKHIRNYA BUBAR!!! KAPOK!!! KAPOK!! MAKAN TUH HASILMU!!! DIKASIH ENAK NGELUNJAK.. SEKARANG BUBAR!!!!
Oktober 11, 2007 at 7:21 pm
BBC 09 yogyakarta Berani Mati Lawan IPDN
.kami adalah sekumpulan anak dari wilayah jogja
.sma 1 depok jogja
.siap ngLitih.
Bacok .
Utk siapapun yg sekolah2 yang Menentang keberadaan kami..
siapkanLah pedang…
Oktober 21, 2007 at 2:39 pm
BUBAR GRAK.
IPDN BUBAR
RAKYAT TENTRAM !
Oktober 27, 2007 at 9:41 am
UDAH,UDAH KASIHAN……….
Mereka adalah orang tersesat dalam hal kemanusian jadi jangan dihardik seperti binatang nanti juga mungkin sadar sendiri.???
IPDN akan bubar (menurut abah jamrong) kalau telah menelan korban anak presiden….
November 20, 2007 at 3:45 am
JAYALAH IPDN, JAYALAH IPDN……hidup ipdn lulusan lain emangang kagak mutu tidak berbudi suka korupsi.
Kalau mau lulusan ipdn bisa membuktikan bahwa kami memang benar ,benar-benar bejat suka membunuh.
Makan tahi ayam pun kami sangat mampu,untuk membuktikan bahwa ipdn berjaya
Desember 5, 2007 at 2:19 pm
Entahlah tapi setahu saya Lurah saya seorang alumni STPDN, namanya Pak Yayan Rohman, orangnya baiknya minta ampun, pintu rumahnya terbuka 24 jam untuk masyarakat, selain itu jika ada proyek pembangunan turun selalu diserahkan pengelolaannya pada masyarakat, padahal di kelurahan lain dikelola oleh Lurahnya sendiri.
Tapi tetangga saya juga ada adik kelasnya pak Yayan Rohman, Mas Agus namanya, cuman orangnya biasa saja, alias tidak sebaik Pak Yayan Rohman, bahkan kemaren waktu minjem tangga lupa gak dibalikin hehe, tapi setelah saya minta ya dibalikin, katanya lupa.
Menurut saya sepertinya tidak semua alumni STPDN buruk perilakunya, bahkan Pak Yayan adalah Lurah terbaik di Kabupaten kami, tentunya versi masyarakat, bukan versi atasan saja. Tapi kabarnya atasannya juga senang dengan prestasinya, dan dengar dengar mau dipromosikan jabatannya, duh sedih deh kehilangan Lurah kesayangan kami, Selamat jalan pak yayan, tetaplah jadi pelayan masyarakat yang baik sebagaimana selama ini bapak telah melayani kami, terima kasih.
Desember 10, 2007 at 10:20 pm
intinya, kalian semua adalah warga negara indonesia. saya tidak kaget melihat banyak sekali tulisan yang isinya carut marut seperti ini. inilah ciri-ciri negara indonesia saat ini. seperti dibilang diatas, sebagian besar yg hidup diinternet adalah orang2 terpelajar. tapi apakah tulisan dan kata2 anda terpelajar?
pantas negara lain berani semena2 terhadap indonesia, rakyatnya seperti anda2 ini. mengaku hebat, berbudaya, terpelajar, tapi cuma tong kosong. anda semua sampah..
buat seluruh alumni ipdn, nasib anda sedang jelek. anda bermasalah sewaktu negara ini kehabisan stok manusia beradab dan beretika. terimalah nasib anda seperti saat ini, dihina oleh orang yang hina pula.
Februari 13, 2008 at 1:12 pm
hei….para praja ipdn yang ngakunye putra-putri terbaik bangsa……..?….bukannya anda-anda yang masuk ke ipdn itu pada bayar and titipan pejabat daerahnya masing-masing…katenye putra-putri terbaik terbaiknya……
gw ada pertanyaan jg nih buatlu para praja….
kenapa baru 3bln masuk ada yang langsung operasi pedekokel(menurut keterangan dokter pedekokel terjadi adanya penyempitan urat selangkangan yang diakibatkan pukulan atau tendangan)..
gmn nih para putra-putri yang katanya terbaik bangsa….
Januari 15, 2012 at 9:36 am
sebelumnya saya minta ma’af,, tidak semua praja ipdn adalah anak pejabat,, dan yang masuk di ipdn tidak titipan pejabat atau bayar,, karena untuk masuk menjadi praja ipdn harus memasuki seleksi yg ketat,, mulai dari daerah sampai provinsi dan ke pusat,,
untuk padekokel? tidak semua padekokel terjadi karena pukulan / tendangan,, bisa saja karena akibat lain,, mari kita berfikir yg lebih bijak,, tidak semua tangan bengkak karena pukulan / tendangan,, bisa juga karena terbentur / sengatan serangga atau masalah lain,,
April 18, 2008 at 11:03 am
Buat para praja yang terhormat, silahkan diteruskan kiprah anda, teruskan apa yang menurut anda baik. Soal ditutup ato tidak IPDN, biar waktu yang menjawab. Toh pada akhirnya anda para praja semua dan kami para rakyat mau tidak mau harus menerima kenyataan.
Menurut saya, yang terpenting sekarang adalah kembali ke dalam, melihat diri sendiri. Seperti Bima yang mendapat ajaran dari Dewa Ruci. Kunci mendekati kesempurnaan adalah “gerak ke dalam”, instropeksi dan pengendalian diri.
Buat saya dan rakyat jelata yang lain, sudahlah kita serahkan saja pada yang jelas-jelas berkuasa………. Gusti Ora Sare (Tuhan tidak tidur), Tuhan lebih mengetahui kebenaran. Biarlah Tuhan yang menimbang dan memutuskan.
Juli 8, 2008 at 8:40 am
ikutan nimbrung yah
salam kenal
STPDN XV
http://www.kawasah.co.cc
sukses selalu buat STPDN my almamater
November 7, 2008 at 9:12 pm
IPDN KAMPUSNYA PARA PENJAHAT PENYIKSA,MAU JADI APA ORANG-ORANG LULUSAN IPDN..PREEEEEMAAAANN APA YA……..DASAR ORANG GOBLOK BISANYA PAKAI KEKERASAN AJA TOOOOLLLLOOOLLLL SEMUA.
Maret 4, 2009 at 9:48 pm
uchhh.. dasar yach…
klw emang praja ipdn tuch ga pantas jd PNS,sekalian aja
gak usah ad tes waktu masuk ato dftar
jd praja..
mang langsung daftar masukin nama trus jadi praja gitu…
Maret 5, 2009 at 10:43 pm
PRAJA IPDN ADALAH CALON KORUPTOR TUKANG PUNGLI DAN PREMAN WAJAR AJA KURIKULUMNYA DIAJARI MUKULIN ORANG
Maret 5, 2009 at 10:45 pm
KORUPSI SIH MUNGKIN GA KETAHUAN TAPI YANG PASTI MINTA UANG PELICIN…NGAKU AJA DEH…SAYA KORBANNYA….
Maret 6, 2009 at 12:07 pm
stpdn seharusnya kembali kehabitat nya kalian bukan militer jg samakan kelian degn akpol dan akmil. kelian hanya pamong jdi pola pendidikan kalian gk bisa disamakan.
Maret 17, 2009 at 10:40 am
Kepada Sluruh Anak ITB dan Alumninya simak baik2 News & Comment ini :
1.Aneh memang yaaa. Kok pejabat-pejabat yang berasal dari Kampus Ganesha (ITB) banyak yang nyolong duit negara alias korupsi. Ir. Ali Herman dan Ir. Eddy Widiono yang jebolan Elektri ITB kok tega-teganya memarkup pembelian genset bekas dari Ir. Aritonang untuk PLTG Borang sebesar Rp. 122 M, seperti yang dituduhkan polisi. Kalau ini benar , yaaa memang keterlaluan. Apalagi kalau benar issue bahwa Ir. Johannes Kennedy Aritonang (Direktur PT. Guna Cipta Mandiri, yang ditetapkan sebagai tersangka) adalah saudara Direktur Commerce and Customer Services PLN Ir. Sungu Anwar Aritonang. Waah ini namanya kolusi besar-besaran. Naah kalau sudah korupsi bermilyar-milyar begitu, apa tidak sebaiknya digantung saja, kaya yang di Cina itu ?. Apalagi tukang insinyur itu pasti tidak buta hukum, karena di ITB mereka pasti merasa putra-putri terbaik.
2. Ir. Rahadi ramelan kan juga jebolan ITB, kok ngorupsi juga. Kan mahasiswa ITB paling getol memprotes dan memperjuangkan rakyat, tapi kalau sudah jadi pejabat kok pada diam yaaa. Itu pembuat Buku Putih Ir. Heri Achmadi dulu paling banyak bicara , tapi setelah mendapat kursi empuk dari PDI kok diam saja, alias tiarap. Juga Ir. Laksamana Sukardi, yaaa tetap gendut saja.
3. Presiden Pertama RI memang benar alumni ITB, Tapi Alumni ITB yg mbacain Poklamasi kita itu Roboh dan Tumbang karena Kudeta (Omongnya aja besar tapi Ilmu politik & ekonominya kerdil), inflasi merajalela pada era 50an-60an & ingat juga lho Alumni ITB dengan Inisial “SoK” itu mempersilahkan Paham Komunis tumbuh subur di negeri ini, bibitnya aja sampai skarang masih ada.
4. Seorang Mahasiswa ITB bernama Dwiyanto Nugroho Tewas pada saat Ospek karna dikerjain Seniornya, ini Menandakan bahwa bukan hanya di IPDN ada kekerasan tapi di ITB juga ada bentuk kekerasan yg tersembunyi secara halus dalam OTAK ORANG2 ITB baik untuk KORUPSI, KOLUSI & NEPOTISME dan juga orang ITB ternyata berpikiran KOMUNIS karena menyebabkan kematian peserta didiknya, tetapi anehnya mereka juga ikut-ikutan mengaku Putra-putri terbaik bangsa (masuknya aja bukan melalui Testing & sistem gugur kok).
idihhh malu-maluin deh ITB kok ikut-ikutan ngaku2 Putra-putri terbaik bangsa, yg ada paling2 Institut Tukang Bunuh negara dan manusia, Dasar ITB Munaaaaffffiiiiikkkkk Soookkk Suci …
Oktober 19, 2009 at 9:27 am
Gak mesti masuk IPDN/STPDN, gw aj baru lulus kuliah di Kalimantan lgsg bisa jd PNS dgn pangkat dan golongan yg sama juga (III/a) / Penata Muda. Kuliah dl jg dpt beasiswa, n happy belajar d kampus tanpa ad tekanan. Malah sekarang gaji gw lebih gede dr pd ank IPDN yg di Depdagri. So, biasa aj tuch IPDN, jgn terlalu bgga me Korps anda. Msh banyak Putra terbaik bangsa di seantero Nusantara. Makanya buka mata, buka telinga bergalu me dunia luar. Jgn mendem di kesatriaan melulu…
Haaaaaaaa
Januari 9, 2010 at 9:35 pm
ya emang benar tapi kita kan terserah pada nasip to
Januari 15, 2012 at 9:25 am
Malah sekarang gaji gw lebih gede dr pd ank IPDN yg di Depdagri..
waduh… PNS itu bukan untuk cari cari kekayaan,, salah banget pemikiran anda kalau begitu,,, PNS itu untuk mengabdi pada negara dan melayani masyarakat,, kami selalu bangga pada almamater kita,, bukan berarti kami berlindung di balik almamater,, mari kita berfikir lebih bijak lagi,, janganlah hanya bisa menghujat satu – sama lain,,
nah masalah lulusan IPDN lulusan korupsi?? saya butuh bukti tentang itu,, adakah buktinya?? negara kita tidaklah maju kalu kita orang indonesia hanya saling menjatuhkan satu sama lain ,, saya kira semua sekolah juga punya kelebihan dan kekurangan,, saya setuju kalau kita saling komentar untuk membangun kekurangan itu,, bukan komentar yg penuh emosi dan tidak membangun,,
dan tambahan,, sistem yg ada di IPDN sekarang sudah berubah,, seiring paradigma,, saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah perduli pada almamater dan pada negara ini,, sekarang sudah bisa di pastikan bahwa tidak ada tindak kekerasan di lembaga kami,,
Februari 15, 2013 at 4:26 am
It’s actually very complicated in this full of activity life to listen news on TV, thus I just use world wide web for that purpose, and get the latest information.
Mei 23, 2013 at 8:59 pm
I do believe all the ideas you’ve offered for your post. They’re very
convincing and will certainly work. Nonetheless, the posts are very
short for novices. Could you please prolong them a bit from subsequent
time? Thank you for the post.
Mei 28, 2013 at 6:27 am
Hello, every time i used to check blog posts here in the early hours in the daylight, for the reason that i enjoy to
learn more and more.
Juni 4, 2013 at 1:31 am
Thanks , I’ve just been searching for info approximately this subject for a while and yours is the best I’ve
found out so far. However, what in regards to
the bottom line? Are you positive concerning the supply?
Juni 9, 2013 at 5:54 pm
When I originally commented I clicked the “Notify me when new comments are added” checkbox and now each time a comment is added I get four emails with
the same comment. Is there any way you can remove people from
that service? Bless you!
Juni 11, 2013 at 8:03 am
Greetings, I believe your site might be having browser compatibility
problems. Whenever I look at your website in Safari, it looks
fine however when opening in Internet Explorer, it has some overlapping issues.
I merely wanted to provide you with a quick heads up! Besides that, wonderful site!
Juni 15, 2013 at 11:30 am
Just wish to say your article is as astounding.
The clearness to your post is simply cool and i could suppose you’re an expert on this subject. Well together with your permission let me to take hold of your feed to keep updated with drawing close post. Thanks one million and please keep up the rewarding work.
Juli 1, 2013 at 3:53 pm
Nice post. I learn something totally new and challenging on websites I stumbleupon everyday.
It will always be helpful to read through content from
other authors and use something from their websites.
Juli 2, 2013 at 2:33 pm
Excellent goods from you, man. I have understand your stuff previous to and you
are just too great. I actually like what you’ve acquired here, really like what you are saying and the way in which you say it. You make it enjoyable and you still care for to keep it sensible. I can not wait to read far more from you. This is really a terrific website.