KAMI BUKAN PEMBUNUH BENGIS!

Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan
Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman

Kami adalah orang orang yang menghargai ketegaran dan ketangguhan dan itu tidak cukup didapat di ruang kelas.

Fisik dan mental yang rapuh tidak cocok bagi kami. Akhirnya alamlah yang menguji daya tahan, bukan kami.

Bahwa ada yang sampai meninggal, dengan sepenuh maaf hanya dapat kami katakan bahwasanya itu ekses semata.

Bukan niat dan rencana para praja senior untuk membunuh, karena sesungguhnya kami menghargai kehidupan, tepatnya kehidupan yang dijalani oleh orang orang yang tidak cengeng lembek


  1. mas…mbak…
    yang di atas itu tagline-nya shorinji kempo lho 😀

  2. jadi klo ada yang mati dimaklumi saja yahh???
    Gilaaaa

  3. calonorangtenarsedunia

    #layudhi
    ah, mati kan soal biasa,,
    namanya juga ajal..
    kucing saya mati aja orang2 ga ribet..
    masa praja mati aja kok dibikin heboh..

  4. sapto

    Koq bisa2nya pake tagline-nya Shorinji Kempo.
    Padahal di sana dan di institusi bela diri lain ga ada yang namanya pembantaian,
    ga pernah ada pukulan ke arah kepala, bibir apalagi sampai ke buah zakar.
    Kalo niatnya mendidik ga bakalan seperti itu,
    itu sih cuma bisa dilakukan oleh orang biadab, haus darah, preman jalanan!!!

    Itu bedanya latihan fisik dengan pembantaian.

    MUSNAHKAN IPDN !!!

  5. leeloos

    Solusi ada di diri kalian masing-masing wahai para praja yang budiman.

    Apa perlu kekerasan diterapkan di jiwa anak-anak bangsa ..?
    Indonesia bukan rimba, Indonesia bukan medan perang.
    Kekerasan bukan solusi dari segalanya
    Kekerasan bukan jalan terbaik …
    Apa yang sudah kalian lakukan bukanlah suatu hal yang baik *terbaik pun tidak*
    Lalu bagaimana bisa kalian mengklaim diri kalian adalah putra-putri terbaik .. bangsa ..?

    Sadarkah kalian kalo mereka mati sia-sia ..? they did nothing yet …
    Apa kalian mau mati dengan cara seperti itu ..?
    Apa orang tua kalian akan terima anaknya mati dengan cara seperti itu ..?
    Apa kalian yang sekolah di IPDN tidak punya orang tua semua..?
    Terpikir sampe kesitu gak sih kalian ..?

    Suatu saat nanti kalian akan menjadi orang tua, dan anak-anak kalian mungkin saja akan bernasib sama dengan para praja yang kalian siksa dengan berakhir kematian. Tidak harus di IPDN untuk mati dipukul, di SMA pun bisa.
    Disitulah Alam akan membalas perbuatan yang sudah kalian lakukan.

    Jangan berlindung dibalik Tameng Alam kalian. Itu hanyalah pembenaran belaka. Jauh dari arti kebenaran itu sendiri.
    Coba buang Ego kalian, rasa gengsi kalian.
    Kalian adalah manusia yg berbudi luhur, kalian yang terbaik .. *you said*
    Jadi buktikan kalo kalian memang yang terbaik ..

    Prove it from the way you Think, Act, and Behave.

    Jangan lagi ada anak-anak bangsa, mati sia-sia di tangan praja.

  6. leeloos

    eh maaf, salah posting komen .. harusnya di judul terbaru ^_^

    tolong dihapus aja yang disini yo mas/mbak/om/pak/bu/dik ..

    tararengkyu

  7. eh gile,, orang mati itu dianggep ekses,,
    emang mau jadi polisi ya abis dari IPDN makanya “dilatih” begitu,,?? kalo mau memperkuat mental, belajar apaa kek, pelatihan apaa gitu,,

    *ANEH!!*

  8. alulusan ipdn terjun aja ke medan perang di irak; biar tahu rasa bagaimana di bom; di ak47; tahu rasa lu; sok kuat…kuat mbahmu..

  9. anjrit,
    ini yg nulis otaknya di mana yak?

    masa harga nyawa manusia begitu doang…!

    GW BINGUNG, 3 – 5 TAHUN KE DEPAN INDONESIA AKAN JADI SEPERTI APA COBA, KALO KALIAN YG DUDUK DI PEMERINTAHAN!

    ANJRIT! INDONESIA ITU TANAH AIR GUA!
    ORANG-ORANG YG PUNYA PIKIRAN KAYA ELU MENDING GW BAWA KE IRAK SINI! BIAR ABIS DI SINI!

  10. anu, tentang tagline-nya lagi…
    anak ipdn – yang selama ini jadi tukang jagal manusia – ada yang mau main kempo-kempoan?
    sini…sini sama abang!

    SINI!!!

    CEPET KE SINI!!!

    abang kenalin ke temen abang, kenshi yang peringkatnya di atas abang, maksudnya, hohohoho!!!

  11. HEHE liat HEADER nya AJA kayak Gitu ……… PANTES-PANTES. Gak ada enak-enaknya.

  12. katakbersalin

    @ trilogy : Betul ! headernya aja sudah mencerminkan keadaan blog ini.

  13. Rouza

    “Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan”
    “Kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman”

    Shorinji!

    “Kami adalah orang orang yang menghargai ketegaran dan ketangguhan dan itu tidak cukup didapat di ruang kelas.”
    Itu tepat dan bagus.

    “Fisik dan mental yang rapuh tidak cocok bagi kami. Akhirnya alamlah yang menguji daya tahan, bukan kami.”
    Biarkanlah alam yang menguji mereka, mengapa engkau ikut menganiaya mereka?

    “Bahwa ada yang sampai meninggal, dengan sepenuh maaf hanya dapat kami katakan bahwasanya itu ekses semata.”
    Nyawa manusia dianggap semurah itu? Padahal Ia telah berkata kepada kita, “Jangan membunuh sesama”. Apakah kalian tidak menganggap korban yang telah meninggal itu sebagai sesama?

    “Bukan niat dan rencana para praja senior untuk membunuh, karena sesungguhnya kami menghargai kehidupan, tepatnya kehidupan yang dijalani oleh orang orang yang tidak cengeng lembek.”
    Itu artinya kalian tidak menghargai kehidupan orang yang “cengeng lembek”… mereka tetaplah orang, atau apakah kalian tidak menganggap bahwa mereka itu orang? Lalu Mereka itu KALIAN ANGGAP APA?! TIDAK ADA JIWA YANG TIDAK BERHARGA! KITA SEMUA HARUS MENGHARGAI SELURUH KEHIDUPAN! Hanya Dia yang berhak mengambil nyawa kita, karena Dialah Sang Pencipta.

  14. Crying Freeman

    salam SISTEM KAMPRET DI STPDN!

    nyawa kok nggak dihargai. manusia apa hewan yg punya pendapat seperti itu?

  15. Mati itu hanya ekses ya?

    Bagus!
    Anda sudah membuka aib anda sendiri! Sekarang ini saya bertanya:

    “Adakah alasan logis dan realistis IPDN harus dipertahankan?”

    Anda masih manusia kan? Masih intelektual kan?
    Apa iya abdi negara tidak boleh punya tubuh lemah?
    Dan yang punya tubuh lemah mati begitu?

    Ini bukan 300!
    Bukan Sparta!
    Ini Indonesia!

  16. Suatu hari dalam kejuaraan beladiri dunia, seorang juara di tantang oleh pendekar muda.Sang juara itu berbisik padanya”Teman, beladiri bukanlah untuk membunuh.Ajaran ini dalam keyakinan beladiri manapun menerapkan motto.Nyawa manusia adalah no.1 yg harus dilindungi.”………………………..Perkataan itu meresap ke dalam pendekar muda. Setelah bertarung begitu lama, akhirnya dimenangkan sang pendekar muda.Ia lantas berkoar2″Akulah sang juara…..hahahaha” Suatu saat mereka bertemu kembali untuk bertarung di final.Ternyata,sang Juara sebelumnya bisa menang telak dengan mudah dalam waktu cepat.Sungguh aneh.Trus, si pendekar muda dibisiki agar tidak malu didepan penonton”Ketahuilah nak,kemarin itu aku sengaja mengalah…ternyata …orang yg belum sekali keluar dari padepokan akan senang mengumbar kekuatan.Sesungguhnya, Hidup adalah hikmah…dan lindungilah sesamamu.Kita diajarkan membunuh jika dalam situasi terdesak.”

    Apa hubungannya ama stpdn? hemm…teman2 dr stpdn telah menggunakan logika beladiri untuk menghalalkan pembunuhan.Padahal merekadalam situasi menguntungkan.Dan nyawa mereka pun tidak kecipratan darah sedikitpun.Tapi ingatlah..hukum karma tetap berlaku.MATA DIBALAS DENGAN MATA…NYAWA DIBAYAR DENGAN NYAWA….beruntunglah kalian..saat ini hanyalah karma psikologis yg berlaku.Kelak, jika ada salah satu dari kalian yg terbunuh jangan salahkan orang lain…Siapa yg menanam..dia yg akan menuai. Selamat membunuh…!

  17. aku gak ngomentari blog ini.
    cuma ngomentari Joesatch kok…

    Joe!JoE!dasar edan! komen ora tau nggenah to?

  18. Ekses gundulmu pacul…nesu tenan iki! hehehe…
    Wah kalau semua praja…atau alumni IPDN kayak gini, wuaduh!

  19. reznik

    IPDN??

    NO, THIS IS MADNESS !!

  20. chiwimudz:::
    sebagai mantan kenshi (berperingkat rendah, cuma kyu IV) aku ndak rela soale, kalo tagline-nya shorinji kempo dijadikan penghalalan aksi jagal-jagalan terhadap manusia…

  21. “Bukan niat dan rencana para praja senior untuk membunuh…”

    Jadi, begitu ada yang mati, lu cuma bisa bilang, “Oooops…. Sorry…”?

    “Bahwa ada yang sampai meninggal, dengan sepenuh maaf hanya dapat kami katakan bahwasanya itu ekses semata.”

    Udah ketemu orangtua Cliff Muntu dan Wahyu Hidayat dan siapapun lagi korban kalian dan minta maaf?

    Sanggup lu melihat mata orangtua mereka dan minta maaf?

    Kalau lu yang mati, apa lu pikir kerabat lu puas hanya dengan maaf?

    Ini blog lu, dan lu bebas nulis apa aja di sini. Cuma ya kok bikin panas ya?

  22. Heran. Apa sih hubungannya kekuatan fisik dengan kepandaian memimpin daerah, kota, negara? Apa kamu pikir, dengan kekuatan bisa membuat kamu pintar dan mampu menjadi abdi rakyat? Yang dibutuhkan rakyat bukan yg kuat otot, tapi yang PINTAR dan bisa membuat PERUBAHAN. Aneh… Kalian itu orang2x pintar pilihan dari tiap daerah. Kok malah berakhir seperti ini?

    Mending belajar tentang daerah masing2x dan Indonesia. Potensi yang bisa dikembangkan dan mensejahterakan masyarakat. Kalo pake urat, udah gak jaman Mas, Mbak! Beneran deh… Kecuali kalo mau terus idup di jaman batu, sana berantem sama dinosaurus.

    Dan penghilangan nyawa itu bukan seleksi alam. Yang berhak menyabut nyawa hanya Allah SWT melalui malaikatnya. Kalau mau cabut2x nyawa seenaknya, tinggal sana di hutan, sama singa dan harimau, kelakuannya persis kan, saling memangsa, yang bertahan melalui seleksi alam, yang tetap hidup!

  23. zangetsu

    “Bukan niat dan rencana para praja senior untuk membunuh, karena sesungguhnya kami menghargai kehidupan, tepatnya kehidupan yang dijalani oleh orang orang yang tidak cengeng lembek”

    menghargai kehidupan darimana ?? mending IPDN buka kampus di hutan aja deh..lebih cocok…

    cengeng??lembek?? bukannya kalian menutup-nutupi pake formalin itu cengeng+lembek?? PENGECUT!!!!!!! COWARD!!!!! BULLSHIT!!!

  24. cah pordjo

    memang harus begitu cara mendidik pemimpin di Indonesia, harus tega menyiksa dan menindas yang lemah dan pinter menutupi kebusukan. Kalau dididik budi pekerti yang luhur nanti mau korupsi ga tega, mau gusur rakyat kecil ga tega, mau bo’ongin orang ga tega, bisa ga balik modal dong jadi camat.

  25. OONG SH TERATE

    SAYA PERNAH MENGALAMI LATIHAN YANG KERAS SEPERTI ITU. TAPI ITU SEMUA ADA ATURANNYA,WALAUPUN MENENDANG JUGA ADA ATURANNYA,GAK KAYAK IPDN…NGAWOR

  1. 1 Surat Cinta untuk Praja IPDN « SENYUM itu SEHAT

    […] yakin kalian akan mengatakan…tidaaaak, kami ini satria baja hitam, kami kuat, kehidupan keras, hanya yang cengeng dan lembek yang tersingkir, itu seleksi alam bukan niat kami… Oh honey.. itu khan hukum rimba…  Percayalah […]




Tinggalkan Balasan ke fractal Batalkan balasan